Selamat pagi, kali ini kita akan belajar tentang hujan asam, mulai dari pengertian hujan asam, apa saja penyebab terjadinya hujan asam dan juga dampak hujan asam serta akan menjawab kemungkinan manfaat hujan asam itu sendiri.
Mari kita mulai dengan memahami apa pengertian hujan asam dan batasan serta karakteristik hujan asam serta perbedaan hujan asam dengan hujan yang biasanya.
Pengertian Hujan Asam
Acid Rain atau hujan asam sangat sering terjadi di daerah daerah perkotaan khususnya daerah perindustrian yang banyak pabrik pabrik didalamnya. Hujan asam sebenarnya jarang terjadi di Indonesia, khususnya yang memiliki tingkat keasaman yang tinggi.
Pengertian hujan asam adalah hujan yang memiliki tetesan air dengan pH yang lebih rendah dari 5,7 (Britanica,<5,2) karena mengandung SO2, CO2 dan NOx.
Apakah hujan asam berbahaya? Yup, cukup berbahaya baik untuk tumbuhan maupun hewan serta manusia. Apakah hujan asam aman untuk diminum? Kandungan SO2 pada hujan asam menjadikan hujan asam sangat tidak direkomendasikan untuk diminum. S pada SO2 adalah Sulfur yang merupakan logam berat yang sangat berbahaya bagi tubuh dalam jumlah yang besar.
CO2 dan NO sebenarnya sering ditemukan dalam hujan biasa, apalagi kandungan CO2 yang membuat kadang hujan hujan di perkotaan terasa asam. Bagi yang pernah tinggal di Jakarta bertahun tahun dan memiliki mobil mungkin merasakan hal ini. Mobil kalian yang dibiarkan kehujanan dan tidak dilap kering kemungkinan besar setelah beberapa lama akan mengalami kerusakan cat dikarenakan hujan yang sedikit asam di Jakarta. pH air hujan di Jakarta belum terbilang rendah, hanya sekitar 5,4 – 5,7. Tapi hal tersebut masih terbilang tidak netral karena pH air dan hujan pada umumnya adalah 6-7.
Ya benar, Hujan secara alamiahnya tidak berada pada pH netral, pH hujan umumnya berada diantara 5,7 – 7. Istilah yang digunakan untuk hujan yang memiliki pH mendekati ph Hujan asam adalah hujan asam lemah karena mengandung CO2.
Secara kimiawi, hujan asam lemah
H2O (l) + CO2 (g) ⇌ H2CO3 (aq)
Asam karbonat dalam air kemudian dapat mengionisasi menjadi karbonat dan ion hidronium.
H2O (l) + H2CO3 (aq) ⇌ HCO3− (aq) + H3O+ (aq)
Jadi hujan, pada umumnya mengandung asam karbonat (bisa terionisasi menjadi karbonat dan ion hidronium).
Dengan komposisi udara pada atmosfer yang normal, hujan akan turun dengan pH 5,6 sehingga hujan yang memiliki pH < 5,7 dapat dikategorikan sebagai hujan asam.
Penelitian pada lapisan es menunjukkan pH hujan telah berubah dari 6 sampai 4 terjadi karena banyaknya gas buangan yang memicu terjadinya hujan asam dengan pH mencapai 2,4 (pH yang dimiliki asam cuka). Gas-gas penyebab hujan asam dihasilkan oleh alam (letusan gunung merapi dan daur biologis tanah) dan manusia (asap kendaraan bermotor, industri serta sampah kimia yang dibuang).
Proses Terjadinya Hujan Asam
Perhatikan diagram proses hujan asam (rain acid) dibawah ini.
(1) Proses terjadinya hujan asam dimulai munculnya sumber polutan yang mengandung gas gas yang dapat menimbulkan kenaikan asam di udara. Seperti SO2 dan NOx. SO2 dan NOX disini adalah berbagai tipe NO yang dapat muncul akibat reaksi alami di alam seperti gunung merapi, letusan gunung dan dari mikroba ataupun buangan organisme manapun secara alami (feses, pipis dan lainnya). Sumber poluntan lain yaitu dari hasil perbuatan manusia, seperti sampah sampah industri, operasional industri (pembakaran ataupun proses lainnya, serta dari kendaraan tipe apapun (motor, mobil, kereta, pesawat, kapal, jet, nuklir dan roket).
(2) Setelah itu, polusi tersebut naik ke atmosfer dan berikatan dengan droplet droplet air hujan yang membentuk awan di atmosfer
Proses disini sama dengan siklus hidrologi.
(3) Ketika terjadi hujan, air air yang berada di awan jatuh ke permukaan bumi dan menyebabkan terjadinya hujan. Hujan tersebut dapat berada tepat diatas sumber polusi, dan dapat juga terjadi jauh dari sumber polusi akibat terjadinya perpindahan awan akibat angin.
Gas-gas di atas selanjutnya akan bereaksi dengan hujan membentuk asam. Hujan asam sangat merusak karena dapat membunuh tunas tanaman. Jika tunas tidak dapat tumbuh maka tidak akan ada daur hidup tanaman.
Proses KIMIA HUJAN Asam
Proses terjadinya hujan asam secara kimiawi terbagi menjadi tiga bagian yaitu (1) proses kimia pada fase gas, (2) hidrolisis dan (3) terjadinya oksidasi.
Proses hujan asam secara kimia pada Fase Gas
Sulfur dioksida dioksidasi dengan bereaksi dengan ion radikal hidroksil (OH*) melalui reaksi intermolekular (reaksi antar dua atau lebih molekul reaktan).
SO2 + OH· → HOSO2·
Kemudian dilanjutkan seketika dengan reaksi dibawah ini
HOSO2· + O2 → HO2· + SO3
Selanjutnya, SO3 akan berubah secara cepat menjadi asam sulfur ketika terkena air
SO3 (g) + H2O (l) → H2SO4 (aq)
NOx akan bereaksi dengan OH menjadi asam nitrat:
Reaksi dibawah ini menunjukkan tentang polusi udara yang terjadi ketika NOx terlepas ke atmosfer.
NO2 + OH· → HNO3
Tanah juga dapat menjadi asam, logam-logam mudah berkarat, dan juga kesehatan manusia akan terganggu. Karena penyebab utama hujan asam adalah gas hasil industri dan kendaraan bermotor, sebaiknya digunakan mesin yang lebih ramah lingkungan karena lebih sedikit menghasilkan asap yang mengandung sulfur, nitrogen, dan karbon.
Pengendalian ketiga bahan ini biasanya dilakukan pada cerobong asap industri dengan proses elektrolisis sehingga unsur ini tidak akan terbang ke udara namun menggumpal dan jauh ke dasar cerobong.
Dampak Hujan Asam
Hujan asam sangat memberikan dampak luar biasa bagi kehidupan seluruh makhluk hidup di Bumi. Dampak-dampak yang bisa ditimbulkan oleh hujan asam antara lain:
Kesehatan manusia: hujan asam yang mengandung kadar asam yang cukup tinggi dapat menyebabkan gawat panas.
- Vegetasi: SOx bersifat toksik bagi tanaman karena menyebabkan berkurangnya pertumbuhan pada konsentraso >0,1 ppm. Hanya ada beberapa tanaman yang memiliki toleransi terhadap tanah yang cukup asam.
- Bangunan: Hujan asam (acid rain) dapat menyebabkan terjadinya pengkikisan pada bangungan yang mengandung batu kapur ataupun marmer serta bangunan berbahan semen dan beton. Bangunan yang terbuat dari kayu pun dapat terkena dampak hujan asam. Struktur besi dan baja pada bangunan tak akan luput dari dampak dan efek hujan asam karena akan mempercepat oksidasi atau dengan kata lain proses pengaratan akan semakin cepat.
- Air di alam: Organisme dan hewan hewan serta tumbuhan yang berada dalam air tawar akan sangat terganggu dan terkena dampak hujan asam. Hal ini karena sangat sedikit organisme air tawar yang tahan akan pH air yang lebih rendah dari 5. Untuk organisme akuatik air asin ataupun payau seperti di lautan, sedikit lebih tahan akan tetapi tetap akan membuat efisiensi organisme di perairan lautan berkurang. Organisme (baik hewan ataupun tumbuhan) di danau yang terkena dampak hujan asam akan sangat bahaya, karena air di danau, memiliki ciri menampung air dan tidak mengalirkan secara cepat (hanya melalui peresapan). Hal tersebut mengakibatkan dapat menurunkan pH air hingga menjadi lebih asam bila terjadi akumulasi asam. Proses tersebut disebut ASIDIFIKASI.
- Memperbesar konsentrasi logam dalam air: senyawa logam sering terbentuk saat logam yang terkandung dalam batu-batuan membentuk garam dan asam sulfurat. Logam tersebut mungkin memiliki sifat yang toksik bagi manusia.
Sekian uraian tentang Pengertian, Penyebab, Dampak Hujan Asam, semoga bermanfaat.
Hujan asam adalah hujan yang mengandung pH lebih rendah dari 5,7 karenakan mengandung SO2 ataupun NOx.
Proses hujan asam hampir sama dengan siklus hidrologi atau proses terbentuknya awan dan hujan (presipitasi). Perbedaannya hanya pada adanya kandungan CO2, SO2 dan NOx pada awan di atmosfer akibat polusi yang terjadi di Bumi.
Cukup berbahaya, karena dapat menyebabkan iritasi kulit, gangguan mata dan gangguan rambut. Untuk kerusakan properti, sangat tergantung dari properti yang dia miliki.
Hujan asam sering terjadi di daerah daerah dekat pabrik di Indonesia, khususnya daerah kawasan Industri.