Pencegahan dan Pengobatan Infeksi Virus: Vaksin, Interferon, Obat

0
1610
pencegahan dan pengobatan virus dengan vaksinasi, interferon dan kemoterapi antivirus

Selamat pagi para pembaca, masih semangat belajar kan, kali ini kita akan belajar tentang pencegahan dan pengobatan infeksi virus yang terjadi pada manusia serta organisme lain yang inginkan.

Pada artikel sebelumnya, yaitu tentang peranan virus dalam kehidupan manusia, saya menjelaskan tentang peranan yang merugikan. Nah, dampak negatif virus inilah yang ingin kita bendung dan akan saya jelaskan apa saja yang telah ditemukan oleh para ilmuwan untuk itu.

Mencegah tentu saja lebih baik daripada mengobati. Walaupun begitu, kedua hal tersebut harus tetap ada sehingga manusia tetap lestari.

Perlindungan Alami Tubuh Manusia

Pada dasarnya, tubuh kita mempunyai dan telah hadir dengan set perlindungan yang lengkap untuk segala gangguan dari alam. Hal tersebut bernilai benar ketika alam tersebut tidak diganggu gugat oleh manusia.

Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang sempurna mempunyai struktur khusus disebut antibodi. Antibodi inilah yang hadir dalam tubuh manusia dalam melawan antigen antigen seperti virus dan juga bakteri. Antibodi dihasilkan oleh sel Limfosit B yang merupakan salah satu jenis sel darah putih.

Ada beberapa macam jenis antibodi dalam tubuh manusia yaitu:

  1. IgA
  2. IgD
  3. IgE
  4. IgG
  5. IgM

Kelima antibodi diatas perlu adik adik ketahui mempunyai ukuran yang lebih kecil dari virus yang kita kenali hingga sekarang ini yaitu sekitar 10 nm.

Kelima jenis antibodi tersebut mempunyai peranan yang berbeda dan juga lokasi aktifnya. Untuk penjelasan yang lebih jauh tentang ini saya akan jelaskan secara terpisah.

Selain sistem imun humoral, antibodi, diatas, pada dasarnya sistem pertahanan alami manusia adalah sel darah putih. Utamanya adalah sel limfosit yang nantinya akan dibersihkan sisa sisanya oleh sel monosit pada sel darah putih.

Sel limfosit T seperti CD4+ dan CD8+ yang juga tidak kalah pentingnya dalam melawan serangan virus pada manusia. CD4+ atau sel T Helper adalah pemanggil untuk terjadinya sitokinesis pada sel sel yang penting dalam untuk komunikasi sel sel sebagai sistem pertahanan tubuh. CD8+ sendiri penting dalam “memakan” patogen seperti virus secara langsung.

Perlindungan Buatan

Manusia dengan kepintaran yang merupakan pemberian Tuhan mencoba melawan virus yang juga semakin sulit dilawan menggunakan pertahanan tubuh alami. Beberapa hal yang dilakukan oleh manusia adalah:

  1. Pembuatan Vaksin
  2. Pembuatan Interferon
  3. Kemoterapi antivirus

Ketiga jenis perlindungan buatan serta pengobatan infeksi virus diatas adalah metode metode yang telah terbukti oleh hasil riset menyeluruh dan telah digunakan oleh masyarakat selama beberapa dekade ini.

A# Vaksin Virus

Vaksin virus bagi saya adalah hal yang unik bila kita perhatikan dari sejarahnya. Kalian tahu tidak bahwa vaksin virus lebih dulu ditemukan daripada istilah “virus” itu sendiri. Hebat dan aneh bukan.

Vaksin virus tersebut adalah vaksin virus cacar yang ditemukan oleh Edward Jenner pada tahun 1789. Sedangkan kita ketahui bahwa virus baru diteliti secara mendalam pada tahun 1800 an. Ketika itu orang yang terkena cacar cukup banyak dan belum ada pengobatan yang tepat untuk itu.

Lucu dan anehnya lagi, Kerajaan sempat menolak praktik dan cara yang diteliti oleh Edward Jenner dalam mencegah cacar ini. Sikap kerajaan berubah pada tahun 1840 ketika beberapa penelitian serupa dan mendukung tindakan Edward Jenner. Dibutuhkan 50 tahun untuk suatu pemerintahan sekelas Inggris untuk mengerti masalah pentingnya mendengarkan apa yang ilmuwan sarankan.

Bagi kalian yang ingin tahu tentang Edward Jenner dan vaksin cacarnya lebih jauh, silahkan baca artikel ini Edward Jenner and History of Smallpox and Vaccination.

Pengertian Vaksin

Kita kembali kepada pembahasan vaksin secara umum, apa itu vaksin? Pengertian vaksin adalah formula yang terbuat dari bagian tubuh virus mati ataupun virus hidup yang dilemahkan untuk disuntikkan kedalam tubuh manusia untuk mendorong terbentuknya sistem imun secara alamiah.

Berdasarkan pengertian diatas., kita ketahui ada dua jenis vaksin yaitu vaksin virus mati dan vaksin virus hidup yang dilemahkan.

Vaksin Virus Mati

Vaksin virus mati sesuai namanya, merupakan vaksin yang dibuat menggunakan virus virus yang telah dimatikan menggunakan larutan kimia tertentu. Larutan yang sering digunakan adalah formalin.

Ketika formalin kadar rendah diberikan kepada tubuh virus yang hidup, proteinnya akan rusak dan mengakibatkan virus tersebut “mati”. Aneh yah, kok disebut mati sesuatu yang tidak hidup.

Nah virus yang mati ini akan disuntikkan ke tubuh manusia, dan harapannya dengan tubuh virus mati tersebut, sistem imun kita dapat mengambil “hikmah” atau pesan bahwa ini adalah sesuatu yang harus kalian lawan dengan menciptakan “memori pertahanan” pada virus tersebut.

Kasarnya kalau dibahasakan, “WOI, ini mayat musuh kita, PELAJARI, kalo ada yang mirip mirip apalagi hidup kalian serang yah”.

Apakah metode vaksinasi menggunakan virus mati efektif? Tidak terlalu efektif. Berikut beberapa kelemahan vaksinasi menggunakan virus mati.

  1. Metode yang pas dibutuhkan untuk memastikan bahwa virus yang diinjeksikan tidak ada yang hidup, dapat terjadi infeksi yang nyata ketika itu terjadi.
  2. Respon sel untuk membentuk sistem imun sangatlah lemah karena tidak ada bentuk perlawanan dan pengrusakan yang dilakukan oleh virus mati tersebut.
  3. Biasanya, imunitas yang diperoleh dari virus mati bersifat sementara
  4. Ada kemungkinan terjadinya resistensi virus akibat terjadinya respon imun yang tidak seimbang

Vaksin Virus Hidup yang Dilemahkan

Kita masuk jenis vaksin kedua yang hingga sekarang banyak digunakan yaitu vaksin virus hidup yang dilemahkan.

Sesuai namanya, vaksin ini dibuat menggunakan virus yang sama tetapi dalam versi yang dilemahkan. Versi yang dilemahkan dapat berupa menggunakan virus mutan yang hampir sama dengan virus yang ingin kita tangkal. Virus mutan tersebut haruslah jauh lebih lemah dari pada virus utama. Versi tersebut dalam virologi disebut strain.

Dahulu kala, metode ini mirip mirip pilih pilih mana yang lemah dari banyak jenis strain yang ada. Sekarang dengan berkembangnya teknologi, metode ini berganti menjadi pembuatan strain virus dengan manipulasi laboratorium agar tercipta perubahan genetik yang diharapkan.

Kelebihan dari vaksin virus hidup yang dilemahkan ini menjawab kekurangan vaksin virus mati diatas. Vaksin jenis ini dapat membuat tubuh manusia mempunyai sistem imun terhadap infeksi virus tersebut dalam waktu yang cukup lama.

Respon imun yang timbul pun pasti dan dapat dipastikan 99,99 % terjadi ketika dilakukan vaksinasi menggunakan metode ini. Lalu apa kekurangan menggunakan vaksin virus hidup yang dilemahkan ini, berikut kelemahannya.

  1. Masih terdapat risiko virulensi virus yang lemah itu muncul dan menyebabkan infeksi pada manusia, walaupun hal tersebut sangat kecil kemungkinannya.
  2. Penyimpan dan kadaluarsa vaksin tidak selama vaksin virus mati. Hal ini telah ditaktisi menggunakan stabilisator virus menggunakan MgCl2 pada vaksin polio.
  3. Ada kemungkinan ada strain virus lain atau tipe virus lain yang lolos dalam vaksin tersebut.
  4. Dalam pembuatannya, dikarenakan sel hidup, virus lemah tersebut dapat terjadi gangguan replikasi yang dapat terjadi akibat adanya gangguan dari strain virus lain yang dapat muncul.

Umumnya vaksin virus yang dilemahkan dihindari dibuat dengan virus yang mempunyai kemampuan mutasi yang tinggi, karena dikhawatirkan akan tercipta mutasi. Oleh karena itu, vaksin influenza merupakan vaksin virus dimatikan, dan bukan vaksin virus yang dilemahkan.

Vaksin Influenza

Contoh vaksin virus yang dilemahkan adalah vaksin poliomielitis, vaksin campak, vaksin gondong, vaksin rubela dan banyak lagi vaksin lainnya.

Interferon

Interferon adalah salah satu jenis protein yang berperan penting dalam perlawanan tubuh terhadap patogen khususnya virus bagi manusia dan juga hewan hewan lainnya. Interferon dapat merangsang pertahanan tubuh manusia secara alami untuk melawan virus. Interferon pun bersifat tidak spesifik artinya dapat digunakan untuk semua jenis patogen termasuk semua jenis virus.

Interferon ada dalam tubuh secara alami, walaupun begitu, para peneliti menemukan cara untuk menambahkan dengan memproduksi interferon yang kemudian dapat disuntikkan kepada manusia ketika dibutuhkan.

Interferon sendiri dibuat dengan mengkloning gen α-IFN and β-IFN pada tubuh manusia. Kloning tersebut dilakukan dalam tubuh bakteri dan jamur. Dengan membelahnya sel bakteri tersebut, maka akan tercipta interferon dalam jumlah banyak. Metode ini berhasil menciptakan produk Intron A pada tahun 1984.

Intron A, adalah interferon alfa-2b. Salah satu obat yang sering digunkana di Kuba.

Kemoterapi Antivirus

Metode ketika dalam pencegahan dan pengobatan virus adalah kemoterapi. Kemoterapi sesuai namanya adalah menggunakan bahan bahan kimia untuk pengobatan. Dengan kata lain menggunakan obat obatan.

Ada banyak obat obatan dipasaran yang digunakan untuk mengobati jenis jenis virus. Pengobatan ini sebenarnya bersifat “meracuni” sel sel tubuh manusia sehingga virus tersebut mati akibat “keracunan” ini. Walaupun begitu, “keracunan” tersebut tidak membuat tubuh manusia mengalami kematian ataupun kerusakan berarti.

Senyawa antivirus yang banyak digunakan merupakan analog nukleosida seperti zalzibatin, aksiklovir, gansiklovir, sitabarin, ribaririn, trifluridin, bromovinildeoksiuridin, sitabarin, dan zidovudin.

Asiklovir atau Acyclovir 400 mg tablet sebagai obat antivirus cacar herpes.

Senyawa senyawa lain yang diketahui mempunyai kemampuan sebagai antivirus tertentu adalah amantadin, asam fosfonoasetat, enviroksim, metisazon, dan juga arildon.

Ringkasan

Saya ringkas dulu yah agar tidak tersesat. Pencegahan virus dapat dilakukan dengan vaksinasi atau pemberian vaksin. Selain itu dengan menerapkan hidup sehat.

Sedangkan pengobatan, dilakukan dengan pemberian interferon dan juga kemoterapi antivirus seperti obat obatan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini