Cara Hidup Bakteri: Autotrof dan Bakteri Heterotrof [LENGKAP]

0
1480
cara hidup bakteri autotrof heterotrof

Selamat pagi para pembaca, kali ini kita akan belajar bakteriologi. Bagian yang akan kita pelajari adalah cara hidup bakteri.

Teman teman pasti sudah mengetahui kalau bakteri adalah salah satu jenis makhluk hidup yang ada di bumi. Dikarenakan bakteri adalah makhluk hidup artinya mempunyai ciri ciri makhluk hidup itu sendiri.

Pada postingan kali ini, kita akan belajar tentang cara bakteri memperoleh makanan. Walaupun istilah ini sesungguhnya kurang tepat. Istilah lebih tepatnya adalah cara bakteri memperoleh energi.

Cara Bakteri Memperoleh Makanan

Berdasarkan cara mencari makan, bakteri dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu bakteri autotrof dan bakteri heterotrof. Bakteri autotrof adalah bakteri yang membuat makanannya sendiri menggunakan senyawa anorganik.

Sedangkan bakteri heterotrof adalah bakteri yang mendapatkan makanan dari organisme lain. Makanan tersebut tentu saja adalah senyawa organik.

Mari kita bahas satu persatu dengan lebih mendalam.

Bakteri Autotrof

Pengertian bakteri autotrof adalah bakteri yang membuat makanannya sendiri menggunakan senyawa anorganik. Tentu saja dengan metode ini, dibutuhkan sumber energi. Berdasarkan jenis sumber energinya, bakteri autotrof terbagi menjadi dua yaitu:

  1. Bakteri fotoautotrof
  2. Bakteri kemoautrof

Kedua jenis bakteri tersebut semuanya memiliki prinsip hidup yang sama yaitu tidak ingin menggantungkan hidup di tangan orang lain, berdikari dan mandiri. Prinsip hidup bakteri autotrof keren yah.

1# Bakteri Fotoautotrof

Pengertian bakteri fotoautotrof adalah jenis bakteri yang dapat membuat makanannya sendiri dari senyawa anorganik (tak hidup) dengan menggunakan energi cahaya (foton). Istilah kerennya, bakteri fotoautotrof adalah bakteri yang berfotosintesis layaknya tumbuhan.

Anggota bakteri fotoautotrof sering disebut sebagai “bakteri fotosintetik”. Sumber energi yang berupa cahaya atau foton tersebut dapat diperoleh dari cahaya matahari ataupun cahaya lain yang mempunyai panjang gelombang yang sesuai dengan pigmen fotosintetik yang dimiliki oleh jenis bakteri tersebut.

Hal tersebut perlu teman teman ketahui karena jangan sampai menganggap bahwa semua bakteri fotoautotrof membutuhkan cahaya matahari, karena dengan menggunakan sumber cahaya lain yang menghasilkan panjang gelombang yang sesuai maka dapat dihasilkan efek yang sama.

Hal tersebut penting teman sadari karena tidak semua jenis gelombang yang timbul dari cahaya matahari digunakan sebagai sumber energi bagi bakteri fotoautotrof. Bahkan bagi tumbuhan sekalipun, hanya menggunakan panjang gelombang tertentu untuk melaksanakan fotosintesis.

Sebelumnya saya menyebutkan tentang pigmen fotosintetik yang ada pada bakteri. Pigmen tersebut tidaklah sama dengan pigmen yang terdapat pada tumbuhan. Oleh karena itu namanya pun berbeda.

Pigmen pigmen fotosintetik yang ada bakteri antara lain:

  1. Pigmen hijau (bakterioklorofil/bakterioviridin)
  2. pigmen ungu (bakteriorhodopsin)
  3. pigmen kuning (karoten)
  4. pigmen merah (bakteriopurpurin)

Pigmen utama bagi bakteri adalah nomor 1 dan 2 atau bakterioklorofil dan bakteriorhodopsin. Bakterioklorofil dapat anda temukan pada semua bakteri fotoautotrof atau bakteri fotosintetik. Dibawah ini adalah tabel jenis jenis bakterioklorofil dan tempat serta panjang gelombang yang digunakan.

PigmenGrup BakteriPanjang gelombang (nm)
Bakterioklorofil aBakteri ungu, Heliobacteria, Bakteri belerang hijau, Chloroflexi, Chloracidobacterium thermophilum[1]805, 830–890
Bakterioklorofil bBakteri ungu835–850, 1020–1040
Bakterioklorofil cBakteri belerang hijau, Chloroflexi, C. thermophilum745–755
Bakterioklorofil csChloroflexi740
Bakterioklorofil dBakteri belerang hijau705–740
Bakterioklorofil eBakteri belerang hijau719–726
Bakterioklorofil fBakteri belerang hijau (ditemukan melalui mutasi)700–710
Bakterioklorofil gHeliobacteria670, 788

Untuk Bakteriorhodopsin atau pigmen ungu, sangat banyak ditemukan pada bakteri Archaebacteria khususnya pada jenis Halobacteria. Pigmen ungu sangat efisien dalam menyerap cahaya hijau dengan panjang gelombang kisaran 500-650 nm, dengan perkiraan penyerapan maksimun pada 568 nm. Pigmen ungu ini mempunyai kemiripan dengan pigmen pada retina mamalia.

cara hidup bakteri autotrof heterotrof

Contoh bakteri fotoautotrof adalah:

  1. Bakteri Rhodopseudomonas
  2. Bakteri Rhodospirillum
  3. Bakteri Thiocystis
  4. Bakteri Thiospirillum
  5. Bakteri Chlorobium

Tabel diatas yang ada menyebutkan jenis bakterioklorofil dapat menjadi bagian dari contoh grup bakteri. Jadi kalau kalian melihat bakteri dari jenis tersebut, maka ada kemungkinan besar bakteri tersebut adalah bakteri fotoautotrof.

2# Bakteri Kemoautotrof

Pengertian bakteri kemoautotrof adalah bakteri yang membuat makanannya sendiri dari senyawa anorganik menggunakan energi kimia ada disekitarnya.

Energi kimia yang digunakan bakteri Kemoautotrof bervariasi sesuai dengan jenis bakterinya. Energi kimia tersebut dapat berupa reaksi oksidasi senyawa organik, contohnya:

  1. Amonia (NH3)
  2. Nitrit (HNO2)
  3. Belerang/ Sulfur (S)
  4. FeCO3

Contoh bakteri yang melakukan kemoautotrof adalah:

  1. Thiobacillus ferrooxidans
  2. Cladothrix
  3. Leptothrix ochracea (bakteri 1 hingga 3 mengoksidasi ion besi
  4. Nitrosomonas
  5. Nitrosococcus (bakteri 4 dan 5 mengoksidasi amonia)
  6. Nitrobacter (mengoksidasi nitrit)
  7. Methanomonas (mengoksidasi metana) (Archaebacteria)
  8. Hydrogenomonas (Oksidasi gas hidrogen)
  9. Thiobacillus thiooxidans (mengoksidasi belerang)

Adapun reaksi kimia yang dilakukan bakteri kemoautotrof dalam menggunakan senyawa kimia yang ada disekitarnya untuk menghasilkan energi adalah sebagai berikut:

  1. Bakteri nitrit (Nitrosomonas, Nitrosococcus) mengoksidasi amonia menjadi nitrit
    Reaksi yang terjadi adalah:
    2NH3 + 3O2 -> 2HNO2 + 2H2O + Energi
  2. Bakteri belerang (Thiobacillus thiooxidans) mengoksidasi sulfur/belerang menjadi sulfat
    Reaksi yang terjadi adalah:
    2S + 2H2O + 3O2 -> 2H2SO4 + Energi
  3. Bakteri nitrat (Nitrobacter) mengoksidasi nitrit menjadi nitrat
    Reaksi:
    2HNO2 + O2 -> 2HNO3 + Energi
  4. Bakteri besi (Cladothrix, Leptothrix) mengoksidasi ion ferro (Fe2+) menjadi ion ferri (Fe3+). Reaksi yang terjadi adalah:
    4FeCO3 + O2 + 6H2O -> 4Fe(OH)3 + 4CO2 + Energi

Sebagai tambahan informasi bagi teman teman, Bakteri nitrifikasi adalah bakteri yang mengoksidasi amonia dan nitrit seperti bakteri Nitrosomonas dan Nitrosococcus yang mengoksidasi amonia dan bakteri Nitrobacter yang mengoksidasi nitrit.

Sedangkan, bakteri yang melakukan sebaliknya disebut Bakteri denitrifikasi. Bakteri denitrifikasi adalah bakteri yang mereduksi senyawa nitrat menjadi senyawa nitrit dan atau mereduksi nitrit menjadi amonia. Hal ini tidak baik bagi tumbuhan.

Contoh bakteri denitrifikasi adalah genus Pseudomonas, Micrococcus, Beggiatoa, dan Bacillus. Bakteri denitrifikasi aktif bekerja ketika sirkulasi udara kurang lancar atau dalam kondisi anaerob atau hampir anaerob.

Selanjutnya kita masuk ke bagian bakteri Heterotrof

Bakteri Heterotrof

Pengertian bakteri heterotrof adalah bakteri yang memperoleh makanan dari senyawa organik melalui organisme. Pada dasarnya bakteri heterotrof terbagi atas tiga jenis yaitu:

  1. Bakteri saproba (pengurai)
  2. Bakteri parasit
  3. Bakteri simbiosis mutualisme

1# Bakteri Saproba (Pengurai)

Bakteri saproba adalah bakteri yang mengurai organisme yang telah mati atau bahan organik lainnya untuk dijadikan makanan atau penyusun tubuh. Baik sebagai sumber energi ataupun sebagai sumber makanan.

Bakteri saproba jika dipandang dari kaca mata manusia, terbagi dua yaitu bakteri saproba yang menguntungkan dan bakteri saproba yang merugikan. Bakteri pengurai sampah serta bahan bahan organik lainnya yang tidak dibutuhkan oleh manusia akan sangat berguna bagi kelestarian alam. Karena hasil uraian tersebut akan menghasilkan senyawa anorganik yang dapat digunakan oleh tumbuhan.

Bakteri saproba yang merugikan juga tidak sedikit. Bakteri tersebut menghasilkan racun ketika bekerja. Hal inilah yang membuat banyaknya kasus keracunan makanan (food poisoning) pada makanan kaleng ataupun makanan bungkusan yang telah kadaluarsa.

Ada juga bakteri saproba yang hidup enak tenang dalam sistem pencernaan mamalia dan jenis hewan lainnya. Manusia pun tidak luput dari ini.

Tidak sedikit pula jenis bakteri saproba (pengurai) yang digunakan dalam bioteknologi. Contohnya bakteri Lactobacillus casei yang digunakan dalam pembuatan keju. Bakteri tersebut mengurai susu yang kemudian membuat susu berubah menjadi keju.

Bakteri saproba yang beracun contohnya Clostridium botulinum yang menyebabkan keracunan makanan kaleng. FYI, bakteri Clostridium botulinum adalah jenis bakteri gram positif berbentuk batang.

2# Bakteri Parasit

Jeni bakteri heterotrof yang kedua adalah bakteri parasit. Sesuai namanya, jenis bakteri ini hidup menumpang pada organisme lain dan menyerap makanan yang dihasilkan organisme tersebut atau diri organisme tersebut.

Semua jenis bakteri parasit bersifat merugikan bagi inangnya. Bakteri parasit bagi manusia pun sangat merusak dan menyebabkan penyakit pada manusia.

3# Bakteri Simbiosis Mutualisme

Jenis bakteri heterotrof ketiga adalah bakteri simbiosis mutualisme. Artinya adalah bakteri yang mendapatkan makanan dengan menggunakan kerja organisme lain dengan memberikan timbal balik yang kiranya setara bagi organisme tersebut.

Contoh bakteri simbiosis mutualisme dapat teman teman temukan pada tumbuhan kacang kacangan (Leguminosae) yang bersimbiosis mutualisme dengan bakteri Rhizobium leguminosarun di bagian akar.

Simbiosis tersebut membuat tanaman kacang dapat memperoleh nitrogen yang dihasilkan oleh bakteri Rhizobium leguminosarum. Sebagai timbal baliknya, bakter Rhizobium leguminosarum mendapatkan makanan dari sel sel akar tanaman kacang kacangan.

Bakteri simbiosis mutualisme yang lain juga dapat teman teman temukan pada usus besar kalian. Ada bakteri Escherichia coli yang hidup di dalam sana yang menghasilkan vitamin K yang penting bagi sistem kerja tubuh kita. Sebagai timbal baliknya, bakteri Escherichia coli menumpang makan dalam usus kita.

Oke, saya rasa cukup sekian artikel kali ini. Semoga artikel tentang cara hidup bakteri: Bakteri autotrof dan bakteri heterotrof ini dapat menjawab keingintahuan teman teman. Tetap belajar karena belajar itu mudah.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini