Beranda Biologi Ekosistem sungai : Pengertian, Ciri, Faktor, Manfaat

Ekosistem sungai : Pengertian, Ciri, Faktor, Manfaat

0
pengertian ekosistem sungai dan penjelasannya

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat pagi semua. Kali kita akan perdalam materi ekosistem diwilayah ekosistem perairan yaitu sungai (river).

Pengertian Ekosistem Sungai

Ekosistem sungai sendiri adalah ekosistem yang terdiri atas komponen abiotik utamanya air yang mengalir pada bidang bumi dan berisikan makhluk hidup yang saling berinteraksi.

Ekosistem sungai sendiri dalam ekologi disebut sebagai ekosistem lotik atau ekosistem air mengalir.

Kenapa kita perlu membedakan antara ekosistem air mengalir dan ekosistem air tenang, itu karena terdapat perbedaan baik itu kuantitas maupun kualitas komponen abiotik yang mengakibatkan selanjutnya.

Perbedaan selanjutnya itu dapat berupa jenis makhluk hidup yang berbeda, macam interaksi yang terjadi dan seterusnya.

Faktor atau Komponen Abiotik

Faktor atau komponen abiotik yang terdapat pada ekosistem sungai atau ekosistem lotik lainnya berupa

  1. Aliran air (water flow)
  2. cahaya matahari (sunlight)
  3. suhu (temperature)
  4. Kimiawi
  5. Substrat

Kelima komponen abiotik diatas adalah komponen utama yang terdapat pada ekosistem sungai.

Aliran air

Aliran air pada ekosistem sungai dapat berupa satu arah, ada pula yang sangat kecil peluangnya terjadi aliran dua arah, sekali waktu ke arah A ke B, dan sebaliknya (pada sungai tertentu), silahkan cek disini perihal aliran sungai yang berbalik arah.

Aliran air sungai adalah kunci utama atau komponen abiotik paling utama dalam ekosistem sungai yang mempengaruhi wujudnya. Aliran ini dapat terus terjadi dan juga dapat berjeda, contohnya pada kasus kekeringan.

Aliran air sungai dapat terjadi sebagai hasil gabungan dari air tanah (groundwater), hujan, dan aliran air dari daratan (akibat hujan).

Aliran air sungai ini pun dapat sangat pelan, hampir menyamai ekosistem lentik (danau), dan ada pula yang sangat deras.

Aliran air ini sangat dipengaruhi oleh slop atau tingkat kemiringan sungai itu sendiri. Semakin miring, maka akan semakin cepat alirannya.

Selain itu, kolom sungai atau jalur sungai sendiri mulai dari sisi hingga dasar sungai akan terus mengalami erosi, transportasi zat dan deposit zat yang ter erosi.

Cahaya Matahari

Cahaya matahari pada ekosistem sungai juga sangat penting baik untuk produsen maupun konsumen. Tumbuh tumbuhan beserta seluruh organisme fotosintentik pada ekosistem air sungai menghasikan makanan untuk keberlangsungan menggunakan cahaya matahari ini.

Pada materi tipe tipe ekosistem, disebutkan bahwa penetrasi cahaya matahari lebih sedikit pada ekosistem air tawar (termasuk ekosistem sungai.

Hal tersebut sangat wajar dikarenakan disekitar sungai, biasanya akan sangat banyak pepohonan dan tumbuhan lainnya yang akan menghalangi sebagian atau hampir seluruh kolom sungai.

Selain pepohonan, awan, tebing, kemiringan, dan juga struktur buatan manusia dapat menjadi penghambat masuknya cahaya.

Suhu (Temperature)

Komponen abiotik yaitu suhu pada ekosistem sungai cukup bervariasi akibat adanya aliran air. Ada aliran air yang mungkin mengalir dari tempat yang menerima cahaya atau suhu tinggi sehingga pada titik tertentu pada aliran sungai tersebut ada yang panas, dan kemudian mendingin pada titik tertentu.

Perbedaan suhu yang drastis pun dapat terjadi di malam hari jika dibandingkan dengan siang hari.

Akibat adanya perbedaan suhu ini, kebanyakan spesies atau organisme yang hidup pada ekosistem sungai merupakan spesies Poikiloterm.

Spesies Poikiloterm adalah spesies berdarah dingin yang artinya suhu tubuhnya kira kira sama dengan suhu lingkungan sekitarnya. Ikan, reptil, dan amfibi merupakan makhluk poikiloterm.

komponen abiotik suhu pada ekosistem sungai sangat dipengaruhi oleh kondisi cahaya matahari.

Kimia

Pada komponen abiotik kimia, selain air, ada banyak komponen komponen kimia lain yang ada di dalamnya. Baik itu terlarut, suspensi, gas ataupun berupa ion.

Komponen abiotik ini akan sangat dipengaruhi oleh tingkah laku manusia dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.

Sungai yang menjadi tempat pembuangan sampah ataupun muara dari pembuangan sampah di selokan akan sangat mengandung senyawa dan partikel partikel kimia yang tidak sehat dan merupakan polutan.

Nah polutan ini, ada yang dapat menjadi zat yang dibutuhkan alga atau mikroorganisme tertentu untuk terjadinya blooming.

Substrat

Komponen abiotik yang paling dasar dari ekosistem sungai adalah substrat sungai itu sendiri.

Substrat tersebut dapat berupa pasir pasiran, bebatuan, kerikil, dan pasir halus (silt).

Substrat juga dapat berupa material organik yang telah mati ataupun lapuk, contohnya dedaunan, kayu kayuan.

Faktor atau Komponen Biotik

Faktor atau komponen biotik pada ekosistem sungai juga sangat bervariasi. Sebelumnya, kita pernah membahas tentang relung ekologi pada ekosistem air, mulai dari plankton, bentos, nekton, neuston, dan juga perifiton.

Semuanya dapat dikatakan ada pada sungai, walaupun dengan beberapa perbedaan dengan ekosistem air lentik dan juga ekosistem air laut.

Pada dasarnya, organisme yang dapat hidup di ekosistem sungai ini, bisa dikatakan “menyukai air tawar dan tidak menyukai air asin”.

Berikut macam macam komponen biotik pada ekosistem sungai.

  1. Biofilm yang dapat berupa alga, diatom, fungi ataupun bakteri serta plankton yang melekat pada dasar sungai atau batuan sungai dalam bentuk lapisan film tipis yang biasanya licin.
  2. Bakteri, dengan jumlah yang cukup besar, walaupun selalu berpindah posisi dikarenakan arus air sungai.
  3. Produsen utama seperti tumbuhan, terutama tumbuhan air, dan juga alga (berupa fitoplankton).
  4. Serangga dan invertebrata lain
  5. Ikan dan vertebrata lainnya

Bagi teman teman yang ingin belajar tentang tipe tipe ekosistem lainnya silahkan kunjungi postingan dibawah ini

Tipe Tipe Ekosistem Penjelasan Lengkap Mudah Mengerti

Saya rasa cukup sekian untuk artikel kali ini. Satu lagi tambahan, ekosistem sungai mempunyai kadar oksigen yang lebih tinggi dibandingkan ekosistem danau ataupun ekosistem laut akibat arusnya dan kedalamannya yang tidak seberapa.

TIDAK ADA KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Exit mobile version