ADS BY GOOGLE

Pengertian Modernisasi dan Syarat Syarat Modernisasi

0
44833
Modernisasi dalam teknologi pertanian menuju industrialisasi
Modernisasi dalam teknologi pertanian menuju industrialisasi

Apa itu Modernisasi?

Mari belajar pengertian modernisasi dan syarat syarat modernisasi | Dari zaman Indonesia merdeka kita sering mendengar kata ini. Modernisasi. Apa itu modernisasi. Pengertian modernisasi adalah suatu proses perubahan berbagai aspek kehidupan masyarakat kearah yang lebih maju dan terjadi peningkatan kualitas hidup.  Sebelum lanjut, perlu saya beritahukan bahwa pengertian westernisasi berbeda dengan pengertian modernisasi. 

Pengertian Modernisasi

Sederhananya, modernisasi (modernization) adalah proses perubahan cara cara tradisional ke cara cara baru yang lebih maju. Tentunya perubahan yang dimaksud adalah terencana. 

Dalam buku Ensiklopedia Sosial  karangan William Outhwaite bahwa pengertian modernization [modernisasi] proses perubahan ekonomi, politik, sosial, dan kultural yang terjadi di negara terbelakang saat mereka bergerak ke arah pola organisasi sosial dan politik yang lebih maju dan kompleks.

Selama beberapa lama setelah perang dunia kedua, modernisasi telah dikaji dan dicermati serta didefinisikan oleh para ahli dalam teori teori sosiologi.

Hal tersebut selalu dimulai dengan referensi implisit ataupun eksplisit pada dikotomi antara dua tipe idela: masyarakat tradisional (yang dalam beberapa versi juga disebut masyarakat “pedesaan”, “terbelakang”, atau “tertinggal” dan masyarakat modern (masyarakat “urban”, maju, atau “industrial”).

Tipe struktur sosial ini secara historis terkait dengan proses evolusi terus-menerus yang mengikuti kaidah tertentu.

Idenya adalah bahwa semua masyarakat mengikuti jalan sejarah dari satu tipe polar ke tipe lainnya yang makin beragam dan kompleks. Setelah beberapa masyarakat makin industrial, mereka menjadi basis untuk membangun paradigma dan proses transisi.

Ringkasan dan Bahasan teori tentang modernisasi

Beberapa teori tentang modernisasi menekankan sifat endogen dari proses perubahan ini (Rostow, 1960; Hoselitz, 1965; Parsons, 1951), sedangkan yang lainnya menekankan pada arti penting faktor-faktor eksogen seperti difusi nilai, teknologi, keahlian, dan bentuk organisasi dari negara maju di Barat ke negara miskin di Dunia Ketiga (Lerner, 1958).

Tetapi, setiap masyarakat tradisional diasumsikan mengikuti pola perubahan (pola modernisasi) seperti yang pernah dialami oleh negara maju.

Karenanya, teori modernisasi berusaha mengidentifikasi variabel sosial dan faktor institusional di dalam organisasi dan/atau sejarah negara industri, yang perubahannya adalah penting bagi proses perkembangan untuk memfasilitasi proses ini di negara berkembang.

Klasifikasi teori modernisasi yang bagus adalah klasifikasi yang membedakan versi sosiologis, ekonomi, dan psikologis. Versi sosiologis menegaskan peran berbagai macam variabel sosal dan institusional dalam proses perubahan tersebut.

Germani (1965) mendeskripsikan proses dalam term perubahan dalam modernisasi dari tindakan preskriptif ke tindakan elektif, dari institusionalisasi tradisional ke institusionalisasi perubahan; dan dari konjungsi dari institusi yang relatif sama ke diferensiasi dan spesialisasi.

Kebanyakan dari versi tersebut dipengaruhi oleh pemikiran Max Weber melalui interpretasi Talcott Parsons tentang ide-ide Weber, dan menggunakan Pattern variable untuk mendeskripsikan struktur sosial ideal dari masyarakat “tradisional” dan “modern”: Afektivitas versus netralitas afektif, askripsi versus pencapaian, difusi versus spesifisitas, partikularisme versus universalisme, dan orientasi kepada kepentingan kolektif versus orientasi ke kepentingan pribadi.

Versi psikologis modernisasi menekankan pada faktor internal dan motif psikologis sebagai motor penggerak dari “kebutuhan untuk prestasi”, keinginan untuk menjalankan sesuatu dengan baik, motivasi penting yang menimbulkan pertumbuhan ekonomi melalui penyebaran motivasi ini ke kalangan pengusaha.

Motivasi tersebut tidak diwariskan dan dapat dikembangkan di suatu negara dalam transisi ke modernitas melalui sarana pendidikan.

Versi ekonominya direpresentasikan dengan baik oleh Rostow (1960) dan teori tahapan pertumbuhan ekonomi olehnya. Dia menunjukkan bahwa semua masyarakat melalui lima tahap: masyarakat tradisional, prakondisi tinggal landas, tinggal landas, menuju ke kedewasaan, dan era konsumsi adalah sama dengan tahap prakondisi tinggal landas di masyarakat Barat abad ke-18 dan 19. 

Tanggapan tentang teori modernisasi

Teori modernisasi telah banyak dkritik. Yang terpenting adalah tuduhan atas teori modernisasi  ini yang terlampau abstrak dan kurang perspektif terhadap sejarah.

Pertama, teori modernisasi keliru memperlakukan keterbelakangan sebagai situasi universal, sebagai tahap kekurangan perkembangan umum, sebagai tahap yang telah dilalui oleh semua negara yang maju.

Kedua, analisis modernisasi cenderung mengasumsikan karakter preskriptif dan tidak mempelajari konteks struktur dari masyarakat tertinggal, tetapi hanya berusaha mengetahui apakah ciri-ciri ini mengikuti atau menyimpang dari model Barat ideal.

Ketiga, dalam semua modernisasi terkandung ide bahwa negara berkembang dewasa ini akan melalui tahap dan proses yang sama seperti yang pernah dilalui negara maju. Bahkan ketika mereka mengakui adanya beberapa perbedaan sejarah(Germani, 1965, dan Rostow, 1960, mengakui perbedaan ini) mereka tidak mau menerima bahwa perbedaan ini akan mengubah pola perubahannya.

Sejarah dapat berulang, negara berkembang dapat melakukan industrialisasi dengan cara yang sama seperti yang ditempuh negara maju.

Sangat sedikit kita jumpai diskusi tentang tatanan intemasional sebagai sebuah sistem yang didominasi dan dimanipulasi oleh negara industri tertentu yang memiliki kepentingan sendiri. Teori modernisasi berasumsi bahwa proses modernisasi

dan industrialisasi adalah tak terelakkan dan bahwa negara berkembang mempunyai kesempatan yang sama atau bahkan lebih baik untuk melakukan industrialisasi. Seperti yang dikatakan Hoogvelt, teori ini mengubah sejarah perkembangan Eropa menjadi logika (Hoogvelt, 1982, h. 116).

Modernisasi dalam teknologi pertanian menuju industrialisasi
Modernisasi dalam teknologi pertanian menuju industrialisasi

Kesimpulan artikel pengertian modernisasi:

Terdapat beberapa poin penting yang perlu kita catat tentang modernisasi diatas bahwa:

  1. Modernisasi terjadi pada masyarakat yang tertinggal baik itu pedesaan dan sejenisnya
  2. Modernisasi menghasilkan masyarakat industrial 
  3. Kemajuan atau perubahan yang terjadi dalam modernisasi bersifat rasional dalam segala bidang untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas. 
  4. Modernisasi bukan berarti perbaikan moral masyarakat, akan tetapi sejalan dengan perubahan yang terjadi dibidang lain, akan terjadi perbaikan moral tersebut. Hal ini terlihat bahwa modernisasi terkadang (bahkan dibeberapa bidang selalu) menyebabkan rusaknya moral, hampir sama halnya dengan westernisasi. 

Syarat Terjadinya Modernisasi

Modernisasi tidak akan dapat terjadi apabila tidak ada rencana yang jauh kedepan yang terdapat dalam masyarakat tersebut. Oleh karena itu diperlukan terpenuhinya syarat syarat modernisasi sehingga masyarakat tersebut berubah. Mari baca syarat syarat modernisasi dibawah ini (Soerjono Soekanto) :

  1. Cara berpikir yang ilmiah (scientific thinking) yang melembaga dalam kelas penguasa maupun masyarakat. Berpikir ilmiah adalah berpikir yang didasarkan pada penalaran akal sehat dengan selalu mempertimbangkan pada aspek efektivitas dan efisiensi dari segala tindakan. Hal tersebut dapat dicapai melalui sistem pendidikan dan pengajaran yang terencana dan baik. Segala hal harus mengedepankan cara berpikir ilmiah dan penalaran ilmiah, sehingga hal hal yang bersifat mistis dan magis harus dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya secara ilmiah. Bila tidak, maka harus ditinggalkan.
  2. Sistem administrasi negara yang baik, benar benar mewujudkan pelaksanaan birokrasi yang tertib dan teratur. Bentuk pencatatatan (recording) dari semua transaksi atau even even resmi harus tercatat ke dalam sistem administrasi yang ada.
  3. Terdapatnya sistem pengumpulan data yang terpusat pada suatu lembaga atau badan tertentu yang dijalankan dengan baik dan teratur. Dengan adanya hal tersebut, modernisasi dalam hal ini berpikir modern seperti meninggalkan tradisi penyerahan diri terhadap nasib ke pola pola yang didasarkan atas data data yang akurat yang bersumber dari penelitian yang akurat dan ilmiah.
  4. Penciptaan iklim yang sesuai atau favorable dengan kehendak masyarakat terhadap modernisasi terutama dengan jalan media komunikasi massa seperti media massa, pers. 
  5. Tingkat organisasi yang tinggi. Semakin kompleks suatu organisasi, akan membutuhkan anggota anggota yang lebih maju juga. Anggota anggota yang memiliki dedikasi dan kedisiplinan diri yang tinggi. Dengan alasan tersebut, masyarakat modern merupakan cara untuk mencapai anggota anggota yang berdedikasi tinggi dan disiplin tinggi.
  6. Pemusatan atau sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan perencanaan sosial (social planning). Hal ini sangat dibutuhkan agar terjadinya tepat sasaran dan hasil yang diinginkan sesuai. Program program yang dijalankan untuk memodern kan masyarakat pun akan terlaksana mulai dari pengembangan teknologi, pengolahan media massa, kontrol sosial dan regulasi dan banyak aspek lainnnya.

Hemat kata, learniseasy, mencoba untuk mengingatkan anda kembali bahwa pengertian modernisasi berbeda dengan pengertian westernisasi.

Pengertian westernisasi adalah proses pengambilalihan unsur unsur kebudayaan secara membabi buta tanpa melalui proses pertimbangan apakah unsur unsur kebudayaan barat ini seiring dengan kultur bangsa atau tidak. 

Demikianlah artikel tentang pengertian modernisasi, westernisasi dan syarat syarat modernisasi. Belajar itu mudah kawan.

Tetap belajar tentang perubahan sosial yang terjadi dalam materi sosiologi kalian. Baca buku yang banyak dan amati sosial yang ada dan sering sering nonton berita, akan membuka wawasan kalian tentang perubahan sosial yang ada.

Sumber artikel pengertian modernisasi, westernisasi, dan syarat syarat modernisasi:

  1. Pengantar Sosiologi: Pemahaman Fakta dan Gejala Permasalahan Sosial: Teori, Aplikasi, Dan Pemecahannya oleh Elly M.Setiadi dan Usman Kolip. Diterbitkan tahun 2011 oleh Kencana di Jakarta.
  2. Ensiklopedia Pemikiran Sosial Modern / The Blackwell Dictionary of Modern Social Thought, Edisi Kedua oleh William Outhwaite (editor). Diterbitkan oleh Kencana tahun 2008 di Jakarta.
  3. Eisenstadt, S.N. 1961: Essays on Sociological aspect of political and Economic Development.
  4. Frank A.G. 1972: Sociology of Development of Sociology. Dalam Dependence and Underdevelopment, ed. J.D Cockcroft, A. G. Frank dan D. L. Johnson.
  5. Larrain, J. 1989:  Theories of Development.
  6. Smelser, N. J. 1964: Toward a Theory of modernization. Dalam Social Change, Ed. A. Etzioni dan E.Etzioni.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini