Jawaban Dampak Perbedaan Pendapat Yang Tidak Diatasi Dengan Bijak

0
3191
dampak perbedaan pendapat yang tidak diatasi dengan bijak

Adek adek sekalian kali ini ada pertanyaan tentang apa dampak perbedaan pendapat yang tidak diatasi dengan bijak dan baik. Mari kita dalami dan jelaskan dengan baik pertanyaan ini.

Dampak Perbedaan Pendapat

Perbedaan pendapat adalah hal yang lumrah dan sering terjadi dalam kehidupan kita. Ketika terjadi menghasilkan konflik.

Konflik tersebut dapat merupakan konflik yang kecil dan tak jarang konflik yang besar. Hal ini terjadi mulai dari permasalahan terkecil hingga permasalah besar ataupun pertanyaan besar dalam kehidupan ini. 

Bukan hanya itu, bahwa hal ilmiah yang jelas pun kadang masih terdapat perbedaan pendapat didalamnya. 

Sebagai contoh, kemarin saya mengalami sakit telinga hingga keluar nanah pada lubang telinga saya. Hal ini cukup mengganggu aktivitas harian saya. Oleh karena itu, saya bertanya kepada teman saya yang mahasiswa kedokteran, menurutnya saya harus pergi ke rumah sakit umum atau klinik untuk periksa segera karena ini bahaya.

Atas rasa penghargaan saya kepada teman saya, saya pun memeriksakan diri ke klinik A. Menurut Dokter THT di klinik A, saya tidak perlu melakukan operasi telinga, cukup minum obat saja. Keesokan harinya saya ke rumah sakit umum untuk meminta pendapat lain. 

Nah, perbedaan pendapat muncul lagi. Dokter THT di rumah sakit B mengatakan saya mencari hari untuk operasi ringan pada telinga saya. Nah disini saya mulai ragu. Dua orang ahli THT berbeda pendapat atas apa yang mereka periksa langsung secara empiris dan ilmiah berdasarkan pengetahuan yang sama sama mereka pelajari di kedokteran.

Apa yang saya contohkan diatas hanya sebagian ultra kecil dari banyaknya kejadian dan keadaan perbedaan pendapat yang terjadi antar makhluk hidup khususnya pada manusia.

Nah, pertanyaan adek adek dan mungkin semua orang adalah ketika berkonfrontasi langsung dengan situasi perbedaan pendapat tersebut. 

Maksud saya begini, ketika anda adalah A, dan kenalan anda adalah B. Selanjutnya terjadi perbedaan pendapat antara A dan B, awalnya A dan B hanya berdikusi saja. Akan tetapi lama kelamaan terjadi perbebatan sengit diantara keduanya. Disinilah puncak perbedaan pendapat tersebut, dan yang harus kita budayakan adalah bijak dalam menanggapi perbedaan pendapat yang sengit seperti ini.

Pertanyaan tentang dampak perbedaan pendapat yang tidak diatasi dengan bijak ini pun sebenarnya hanya akan membesar sesuai dengan pentingnya atau keterikatan pendapat tersebut dengan individu yang mendukung ataupun menentang pendapat yang diperdebatkan tersebut.

Ketika masalah atau pendapat yang berbeda tersebut adalah hal yang pelik dan tidak penting amat, maka sudah sepantasnya dampaknya sangat minimal yang bahkan tidak perlu dipikirkan.

Oleh karena itu saya akan membagi dua dampak perbedaan pendapat ketika tidak ditangani dengan bijak yaitu dampak minimal dan dampak terburuk. Perlu adik adik ketahui, dampak minimal tidak selamanya jelek dan bernilai negatif, lebih sering positif. Sedangkan dampak terburuk jelas jelek dan sangat negatif. Berikut penjelasannya.

dampak perbedaan pendapat yang tidak diatasi dengan bijak

Dampak Minimal Perbedaan Pendapat

Dampak yang paling minim yang dapat ditimbulkan oleh perbedaan pendapat yang tidak ditangani dengan bijak adalah sebagai berikut:

  1. Hubungan perkenalan menjadi merenggang walaupun hanya sesaat
  2. Sifat sifat diri yang selama ini hanya samar samar menjadi ketahuan
  3. Menjadi mawas diri dan sadar diri akan kekurangan kenalan dan diri sendiri
  4. Membuat diri kita menjadi terukur kualitasnya oleh orang lain
  5. Membuat kita mampu mengukur kualitas orang lain yang diajak berbeda pendapat.
  6. Sebagian hal hal yang bersifat sedikit rahasia ataupun privat seperti pilihan politik menjadi terbuka ditengah perbedaan pendapat bila diperhatikan dengan seksama.

Dampak Terburuk Perbedaan Pendapat

Nah, mungkin ini yang paling kalian butuhkan dalam menjawab pertanyaan diawal tentang bagaimana dampak perbedaan pendapat yang tidak diatasi dengan bijak. Ketika pendapat tersebut tendensius atau menyulut emosi seseorang maka akan terjadi dampat buruk ketika tidak diatur dengan baik dan bijak.

Berikut beberapa dampak buruk perbedaan pendapat

  1. Terjadinya perpecahan yang berujung kepada permusuhan
  2. Semakin memuncaknya perbedaan pendapat dan frekuensi perbedaan pendapat yang ada dapat menyebabkan terjadinya konfrontasi fisik seperti perkelahian dan kekerasan lainnya.
  3. Meluasnya perpecahan yang terjadi kepada kenalan lain dan menyebakan perpecahan antar kelompok
  4. Perpecahan antar kelompok pun dapat meluas kepada perpecahan antar komunitas, masyarakat lokal dan seterusnya hingga perpecahan suku etnis dan agama.
  5. Kegelisahan masyarakat akan semakin bertambah dan bahkan dapat berujung pada kerusuhan antar komunitas.
  6. Dapat terjadi tindakan pidana seperti pemukulan, penculikan, perampokan dan sebagainya kepada pihak lawan yang berbeda pendapat.

Dampak dampak perbedaan pendapat diatas beberapa saja dari banyak kasus dan variasi keadaan yang dapat terjadi dalam masyarakat. 

dampak perbedaan pendapat yang tidak ditangani dengan bijak

Mencegah Dampak Perbedaan Pendapat

Setelah mengetahui bahwa ada dampak yang sangat buruk yang dapat mengancam keutuhan NKRI dan sedikitnya keutuhan masyarakat sekitar kita dan lebih sedikitnya lagi keluarga kita, kita perlu mengatahui cara mencegah perbedaan pendapat tersebut. 

Berikut langkah langkah yang baiknya adik adik dan teman teman adik adik amalkan dalam membina diri untuk mencegah dampak buruk perbedaan pendapat terjadi.

A. Sadar Situasi

Pertama yang perlu kita latih dan tekannkan dalam diri kita ketika berpendapat atau mendengarkan pendapat orang lain adalah sadar situasi. 

Situasi ini adalah keseluruhan keadaan dan pelaku yang ada. Contoh, ketika kamu ingin memberikan suatu pendapat terhadap suatu hal, sadari beberapa hal berikut

  1. Hasil yang anda inginkan dari mengutarakan pendapat anda
  2. Tingkat kesopanan yang dibutuhkan
  3. Kondisi fisik sekilas lawan bicara atau orang yang mendengarkan pendapat\
  4. Perkiraan kondisi mental lawan bicara
  5. Umur lawan bicara atau orang yang mendengarkan pendapat kita.
  6. Asal, suku dan agama orang tersebut (dapat diperkirakan saja)
  7. Jenjang pendidikan ataupun karir (pekerjaan) bila dibutuhkan terkait dengan pendapat tersebut

Ketujuh poin dalam menyadari situasi tersebut adalah hal yang dapat anda lakukan sebelum mengutarakan pendapat atau sembari berdiskusi ataupun berdebat. 

Ketika anda dan adik adik menyadari ketujuh hal diatas, maka niscaya semua perbedaan pendapat akan teratasi dengan bijak dan secara intelektual.

Sebagai contoh, anda mengutarakan pendapat kepada orang tua yang sudah berumur sekitar 60 tahun. Anda mencoba berargumen menggunakan peristiwa lampau yang kalian berdua alami. Nah, ketika ini terjadi, kalian harus siap dan telah menyadari bahwa ingatan orang tua itu sudah mulai melemah dan kabur dan bahkan berfantasi ria entah kemana.

B. Mengerti Situasi dan Maksud

Nah, langkah selanjutnya adalah mengerti situasi dan maksud yang ada ketika beberapa (bahkan satu sekalipun) poin dari 7 diatas telah anda tangkap. 

Mengerti ini bukan sekedar tau saja yah. Anda harus mengambil kesimpulan singkat dan tentu saja praktis taktis yang menghasilkan perkiraan langkah yang baik. Jangan sampai anda sudah tahu orang tua tersebut sudah mulai pikun masih anda paksa dengan bisikan halus dikepala anda “Pasti bisa ingat ,coba lagi diberikan argumen”.

Ketika anda kukuh dengan bisikan tersebut, yakin dan percaya dampak perbedaan pendapat yang tidak diatasi dengan bijak akan terjadi hingga yang dampak yang paling buruk pun akan sangat mungkin terjadi.

C. Toleransi

Nah ini adalah poin terakhir dari cara mencegah terjadi dampak perbedaan pendapat yang buruk dan tidak diatasi dengan bijak yaitu toleransi. 

Pengertian toleransi adalah kemampuan untuk menerima adanya perbedaan pendapat dengan perasaan yang tenang. Arti lainnya yang lebih sederhana adalah “AH SUDAHLAH”

“AH SUDAHLAH” adalah makna utama dari toleransi ketika terjadi perbedaan pendapat yang sengit. Makna lain yang lebih halus adalah “OKE KALAU BEGITU”. 

Ketika anda telah memahami makna dan arti toleransi ini, segala pendapat (yang penting bukan pendapat yang dapat mengancam harta dan nyawa pribadi dan keluarga) akan anda terima perbedaan nya. 

Toleransi sebagai kunci utama mencegah dampak perbedaan pendapat dan menjaga keutuhan bangsa dan negara dalam masyarakat

Bayangkan saja, berbeda dengan seseorang tentang hasil penambahan 1 + 1 = 2 atau 3. Ketika anda kukuh dengan angka 2 dan seseorang lain atau kelompok lain mengatakan 3. Anda telah memberikan contoh yang panjangnya kebangetan tapi tetap saja otak pihak lain terlalu kerdil untuk menerima maka anda bersuara dalam hati anda “Ah Sudahlah”. Masalah selesai, tidak perlu saling mengumpat dan mengata ngatai pihak lain.

Akhir kata bila ada perbedaan pendapat tentang apa yang saya tulis diatas, silahkan dibahas pada kolom komentar dibawah. Gratis kok. Paket internet anda saya tidak tahu yah gratis tidaknya, komentarnya saja yang gratis.

Terakhir, tips paling ampuh dalam mencegah perbedaan pendapat adalah “JAGA KESOPANAN” kepada siapapun lawan bicara anda. Contoh Bapak Presiden Jokowi (Joko Widodo), dan orang solo kebanyakan. Mereka berbicara sangat halus dan sopan dan sangat jarang menggunakan suara keras dalam berdebat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini