Beranda Biologi Cara Hidup Virus dan Reproduksi

Cara Hidup Virus dan Reproduksi

0
cara hidup virus dan reproduksi virus
cara hidup virus dan reproduksi virus
- Advertisiment -

Selamat pagi pembaca, tetap semangat belajarnya. Kali ini kita akan belajar tentang cara hidup virus dan bagaimana reproduksi virus terjadi.

Kita ketahui, dari postingan sebelumnya, virus bersifat parasit intraseluler obligat yang berarti hanya dapat hidup di dalam sebuah sel. Akan tetapi, pernyataan ini perlu dikaji lebih jauh lagi agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.

Cara Hidup Virus

- Advertisiment -

Kata “Hidup” dalam sel ini perlu kita ubah pemaknaannya menjadi “proses hidup”. Virus dari awalnya memang bukanlah sesuatu yang hidup. Seperti yang kita ketahui, virus bukan termasuk dalam daftar makhluk hidup, dan bukan juga sebagai benda atau partikel mati yang tidak mempunyai ciri ciri hidup sedikitpun.

Tidak sedikit orang yang menganggap bahwa virus akan mati dan tidak mampu hidup diluar sel. Sebagian orang tersebut tidaklah salah sepenuhnya. Hal itu karena virus memang dari awal bukanlah sesuatu yang “hidup”.

Kali ini saya akan memperbaiki pemahaman yang adik adik dan pembaca sekalian punya.

Virus tidaklah hidup ataupun mati. Virus itu hancur atau tidak aktif. Itu saja.

Ketika virus berada diluar sel atau terekspos terhadap sesuatu yang berbahaya bagi mereka, maka virus tersebut akan mengalami kerusakan struktur dan selanjutnya menjadi tidak aktif.

Kita tidak dapat menganggap virus sebagai sesuatu yang lebih kuat dari pada bakteri ataupun organisme multiseluler. Virus bahkan lebih lemah dari mereka ketika kita membandingkan dari jumlah kemampuan dan batasan yang dimiliki virus.

# Virus Tidak Membelah Diri

Hal baiknya, virus tidak mampu membelah diri baik dalam sel apalagi diluar sel. Ketika berada di dalam sel, virus tidak membelah, melainkan “menipu” sel inang untuk membuat bahan bahan dirinya untuk dirakitkan. Yah bagi kalian yang sering bermain game RPG atau game game fantasi lainnya, mirip seperti kontrak paksa menjadi budak.

Nah virus tersebut menjadikan sel inang sebagai budaknya. Ada yang secara paksa dan kasar yang sering disebut siklus litik, dan ada juga yang secara halus dan penuh tipuan yaitu siklus lisogenik. Ujung keduanya sama saja, penguasaan dan invasi keseluruh sel yang tertarget.

# Virus Tidak Makan

Nah, ini juga perlu diluruskan. Mungkin ada yang menganggap virus itu butuh makanan. Nah sesungguhnya, bila kita perhatikan dari keseluruhan fase kehidupan virus, akan tiba pada kesimpulan bahwa virus tidak membutuhkan makanan dalam hidupnya.

Ukuran tubuh virus yang sangat amat kecil dan struktur yang tidak begitu kompleks membuatnya tidak membutuhkan “makanan” sedikitpun dalam mempertahankan “hidupnya”. Satu satunya momen virus membutuhkan energi adalah ketika berada dalam sel inang. Itupun yang menggunakan bukanlah virus, melainkan sel inang tersebut dalam membuat bagian bagian tubuh virus virus yang baru.

# Virus Itu Spesifik

Kalian pernah dengar ada yang mengatakan atau mungkin pernah baca bahwa virus itu spesifik. Nah itu ada benarnya dan perlu dijabarkan lebih jauh lagi.

Kespesifikan virus disebut sebagai kisaran inang. Jadi tidak terbatas pada satu jenis sel saja, melainkan dapat berupa lebih dari satu jenis sel atau mutasi sel yang ada.

Contohnya saja, virus Influenza flu burung atau H5N1 yang dapat menginfeksi aves, babi dan manusia. Begitu pula dengan virus Rabies yang dapat menginfeksi banyak jenis mamalia (spesies maksudnya).

Kespesifikan ini tidak terbatas pada spesies saja, melainkan pada jenis selnya juga. Ada virus yang hanya menyerang satu tipe sel saja, artinya menginfeksi dan memperbanyak diri pada jenis sel tersebut. Dan ada juga yang dapat menginfeksi semua jenis sel dalam satu organ ataupun sistem organ yang ada.

Ada juga jenis virus yang mempunyai kisaran inang yang sangat sempit seperti pada kelompok bakteriofag, seperti bakteriofag T4 yang hanya menginfeksi E. coli. HIV adalah virus yang juga sangat spesifik, hanya menyerang limfosit T CD4. Virus Influenza juga hanya menyerang sel sel pada permukaan saluran pernapasan, sedangkan jaringan lain tidak diserang.

Kalian perlu ketahui apa arti infeksi. Ketika disebut infeksi dan inang, artinya virus tersebut menggunakan sel tersebut sebagai tempat untuk melaksanakan reproduksi. Hal ini perlu kita ketahui karena, ada istilah vektor atau hospes perantara dalam mempelajari cara penularan virus.

Virus Bergerak?

Ketika ada yang mengatakan bahwa virus mampu bergerak dan melakukan perpindahan posisi. Anda harus bertanya dan memastikan lebih jauh, keadaan dan bagaimana situasi serta jenis virusnya.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa virus hanya dapat melalukan pergerakan ketika berada dalam sel tumbuhan, itupun tidak terjadi pada semua virus tumbuhan.

Ada juga yang menunjukkan bahwa bakteriofag tertentu mempunyai enzim tertentu yang dapat memberikannya pergerak sesaat sebelum pelekatan pada situs khusus pada permukaan sel.

Walaupun begitu, umumnya virus tidak dapat bergerak bebas ketika berada diluar sel. Umumnya pula, virus menggunakan pergerakan sitoplasma sel inang untuk menggerakkan dirinya.

# Penularan Virus

Ada dua cara penularan virus yaitu langsung dan tidak langsung. Keduanya mempunyai perbedaan yang signifikan.

Penularan virus secara langsung artinya tidak ada organisme lain yang menjadi perantara. Penularan virus secara langsung seperti melalui udara, air, darah, lendir dan media lain. Contoh penularan virus secara langsung dapat anda temukan pada penyakit cacar, herpes, campak, pilek, dan juga polio. Virus Corona atau Covid-19 juga dapat melalukan penyebaran secara langsung.

Sebaliknya, penularan virus secara tidak langsung artinya terdapat organisme lain yang menjadi perantara yang dikenal sebagai hospes perantara atau vektor. Contoh penularan virus tidak langsung dapat anda temukan pada penyakit DBD atau deman berdarah (dengue) oleh Flavivirus yang menyebar ke manusia melalui perantara nyamuk Aedes aegypti.

Vektor virus DBD nyamuk Aedes aegypti

Vektor atau hosper perantara disini tidak mengalami gangguan fungsional sedikitpun ketika virus berada dalam tubuhnya. Oleh karena itu, vektor atau hospes perantara dapat dengan mudah bergerak dan menyebarkan virus karena tidak terinfeksi oleh virus tersebut.

Reproduksi Virus

Setelah mengetahui tentang cara hidup virus (the way of virus life, sok english), kita masuk pada bagian yang paling sering keluar pada ujian nasional dan soal soal UNBK dan Tes masuk Universitas yaitu reproduksi virus.

Adik adik dan teman teman semuanya, pada heading diatas saya sebutkan reproduksi, begitupun dengan banyak buku buku pelajaran serta literatur lainnya. Hal tersebut anda jangan samakan dengan reproduksi hewan apalagi manusia. Sangat jauh berbeda.

Kata “Reproduksi” disini artinya menghasilkan kembali atau membentuk organisme yang kedua dan seterusnya. Jadi apapun cara yang dilakukan oleh organisme tersebut untuk memperbanyak diri maka kita sebut reproduksi. Oleh karena itu dalam bakteriologi, kita kenal istilah “reproduksi aseksual”. Sayangnya dalam virologi, ilmu yang mempelajari virus, tidak ada istilah seperti ini.

Ketika saya pertama mempelajari virus lebih mendalam di bangku perkuliahan, saya mengandaikan virus sebagai “Dewa Parasit” dan juga “Parasit Sejati”. Kenapa begitu? Hal ini karena dalam melakukan reproduksi yang notabene satu satunya ciri “hidup” yang dimiliki virus, virus hanya melakukan kerja yang amat minim, sebagian besar pekerjaan dilakukan oleh sel inang.

Hal ini kalau diandaikan lebih jauh, sama saja dengan ketika ada anak kecil super jail yang tiba tiba masuk kerumah kamu dan mau mengatur segala hal yang ada dalam rumah kamu, bahkan hubungan dan keadaan mental sekeluarga pun ada dalam kendalinya. Kamu disuruh bikin inilah, itulah, hingga kamu mati kecapean. Sepertinya ada film yang cocok untuk pengandaian ini.

Virus Bereproduksi dengan Replikasi

Lets get serious, shall we. Virus ini adalah parasit sejati. Hingga dalam melakukan replikasi dirinya, energi dan bahan untuk membentuk bagian bagian dirinya itu disiapkan oleh sel inang, bahkan dapat dikorbankan hingga seluruh materi genetik dan bagian bagian sel untuk replikasi virus.

Tujuan akhir dari keseluruhan proses replikasi tersebut nantinya adalah membentuk banyak virion atau partikel virus yang utuh yang siap untuk melakukan infeksi selanjutnya ke sel sel berikutnya.

Keberhasilan dan kecepatan replikasi virus tentu saja tergantung kondisi sel inangnya dan jenis virus serta pengaruh eksternal seperti lingkungan dan lainnya.

Seperti semua organisme yang ada, terdapat tahap tahap tertentu dalam reproduksinya. Reproduksi virus secara garis besar ada lima tahap yaitu:

Tahap tahap Reproduksi Virus dalam siklus Litik virus

1# Tahap Absorpsi

Tahap pertama adalah pengenalan, tak kenal maka tak sayang. Ini serius! Maksud saya, virion atau virus lengkap menempel pada titik atau situs spesifik pada sel inang yang disebut reseptor. Kecocokan reseptor ini dengan virus tertentu membuatnya terlihat seperti jodoh yang telah diatur yang Maha Kuasa.

Reseptor yang terdapat pada sel inang tersebut bervariasi tergantung virusnya. Dapat berupa protein tertentu dan juga dapat berupa oligasakarida tertentu. Kehadiran reseptor inilah yang seperti dijelaskan diatas pada bagian penularan virus yang menentukan bahwa jenis sel tersebut adalah sel inang atau bukan.

Jadi, pada tahap absorpsi, virus melekat dengan erat pada sel inang. Perlu disadari bahwa ukuran virus itu sangat kecil jika dibandingkan dengan sel sel yang kita ketahui.

2# Tahap Penetrasi

Tahap kedua dalam reproduksi virus adalah tahap penetrasi. Tahap ini terjadi setelah tahap absropsi. Ketika virus telah melekat, maka kapsomer pada virus akan berkontraksi dan mengeluarkan asam nukleatnya untuk masuk ke dalam sel.

Pada bakteriofag atau virus T4, terdapat enzim khusus yang dapat membuat selubung ekor berkontraksi dan membuat lubang pada dinding sel bakteri sehingga asam nukleat virus dapat masuk menginfeksi.

3# Tahap Sintesis (Eklifase)

Tahapan selanjutnya adalah tahap sintesis atau eklifase. Setelah tahap penetrasi dalam reproduksi virus, masuklah ketahap ketiga yang menentukan nasib sel inang. Disinilah invasi atau infeksi yang sebenarnya terjadi.

Materi genetik virus tersebut akan masuk ke daerah intraseluler dan mengobrak abrik tatanan hidup organel organel sel dan bahkan dapat mengubah dan menyusup ke dalam materi genetik sel inang.

Pada kasus bakteriofag T4, E.coli K.O dan dikuasai sepenuhnya dengan dikendalikan sepenuhnya materi genetiknya oleh materi genetik virus. Saking penuh kendalinya, energi disediakan oleh bakteri hingga DNA E.coli akan dihabis dihidrolisis dan diubah menjadi bagian tubuh virus virus anakan.

Dalam tahap inipula, virus dapat bersikap lugu dan ikut bergabung dalam DNA sel inang membentuk profag untuk ikut dalam siklus pembelahan sel inang. Good bener. Santuy banget nih virus yah.

4# Tahap Pematangan (Maturasi)

Tahap keempat adalah tahap pematangan atau maturasi virus. Tahap ini juga sangat krusial dalam reproduksi virus. Ketika sebelum masuk ketahap ini virus mengalami serangan, maka virus dapat mati dan menjadi tidak aktif dan tidak berguna.

Hal itu terjadi karena patogenitas dan kemampuan infeksi serta virulensi virus barulah efektif dan kuat ketika dirinya terbentuk virion, bukan bagian bagian yang belum utuh. Nah, dalam tahap sintesis sebelumnya, bagian bagian virus tersebut masih tersebar didalam sitoplasma sel inang. Belum sempurna dalam bentuk virion.

Dalam Proses keempat inilah atau tahap pematangan virus inilah terjadi penyusunan bagian bagian virus menjadi virion. Dengan kata lain proses berubahnya dari virus non-infeksi menjadi virus infeksi. Untuk lebih dalamnya, silahkan baca artikel NCBI ini.

5# Tahap Lisis

Tahap terakhir ini yang akan dialami oleh semua sel inang ketika si virus santuy parasit sejati ini sudah tidak betah lagi tinggal dalam tubuh sel inang tersebut. Alias bahan untuk sintesis telah habis dan proses pematangan telah selesai. Santuy benar.

Virus tertentu mempunyai enzim tertentu untuk mempercepat dan mempermudah lisis atau pecahnya sel inang. Enzim itu adalah enzim lisozim. Contohnya pada bakteriofag T4 yang menginfeksi E.coli. Malang betul nasibmu wahai sel inang, jasamu sangat banyak eh malah dihancurkan oleh sang virus.

Sampai disini kalian semua sudah paham bukan betapa unik dan menakjubkan dan menjengkelkan serta menggemaskan virus itu.

Berdasarkan 5 tahap reproduksi virus diatas, kita mengenal adanya dua siklus virus yaitu:

  1. Siklus litik
  2. Siklus Lisogenik

Perlu saya jelaskan lagi, bahwa dinamakan siklus disini bukan berarti kembali ke titik nol yah, artinya proses berulang kembali tapi pada sel atau titik yang berbeda. Jadi bukan sel inang hidup kembali dan diinfeksi kembali, melainkan virus virus hasil replikasi kembali mengulang hal yang sama pada sel sel inang selanjutnya.

Siklus Litik Virus

Kelima tahap yang telah dijelaskan panjang kali lebar sebelumnya adalah siklus litik itu sendiri. Litik sendiri artinya lisis yang berarti pecah atau bocor.

Maksudnya adalah, sel inang akan mati karena mengalami kebocoran dan kerusakan akibat penumpukan virion virion baru hasil reproduksi virus.

Istilah yang perlu anda ketahui dalam siklus litik adalah virus yang aktif melakukan siklus litik disebut “VIRUS VIRULEN”.

Siklus Lisogenik Virus

Siklus kedua dalam siklus virus adalah siklus Lisogenik. Siklus ini adalah keadaan dimana materi genetik virus yang masuk ke dalam sel bergabung dengan materi genetik sel inang yang kemudian disebut profag.

Hal tersebut aman aman saja ketika sel inang tersebut tidak membelah diri, akan tetapi akan sangat bahaya ketika sel tersebut aktif membelah. Ketika sel inang mengalami mitosis atau pembelahan diri, materi genetik sel inang yang telah disusupi atau profag tersebut akan ikut dalam pembelahan.

Itu artinya akan tercipta dua sel inang yang mengandung profag. Profag ini adalah pembunuh yang lagi tunggu tanggal main. Menunggu dengan tenang hingga ada faktor faktor tertentu yang mengaktifkannya.

Ketika telah aktif, maka sel inang tersebut akan masuk ke dalam siklus litik.

Virus yang mampu bereproduksi dengan siklus litik dan lisogenik disebut “VIRUS TEMPERAT”. Contoh virus temperat adalah coliphage λ.

Ilustrasi siklus lisogenik virus dan hubungannya terhadap siklus litik virus

Itulah penjelasan singkat tentang cara hidup virus dan reproduksi virus. Semoga dengan artikel ini kalian semakin bersemangat belajarnya. Tetap semangat karena belajar itu mudah.

- Advertisiment -

TIDAK ADA KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Exit mobile version