Learniseasy.com – Assalaamu ‘alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh, mari belajar bacaan doa Iftitah dalam sholat yang benar serta bacaan doa iftitah sesuai sunnah atau muhammadiyah.
Bacaan Doa Iftitah dan Apa itu Doa Iftitah
Doa iftitah merupakan bacaan yang sifatnya sunnah yang dibaca setelah takbiratul ihram. Rasulullah pernah membaca beberapa macam doa iftitah bergantian selama shalat nya.
Perlu kalian ketahui bahwa doa iftitah dibaca pelan, tidak nyaring. Baik itu berjamaah maupun sholat sendiri sendiri. Baik imam maupun makmum. Bagi makmum masbuq atau makmum yang terlambat datang, sebaiknya tidak perlu membaca doa iftitah, sebaiknya langsung baca Al Fatihah saja karena ditakutkan akan ketinggalan imam yang akan rukuk.
Hukum Membaca Doa Iftitah
Hukum membaca doa iftitah itu sunnah tapi kedudukannya itu sangat dianjurkan. Namun apabila anda telat datang ke Masjid, dan imam sholat sudah membaca surah setelah Al Fatihah, kalian boleh tidak membacanya.
Tapi tetap, seperti makan sayur tanpa garam. Nah membaca doa iftitah dalam sholat itu rasanya akan lebih lengkap dan sempurna sholat kita sesuai anjuran dan tuntunan Nabi Muhammad.
Adapun adab adab membaca doa iftitah, kalian bisa lihat dibagian akhir postingan ini. Selamat menghafal yah.
Disebutkan sebelumnya ada beberapa macam doa iftitah. Berikut macam macamnya
Doa Iftitah Panjang pertama
“Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan kesalahanku sebagaimana Engkau telah menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, sucikanlah kesalahanku sebagaimana pakaian yang putih disucikan dari kotoran. Ya Allah, cucilah kesalahanku dengan air, salju, dan air dingin” (HR.Bukhari 2/182, Muslim 2/98).
Doa iftitah diatas sering dibaca oleh Rasulullah dalam sholat fardhunya. Menurut Ibnu Hajar dalam Fathul Baari (2/183) doa iftitah yang pertama ini merupakah doa yang paling shahih dibandingkan dengan doa iftitah lainnya.
Bacaan Doa Iftitah Pendek Kedua
Doa iftitah dibawah ini sering dibaca oleh Rasulullah ketika sholat fardhu dan juga sholat sunnah.
[su_box title=”Bacaan Doa Iftitah kedua”]Wajjahtu wajhiya lilladzii fatharassamaawaati wal ardho hanifawwamaa ana minal musyrikiina. Inna sholaatii wa nusukii, wa mahyaaya wa mamaatii lillahi rabbil ‘aalamiina. Laa syariikalahu wa bidzalika umirtu wa ana minal muslimiina.
Allahumma antal malika laa ilaha illaa anta anta rabii wa ana ‘abuka dzolamtu nafsii wa’taraftu bidzambii faa ghafirlii dzunuubii jamii’an innahu laayaghfirudzunuuba ilaa anta, wahdinii lah sanil akhlaaqi laa yahdii lahsanihaa illa anta, washrif ‘annisayyi ahaa, laa yashrifu ‘annii sayyiahaa illa anta,
labbaika wa sa’daika, walkhairukulluhu bi yadaika, wasyarru laisa ilaika, ana bika wa ilaika tabaarakta wa ta’aalaita, astaghfiruka wa atuubu ilaik.[/su_box]
Artinya :
” Aku hadapkan wajahku kepada Dzat yang Maha Pencipta langit dan bumi sebagai muslim yang ikhlas dan aku bukan termasuk orang yang musyrik.
Sesungguhnya shalatku, sembelihanku, hidupku dan matiku, hanya semata-mata untuk Allah Rabb semesta alam. Tidak ada sekutu bagiNya.
Oleh karena itu aku patuh kepada perintahNya, dan aku termasuk orang yang aku berserah diri.
Ya Allah, Engkaulah Maha Penguasa. Tidak ada Ilah yang berhak disembah selain Engkau. Mahasuci Engkau dan Maha Terpuji. Engkaulah Tuhanku dan aku adalah hambaMu. Aku telah menzhalimi diriku sendiri dan akui dosa-dosaku. Karena itu ampunilah dosa-dosaku semuanya.
Sesungguhnya tidak ada yang bisa mengampuni segala dosa melainkan Engkau. Tunjukilah aku akhlak yang paling terbaik. Tidak ada yang dapat menunjukkannya melainkan hanya Engkau.
Jauhkanlah akhlak yang buruk dariku, karena sesungguhnya tidak ada yang sanggup menjauhkannya melainkan hanya Engkau. Akan aku patuhi segala perintah-Mu, dan akan aku tolong agama-Mu. Segala kebaikan berada di tangan-Mu.
Sedangkan keburukan tidak datang dari Mu. Orang yang tidak tersesat hanyalah orang yang Engkau beri petunjuk. Aku berpegang teguh dengan-Mu dan kepada-Mu. Tidak ada keberhasilan dan jalan keluar kecuali dari Mu. Maha Suci Engkau dan Maha Tinggi. Kumohon ampunan dariMu dan aku bertobat kepadaMu” (HR. Muslim 2/185 – 186).
Bacaan Doa Iftitah Panjang Ketiga
Dibawah ini adalah bacaan doa iftitah yang ketiga yang pernah dibaca Rasulullah dalam sholatnya
[su_box title=”Bacaan doa iftitah ketiga”]
اللهُ اَكْبَرُ كَبِرًا وَالْحَمْدُ لِلهِ كَشِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا . اِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَالْااَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ . اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلهِ رَبِّ الْعَا لَمِيْنَ . لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَ لِكَ اُمِرْتُ وَاَنَ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ .
Allaahu akbaru kabiiraw walhamdu lilaahi katsiran, wa subhaanallaahi bukrataw wa’ashiila, innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal ardha haniifam muslimaw wamaa anaa minal musyrikiina. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi Rabbil ‘aalamiina. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiina.[/su_box]
Artinya :
“Aku hadapkan wajahku kepada Dzat yang Maha Pencipta langit dan bumi sebagai muslim yang ikhlas dan aku bukan termasuk orang yang musyrik.
Sesungguhnya shalatku, sembelihanku, hidupku dan matiku, hanya semata-mata untuk Allah Rabb semesta alam.
Tidak ada sekutu bagi-Nya. Oleh karena itu aku patuh kepada perintahNya, dan aku termasuk orang yang aku berserah diri.
Ya Allah, Engkaulah Maha Penguasa. Tidak ada Ilah yang berhak disembah selain Engkau. Mahasuci Engkau dan Maha Terpuji”. (HR. An Nasa-i, 1/143. Di shahihkan Al Albani dalam Sifatu Shalatin Nabi 1/251)
Baca juga Tata cara sholat tahajud
Baca juga bacaan doa sujud dan ruku’
Baca juga bacaan doa i’tidal dan setelah ruku’
Bacaan Doa Iftitah Panjang Keempat
[su_box title=”Bacaan doa iftitah pendek keempat”]
إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ. اللَّهُمَّ اهْدِنِي لِأَحْسَنِ الْأَعْمَالِ وَأَحْسَنِ الْأَخْلَاقِ لَا يَهْدِي لِأَحْسَنِهَا إِلَّا أَنْتَ، وَقِنِي سَيِّئَ الْأَعْمَالِ وَسَيِّئَ الْأَخْلَاقِ لَا يَقِي سَيِّئَهَا إِلَّا أَنْتَ
Inna sholaatii, wa nusukii, wa mahyaaya, wa mamaatii lillaahi robbil ‘aalamiin, laa syariika lah. Wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiin. Allaahummahdinii li-ahsanil a’maali wa ahsanil akhlaaqi, laa yahdii li-ahsanihaa illaa anta. Waqinii sayyi-al a’maali wa sayyi-al akhlaaqi, laa yaqii sayyi-ahaa illaa anta.
[/su_box]
Artinya:
“Sesungguhnya shalatku, sembelihanku, hidupku dan matiku, hanya semata-mata untuk Allah Rabb semesta alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Oleh karena itu aku patuh kepada perintahNya, dan aku termasuk orang yang aku berserah diri.
Ya Allah, tunjukilah aku amal dan akhlak yang terbaik. Tidak ada yang dapat menujukkanku kepadanya kecuali Engkau.
Jauhkanlah aku dari amal dan akhlak yang buruk. Tidak ada yang dapat menjauhkanku darinya kecuali Engkau”. (HR. An Nasa-i 1/141, Ad Daruquthni 112).
Bacaan Doa Iftitah Panjang Kelima Beserta Arti
Bacaan doa dibawah ini adalah bacaan doa iftitah yang sering dibaca Rasullulah ketika melaksanakan sholat malam (sholat Tahajud serta sholat witir), dapat juga dibaca di shalat fardhu dan shalat lainnya.
[su_box title=”Bacaan doa iftitah kelima”]Allahumma lakalhamdu anta nuurus samaawaati wal ardhi wa manfiihinna, walakal hamdu anta qoyyimus samaawaati wal ardhi waman fiihinna, walakal hamdu anta robbus samaawaati wal ardhi waman fiihinna, antal haqqu, wawa’dukal haqqu, waqoulukal haqqu, waliqoo’ukal haqqu, waaljannatu haqqu, waannaaru haqqu, wasysya’atu haqqu
Allahumma laka asylamtu, wabika amantu, wa’alaika tawakkaltu, wailaika anabtu, wabika khoosomtu, wailaika haakamtu, faghfirlii maa qoddamtu wamaa akhhortu, wamaa asrortu wamaa a’lantu, antal muqoddimu wa antal mu’akhiru, anta ilaahii laa ilaaha illa anta.[/su_box]
Artinya:
“Ya Allah, segala puji bagi Engkau. Engkau pemelihara langit dan bumi serta orang-orang yang berada di dalamnya.
Segala puji bagi Engkau. Engkau memiliki kerajaan langit, bumi dan siapa saja yang berada di dalamnya. Segala puji bagi Engkau.
Engkau adalah cahaya bagi langit, bumi dan siapa saja yang berada di dalamnya. Segala puji bagi Engkau. Engkau Raja langit dan bumi dan Raja bagi siapa saja yang berada di dalamnya. Segala puji bagi Engkau.
Engkaulah Al Haq. Janji-Mu pasti benar, firman-Mu pasti benar, pertemuan dengan-Mu pasti benar, firman-Mu pasti benar, surga itu benar adanya, neraka itu benar adanya, para nabi itu membawa kebenaran, dan Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam itu membawa kebenaran, hari kiamat itu benar adanya.
Ya Allah, kepada-Mu lah aku berserah diri.Kepada-Mu lah aku beriman. Kepada-Mu lah aku bertawakal. Kepada-Mu lah aku bertaubat. Kepada-Mu lah aku mengadu. Dan kepada-Mu aku berhukum.
Maka ampunilah dosa-dosaku. Baik yang telah aku lakukan maupun yang belum aku lakukan. Baik apa yang aku sembunyikan maupun yang aku nyatakan. Engkaulah Al Muqaddim dan Al Muakhir. Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau” (HR. Bukhari 2/3, 2/4, 11/99, 13/366 – 367, 13/399, Muslim 2/184).
Bacaan Doa Iftitah Panjang Keenam
Doa iftitah ini juga sering dibaca Rasululah SAW ketika melaksanakan sholat malam, tetapi dapat juga dibaca ketika melaksanakan sholat fardhu ataupun sholat lainnya.
الَّلهُمَّ رَبَّ جِبْرِيْلَ وَمِيْكَا ئِيْلَ وَاِسْرَ افِيْلَ فَاطِرَ السَّمَوَاتِ وَالْاَرْضِ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ اَنْتَ تَحْكُمُ بَيْنَ عِبَادِكَ فِيْمَا كَانُوا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ , اهْدِنِي لِمَا اخْتُلِفُ فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِكَ اِنَّكَ اَنْتَ تَهْدِى مَنْ تَشَاءُ اِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيْمٍ
[su_box title=”Bacaan doa Iftitah keenam latin”] Allahumma rabba jib rilaa wa miikaaiilaa, wa israafiila faa thirassamaa waati wal ardhi, ‘aalimalghoibi wasyahaadati anta tahkumu baina ‘ibaadika fiimaa kaanuu fiifi yakhtalifuuna. Ihdinii limakh tulifa fiihi minal haqqi bi idznika tajdi mantasyaa‘u ilashiraathimmustaqiim.[/su_box]
Artinya:
“Ya Allah, Rabb-nya malaikat Jibril, Mikail, dan Israfil. Pencipta langit dan bumi. Yang mengetahui hal ghaib dan juga nyata.
Engkaulah hakim di antara hamba-hamba-Mu dalam hal-hal yang mereka perselisihkan. Tunjukkanlah aku kebenaran dalam apa yang diperselisihkan, dengan izin-Mu.
Sesungguhnya Engkau memberi petunjuk menuju jalan yang lurus, kepada siapa saja yang Engkau kehendaki” (HR. Muslim 2/185).
Bacaan Doa Iftitah Pendek Ketujuh
Doa iftitah dibawah ini juga pernah dibaca Rasulullah dalam sholatnya. Cukup pendek dan mudah dihafalkan. Baik untuk mereka yang lagi mengimani orang orang yang tidak tahan berdiri lama.
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ وَتَبَارَكَ اسْمُكَ، وَتَعَالَى جَدُّكَ، وَلَا إِلَهَ غَيْرَكَ
3x لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ
3x اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا
[su_box title=”Bacaan doa iftitah paling pendek ketujuh”]
Subhaanakallahumma wa bihamdika wa tabaarokaasmuka,wa’ala jadduka, walaa ilaha goiroka
laa ilaha illaalloh 3 kali
Allahu akbar kabiiroo 3 kali
Artinya:
“Maha suci Engkau, ya Allah. Ku sucikan nama-Mu dengan memuji-Mu. Nama-Mu penuh berkah. Maha tinggi Engkau. Tidak ilah yang berhak disembah selain Engkau, Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah (3x), Allah Maha Besar (3x)” (HR.Abu Daud 1/124, dihasankan oleh Al Albani dalam Sifatu Shalatin Nabi 1/252).[/su_box]
Doa Iftitah Pendek Kedelapan
Anas bin Malik Radhiallahu’anhu meriwayatkan hadist tentang doa iftitah dibawah ini. Beliau meriwayatkan ketika seorang laki laki yang membaca doa iftitah dibawah ini, Rasulullah Shallallahu’alahi Wasallam bersabda: “Aku melihat dua belas malaikat bersegera menuju kepadanya, mereka saling berlomba untuk mengangkat doa itu (kepada Allah Ta’ala)”.
Berikut doa iftitah yang dimaksud tersebut;
[su_box title=”Bacaan doa iftitah pendek kedelapan”]
Al’hamdulillahi ‘hamdaaangkatsiiroon thoyyibammubaa rokaanfiihi.
Artinya:
Segala puju bagi Allah dengan pujian yang banyak, pujian yang terbaik dan pujian yang penuh dengan keberkahan di dalamnya.[/su_box]
Bacaan Doa Iftitah Kesembilan
Berikut juga adalah salah satu doa iftitah yang pernah dibaca oleh Rasulullah SAW.
Itulah diatas beberapa bacaan doa iftitah yang baiknya kita hafal dan dan baca dalam sholat kita.
Mari kita pahami ketentuan ketentuan tentang doa iftitah dibawah ini:
Adab Membaca Doa Iftitah
Adab adab membaca doa iftitah ini dapat anda baca lebih jauh dalam kita Al Adzkar (1/107) oleh Imam An Nawawi.
1. Disunnahkan dalam sholat untuk menggabungkan doa doa iftitah diatas, akan tetapi dengan melihat situasi khususnya bila anda menjadi imam. Jangan membaca doa iftitah terlalu panjang apabila tidak mengenakkan buat makmum anda. Sesuai hadis dibawah ini:
إذا أم أحدكم الناس فليخفف . فإن فيهم الصغير والكبير والضعيف والمريض . فإذا صلى وحده فليصل كيف شاء
“Jika seseorang menjadi imam, hendaknya ia ringankan shalatnya. Karena di barisan makmum terdapat anak kecil, orang tua, orang lemah, orang sakit. Adapun jika shalat sendirian, barulah shalat sesuai keinginannya” (HR.Muslim 467).
2. Apabila anda datang dalam keadaan masbuk atau sebagai makmum masbuk atau terlambat, dapat membaca doa iftitah bila dirasa imam masih jauh dari ruku’. Apabila sudah dekat dari ruku’ maka sebaiknya membaca Al Fatihah saja. Hal tersebut karena Al Fatihah merupakan rukun sholat sedangkan Iftitah sifatnya sunnah.
3. Dalam Sholat jenazah, menurut Imam An Nawawi, tidak perlu membaca doa Iftitah.
4. Diulangi sekali lagi, membaca doa iftitah itu hukumnya sunnah, sehingga anda tidak perlu melakukan sujud sahwi (sujud lupa) apabila anda tidak membaca doa iftitah.
5. Doa iftitah sesuai yang dicontokan Rasulullah SAW, tidak dibaca keras, melainkan dibaca dengan lirih atau sirr (pelan). Apabila dibaca keras hukumnya makruh, akan tetapi menurut Imam An Nawawi, tidak membatalkan sholat.
Itulah diatas, macam macam doa iftitah dan adab atau tata cara membaca doa iftitah. Masih ada beberapa lagi, silahkan dicari sisanya. Tetap belajar tentang Islam, karena Belajar itu mudah dan Islam itu Keselamatan dunia akhirat.