Perbedaan Akinet, Heterokista, dan Baeosit

0
3400
perbedaan akinet heterokista dan baeosit

Selamat pagi pembaca, kali ini kita akan belajar tentang perbedaan akinet, heterokista dan baeosit. Sebelumnya, kita sudah mengetahui bahwa Cyanobacteria multiseluler mempunyai sel sel dengan struktur khusus dan fungsi khusus. Sel sel tersebut dapat berupa akinet, heterokista dan juga baeosit.

Kali ini kita akan menambah pengetahun tentang perbedaan yang dimiliki oleh ketiganya agar semakin mudah membedakan dan menentukan ketika mengamati di bawah mikroskop. Sebelum terlalu jauh, mari kita bahas satu persatu.

Akinet

Pengertian akinet adalah sel khusus pada Cyanobacteria yang menyimpan cadangan makanan dengan dinding yang lebih tebal dari sel lainnya serta mempunyai ukuran yang jauh lebih besar.

Sel ini dikenal sebagai sel yang dorman dan mengandung materi genetik yang banyak. Walaupun dorman, sel akinet diketahui mampu melakukan beberapa proses metabolisme seperti fotosintesis, sintesis protein dan fiksasi karbon dioksida.

Beberapa sumber menunjukkan bahwa akinet dapat bertahan dalam kondisi kering tanpa air selama kurang lebih 70 tahun. Setelah itu masih dapat tumbuh menjadi organisme multiseluler Cyanobacteria setelah di kulturkan kembali.

Heterokista

Pengertian heterokista adalah sel khusus pada Cyanobacteria multiseluler yang termodifikasi sangat tinggi khusus untuk fiksasi nitrogen.

Perubahan struktur dan perbedaan struktur sel heterokista dengan sel sel lainnya pada sel bakteri Cyanobacteria dapat anda amati pada ketebalan dinding sel serta kemampuan fotosintesis yang dimilikinya.

Cairan atau sitoplasma sel Heterokista terlihat jernih dibawah mikroskop. Sangat berbeda dengan cairan sitoplasma pada akinet.

Ukuran sel heterokista pun jauh lebih besar dari sel sel vegetatif cyanobacteria, tetapi tidak lebih besar dari akinet. Hal tersebut karena heterokista tidak bertugas dalam menyimpan cadangan makanan.

Heterokista tidak mampu memproduksi atau membentu glukosa atau sukrosa melalui jalur fotosintesis. Hal tersebut karena jalur fotosistem 2 pada heterokista mengalami modifikasi degradasi. Glukosa atau sumber karbon bagi heterokista disediakan oleh sel sel vegetatif didekatnya.

Sebagai timbal baliknya, heterokista menyediakan nitrogen bagi sel sel sekitarnya.

Dalam satu sumber, menyatakan bahwa sel heterokista dapat berubah bentuk menjadi akinet. Selain itu juga dapat berubah menjadi hormogonium.

Sel heterokista diketahui pula berasal dari sel vegetatif yang berubah akibat adanya pengaruh gen dan enzim yang terjadi akibat kondisi lingkungan yang kurang nitrogen. Walaupun begitu, Sel heterokista tidak dapat berubah kembali menjadi sel sel vegetatif.

perbedaan akinet dan  heterokista
perbedaan akinet dan heterokista

Baeosit

Sel Baeosit adalah sel khusus pada Cyanobacteria yang membentuk sel sel endospora kecil yang berperan dalam reproduksi Cyanobacteria.

Sel sel vegetatif jenis Cyanobacteria tertentu ketika ingin memperbanyak diri, dapat membentuk fisi berganda yang terjadi di dalam selnya. Fisi ini menghasilkan sel sel yang jauh lebih kecil. Walaupun kecil, sel baeosit ini dapat menjadi sel sel vegetatif dewasa.

Ketika sel sel vegetatif induk telah menghasilkan cukup sel baeosit, sel nya akan pecah. Sel baeosit yang banyak itu kemudian akan mencari substrat yang cocok untuk tumbuh. Pertumbuhan membesar tersebut lama kelamaan akan membentuk sel vegetatif dewasa.

Terlihat sel baeosit yang terlepas dari sel induk, bersiklus dan membentuk sel vegetatif.

Perbedaan Akinet, Heterokista dan Baeosit

A. Ukuran Sel

Perbedaan pertama dari ketiga sel khusus diatas adalah ukuran sel. Ukuran sel terbesar adalah akinet, yang kedua adalah heterokista dan yang terakhir sesuai namanya adalah sel Baeosit.

Bahkan sel Baeosit sendiri jauh lebih kecil dari sel sel vegetatif yang menyusun spesies Cyanobacteria multiseluler.

B. Dinding Sel

Dinding sel ketiganya juga berbeda. Dinding sel baeosit sama ketebalannya dan jumlah lapisannya dengan dinding sel pada sel vegetatif. Jadi untuk membedakannya dengan sel vegetatif, hanya dengan ukuran sel nya saja.

Sedangkan pada sel akinet, dinding selnya hampir sama tebalnya dengan dinding sel heterokista. Perbedaannya hanya pada lapisan ekstraselulernya. Pada sel akinet, dinding selnya dapat dibungkus oleh banyak lapisan membran ekstraseluler sebagai pelindung tambahan.

C. Fotosintetis

Perbedaan selanjutnya adalah kemampuan fotosintesis sel akinet, heterokista dan juga sel baeosit. Kemampuan fotosintesis sel baeosit hampir sama dengan sel vegetatif. Perbedaannya hanya pada jumlah dihasilkannya, karena kita tahu baeosit itu kecil.

Kemudian pada sel heterokista, fotosintetis hanya mampu menghasilkan ATP. Sedangkan pada sel akinet, baik fotosintesis untuk menghasilkan ATP dan juga untuk menghasilkan glukosa, itu terjadi walaupun dalam jumlah yang amat jauh lebih sedikit.

D. Fungsi dan Tujuan

Perbedaan akinet, heterokista dan baeosit yang selanjutnya adalah fungsi dan tujuan mereka sendiri. Akinet berperan dan berfungsi layaknya endospora pada bakteri gram positif, yaitu perlindungan terakhir terhadap kepunahan.

Dengan adanya akinet, spesies Cyanobacteria dapat tetap bertahan dan ada dalam kondisi yang sangat sulit untuk hidup.

Sedangkan heterokista berfungsi untuk fiksasi nitrogen. Menyuplai nitrogen bagi sel sel vegetatif dan sel akinet. Selain itu, heterokista juga berperan dalam berubah menjadi akinet.

Sementara baeosit berfungsi sebagai sel kecil yang merupakan “keturunan” dari sel induk. Dengan adanya baeosit, Cyanobacteria dapat membelah melampaui fusi biner atau pembelahan biner yang hanya 1 ke 2 dan 2 ke 4 dst. Dengan adanya pembentukan sel baeosit, 1 sel vegetatif dapat membelah menjadi banyak sel kecil (baeosit) sekaligus.

E. Perubahan

Perbedaan akinet, heterokista dan baeosit selanjutnya adalah perubahan yang dapat dilakukan. Sel akinet dapat berubah menjadi sel vegetatif. Sel akinet tidak dapat berubah menjadi sel heterokista. Perubahan sel akinet menjadi sel vegetatif terjadi ketika keadaan sudah optimal bagi pertumbuhan Cyanobacteria. Sel akinet sendiri dapat dihasilkan dari sel heterokista.

Sel heterokista dihasilkan dari sel vegetatif yang berubah akibat pengaruh gen dan enzim. Pengaruh tersebut muncul akibat reaksi terhadap lingkungan yang rendah nitrogen. Kita tahu bahwa nitrogen sangat dibutuhkan dalam pembentukan protein dan asam amino. Sel heterokista dapat berubah menjadi akinet dan hormogonium (fragmentasi)

Sel baeosit sendiri adalah perubahan atau pembentukan sel sel kecil pada sitoplasma sel vegetatif. Sel baeosit tidak dapat terbentuk dari akinet ataupun heterokista. Hanya dapat dari sel vegetatif. Ketika sel baeosit telah menemukan nutrisi ataupun substrat yang tepat. Baeosit akan tumbuh dan menjadi sel vegetatif seperti biasanya.

perbedaan akinet heterokista dan baeosit

Demikianlah artikel tentang perbedaan akinet, heterokista dan baeosit. Semoga artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi kalian. Tetap belajar karena belajar itu mudah dan memudahkan kalian. Learniseasy.com.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini