Belajar itu mudah. Kali ini kita akan belajar tentang salah satu besaran pokok yaitu besaran panjang. Pengertian panjang adalah menyatakan jarak antara dua titik. Contoh, panjang pulpen yang kamu pakai adalah mulai dari ujung tutup pulpen hingga ujung pena pulpen.
Kenapa kita harus mengukur panjang? Kenapa kita tidak mengira ngira saja? Tingkat presisi pengukuran panjang suatu benda memang tergantung kebutuhannya. Dalam keseharian, kita terkadang mengukur suatu benda ataupun tinggi suatu benda dengan mengira ngira. Akan tetapi dalam pekerjaan yang membutuhkan ketepatan, maka pengukuran sangatlah diperlukan.
Ambil contoh kalian ingin membuat kursi. Kalian pertama tama pasti menyiapkan rangkaian kayunya. Tiap kaki kursi ada 4. Jadi kalian haruslah memiliki 4 kaki kursi yang sama panjangnya. Apabila kalian tidak mengukur atau menggunakan alat ukur, maka kalian tidak dapat membuat kursi dengan kaki yang sama persis panjangnya. Perbedaan 0,5 mm pada salah satu kaki nya dapat membuat kursi tersebut terasa aneh.
Panjang menggunakan satuan dasar (SI) /satuan internasional yaitu meter (m).
Menurut kesepakatan dunia melalui cgpm (1983), satu meter standar sama dengan jarah yang ditempuh cahaya dalam ruang hampa selama 1/299.792.457 sekon.
Berikut adalah konversi
10−18 meter = attometer (am)
10−15 meter = femtometer (fm)
10−12 meter = pikometer (pm, dari picometer)
10−9 meter = nanometer (nm), dari sini muncul istilah nanoteknologi, karena berkaitan dengan material berukuran dalam kisaran satuan nanometer
10−6 meter = mikrometer (μm)
10−3 meter = milimeter (mm)
10−2 meter = sentimeter (cm, dari centimeter)
10−1 meter = desimeter (dm)
101 meter = dekameter (dam, dari decameter)
102 meter = hektometer (hm, dari hectometer)
103 meter = kilometer (km)
106 meter = megameter (Mm)
109 meter = gigameter (Gm)
1012 meter = terameter (Tm)
1015 meter = petameter (Pm)
1018 meter = eksameter (Em)
Lebih sederhananya
- 1 km = 1000 m.
- 1 hm = 100 m.
- 1 dam = 10 m.
- 1 m = 1 m.
- 1 dm = 0,1 m.
- 1 cm = 0,01 m.
- 1 mm = 0,001 m
- 1 inch = 0,0254 m.
- 1 kaki = 0,3048 m.
- 1 mil = 1609 m.
- 1 yard = 3 kaki = 0,9144 m.
Untuk lebih mudahnya kalian gunakanan Alat konversi dibawah ini…
[do_widget “JKL Unit Converter”]
Macam Alat Ukur Panjang
Ada beberapa alat yang kita dapat gunakan dalam mengukur besaran pokok panjang yaitu
- Penggaris / Mistar
- Meteran / Ruler
- Jangka Sorong / Caliper
- Mikrometer sekrup
- Feeler Gauge
- Opisometer atau curvimeter (pengukur peta)
- Rangefinder
- Pengukur Ketebalan Ultrasonik (UTM)
- Radar
- GPS
- Odometer (alat ukur jarak di kendaraan)
1. Alat Ukur Penggaris / Mistar
Alat Ukur Panjang Beserta Fungsi, Ketelitian, Gambar dan Penjelasannya
Ini merupakan alat ukur yang paling sering digunakan oleh manusia di Bumi. Kalian yang pernah sekolah pasti tahu dan pernah menggunakan alat ukur ini. Bagi yang belum pernah, tinggalkan komentar dibawah. Biar saya ajarin cara pakainya.
Mistar atau penggaris atau dalam bahasa inggris disebut ruler atau rule atau line gauge.
Penggaris atau mistar memiliki skala terkecil 1 mm sehingga tingkat ketelitiannya adalah 0,5 mm. Tingkat ketelitian dari alat ukur dapat dihitung dengan membagi dua skala terkecil alat ukur tersebut.
Cara menggunakan penggaris atau mistar yang baik dan benar adalah adalah menempatkan arah pandang mata tegak lurus dari skala letak benda yang kita ukur.
Lihat gambar dibawah untuk mengetahui cara pengukuran yang benar menggunakan mistar
Alat ukur panjang yang pertama dan paling umum adalah Penggaris atau mistar. Penggaris adalah sebuah alat pengukur dan alat bantu gambar untuk menggambar garis lurus.
Terdapat berbagai macam penggaris, dari mulai yang lurus sampai yang berbentuk segitiga (biasanya segitiga siku-siku sama kaki dan segitiga siku-siku 30°–60°). Penggaris dapat terbuat dari plastik, logam, kayu dan sebagainya. Juga terdapat penggaris yang dapat dilipat.
Hal ini untuk memberikan hasil akurat dan menghindari kesalahan dalam mengukur panjang sebuah benda (paralaks). Paralaks yaitu kesalahan yang terjadi saat membaca skala suatu alat ukur karena kedudukan mata pengamat tidak tepat posisinya.
2. Alat Ukur Meteran
Meteran adalah alat ukur panjang yang banyak digunakan manusia dalam bidang konstruksi dan industri. Meteran sering kita sebut sebagai meter ukur dan atapun pita ukur atau juga roll meter.
Meteran juga sering digunakan oleh tukang jahit dan industri tekstil.
Tingkat ketelitian dari meteran adalah sama dengan penggaris, yaitu 0,5 mm. Hal itu jelas karena satuan terkecil dari meteran adalah 1 mm.
Untuk negara Indonesia, meteran yang dijual dipasaran memiliki dua satuan yaitu satuan mm serta inch. Untuk beberapa meteran ada juga yang memiliki satuan mm / cm / m, feet (kaki) serta inch.
Meter ukur kecil biasanya mempunyai ukuran panjang 3 m dan 5 m. Sedangkan meter ukur panjang yang biasanya dalam bentuk roll terdapat dalam ukuran 10 m, 20 m, 30 m , 50 m dan 100 m. Kenapa sampai sepanjang itu, karena digunakan untuk konstruksi bangunan.
3. Alat Ukur Jangka Sorong
Apa itu jangka sorong? Jangka sorong adalah salah satu alat ukur panjang yang digunakan untuk mengukur ketebalan suatu benda.
Jangka sorong memiliki tingkat ketelitian yang sangat kecil yaitu 0,05 mm dan ada juga yang memiliki tingkat ketelitian 0,01 mm (untuk jangka sorong yang lebih panjang dari 30 cm).
Jangka sorong terbagi atas dua bagian, seperti pada gambar dibawah ini. Bagian bagian jangka sorong yaitu rahang tetap dan rahang geser (sorong). Ada dua skala panjang pada jangka sorong yaitu skala utama dan skala nonius / vernier sebagai skala pendek yang ditemukan pada rahang geser.
Skala utama pada jangka sorong yaitu pada rahang dalam satuan cm dan mm. Sedangkan pada skala nonius yaitu pada rahang geser memiliki panjang 9 mm dan terbagi atas 10 skala.
Kegunaan jangka sorong adalah :
- Mengukur panjang suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit.
- Mengukur panjang sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang seperti pada pipa, dengan cara diulur.
- Mengukur panjang kedalaman celah atau lubang pada suatu benda dengan cara menancapkan atau menusukkan bagian pengukur.
Silahkan nonton video dibawah ini tentang cara penggunaan jangka sorong dan membaca skala jangka sorong.
4. Alat Ukur Mikrometer Sekrup
alat ukur panjang mikrometer sekrup
Alat ukur yang tidak kalah presisi dari jangka sorong dan bahkan untuk kasus tertentu lebih tinggi tinkat akurasinya adalah mikrometer sekrup. Tingkat ketelitian mikrometer sekrup adalah 0,01 mm.
Mikrometer sekrup sering digunakan dalam industri elektronik dan mesin karena kemampuannya dalam mengukur ketebalan benda dan diameter benda dengan teliti dan akurat dengan tingkat ketelitian 0,01 mm. Tentu saja karena memilki sekrup sehingga mampu dirapatkan agar muncul nilai ketebalan yang sesungguhnya.
Kita bahkan dapat mengukur dan membandingkan ketebalan rambut kita dengan orang lain menggunakan mikrometer sekrup.
Kita juga dapat mengukur ketebalan kawat, kertas dan banyak lagi benda tipis lainnya dengan menggunakan mikrometer sekrup.
Kalian bisa lihat pada gambar dibawah ini, mikrometer sekrup terbagi atas dua bagian yaitu selubung (poros tetap) dan selubung luar (poros ulir). Pada mikrometer sekrup terdapat dua macam skala, yaitu skala tetap dan skala nonius (putar).
Skala panjang yang ada pada poros tetap mirkometer sekrup merupakan skala utama, sedangkan pada poros ulir adalah skala nonius. Mikrometer sekrup memiliki ketelitian yang lebih tinggi dari macam macam alat ukur panjang lainnya.
5. Feeler Gauge / Alat ukur celah
Dalam pekerjaan mekanik, sering dilakukan pengukuran celah atau gap antara satu titik dengan titik lain yang rapat pada mesin ataupun bagian lain yang sering diukur celahnya oleh mekanik. Alat yang digunakan untuk mengukur celah tersebut disebut feeler gauge. Bentuknya dapat anda lihat pada gambar dibawah ini.
Dapat anda amati pada gambar dibawah ini aplikasi dari alat ukur feeler gauge. Mekanik sering memakai alat ini untuk menentukan bahwa celah atau gap yang ada normal atau perlu diperekat lagi.
6. Opisometer / Curvimeter
Opisometer adalah alat ukur panjang terkhusus untuk peta, tepatnya untuk mengukur panjang dari garis yang ada dipeta. Jadi bentuknya itu bulatan dengan daerah kontak kepada peta seperti roda yang digeser sesuai dengan jarak yang ingin dihitung dari peta.
Dengan menggunakan opisometer, kita bisa mengukur jarak garis yang berbelok belok pada peta seperti jalan, sungai dan lainnya. Anda pasti pernah berpikir bagaimana cara termudah untuk mengukur panjang dari jalanan menggunakan peta.
Bila menggunakan peta, anda akan menemukan garis penunjuk jalan yang berkelok kelok, untuk mengukur jarak ini, anda bisa menggunakan benang ataupun menggunakan pendekatan matematis.
Opisometer atau curvimeter muncul menjawab masalah pengukuran peta ini. Dapat anda lihat pada gambar gif dibawah cara mengukur menggunakan opisometer atau curvimeter.