Dalam virologi, kita mempelajari tentang reproduksi virus dan cara hidup virus. Salah satu hal yang kita temukan dalam materi tersebut adalah siklus litik dan siklus lisogenik.
Nah materi kali ini akan menjelaskan sedikit lebih jauh tentang apa itu siklus litik dan siklus lisogenik serta bagaimana perbedaan kedua siklus ini sehingga kalian dapat lebih mengerti tentang reproduksi virus dan cara hidup virus.
Siklus Litik
Siklus litik adalah siklus reproduksi virus yang utama dimana sintesis bagian bagian tubuh virus anakan terbentuk untuk disusun menjadi virion virion yang siap untuk menginfeksi sel sel selanjutnya. Siklus ini terjadi pada semua jenis virus kita ketahui hingga sekarang.
Siklus Lisogenik
Siklus lisogenik virus sendiri dapat kita sebut sebagai siklus antara, atau siklus sementara atau juga disebut sebagai sebuah transisi atau penundaan. Siklus lisogenik virus terjadi ketika asam nukleat virus memilih untuk bergabung dengan DNA sel inang membentuk profag dan ikut dalam pembelahan sel inang.
Itu artinya terjadi infeksi ke sel sel anakan tanpa melalui tahap absorpsi dan penetrasi. Diam senyap.
Nah, dari penjelasan singkat diatas, kita dapat mengambil beberapa perbedaan siklus litik dan siklus lisogenik virus yang signifikan sehingga mempermudah kita memahami keduanya. Apa saja perbedaan tersebut, silahkan disimak penjelasan dibawah ini.
Perbedaan Siklus Litik dan Lisogenik Virus
Ada beberapa perbedaan mendasar antara siklus litik pada virus dan siklus lisogenik pada virus, yaitu:
1# Jenis Virus
Ini merupakan perbedaan pertama yang dapat kita simpulkan pada siklus litik dan lisogenik virus yaitu jenis virus yang mengalami siklus siklus tersebut.
Siklus litik sudah tentu akan terjadi terhadap semua jenis virus, karena satu satunya cara bagi sebuah virus untuk melakukan replikasi adalah dengan melewati kelima tahap replikasi virus yang telah saja jelaskan sebelumnya pada artikel ini. https://learniseasy.com/cara-hidup-virus-reproduksi/.
Berbeda dengan siklus litik, siklus lisogenik tidak terjadi pada semua jenis sel, hanya beberapa jenis virus yang dapat melakukan siklus lisogenik. Dikarenakan premis pertama pada paragraf diatas saya sebutkan bahwa semua virus melakukan siklus litik, artinya virus yang melakukan siklus lisogenik juga pada akhirnya akan melangsungkan siklus litik.
Virus yang mampu melakukan kedua siklus tersebut dikenal dengan istilah virus temperat. Spesies virus temperat yang diketahui adalah cholifage λ.
2# Perbedaan Tahapan
Perbedaan selanjutnya adalah adanya tahapan yang berbeda. Dalam siklus litik, virus mempunyai 5 tahap yang pasti dimulai dari tahap reabsorpsi dan penetrasi, kemudian sintesis, penyusunan dan maturasi serta litik.
Sedangkan pada siklus lisogenik, pada awalnya memang akan harus melakukan reabsorbsi dulu dan penetrasi. Kemudian materi genetik virus tersebut akan bergabung dengan DNA sel inang, jadi tidak melakukan sintesis terlebih dahulu. Akibatnya tidak akan terbentuk bagian bagian tubuh virus.
Ketika sel inang membelah diri, profag ikut membelah sehingga akan tercipta dua profag. Artinya sel inang yang merupakan anakan telah terinfeksi tanpa melalui tahapan absorbsi dan penetrasi.
Selain itu, siklus lisogenik lebih singkat juga karena tidak mengalami tahapan sintesis dan maturasi virus virus anakan. Oleh karena itulah saya menyebut siklus lisogenik sebagai siklus transisi atau antara.
3# Keadaan Sel Inang
Perbedaan selanjutnya adalah keadaan sel inang dalam kedua siklus tersebut. Pada siklus litik, tentu saja inang akan mengalami kerusakan perlahan dan pada akhirnya akan hancur dan mati akibat seluruh nutrisi selnya dan materi genetik selnya diubah menjadi bagian bagian penyusun tubuh virus vurus anakan untuk membentuk virion.
Sebaliknya pada siklus lisogenik, keadaan sel inang tetap hidup enak dan nyaman. Walaupun kita tahu sesungguhnya itu hanya untuk sementara saja. Karena setelah mengalami siklus lisogenik, pastilah akan masuk kembali ke jalur siklus litik.
4# Keaktifan Virus
Perbedaan keempat adalah tingkat aktif tidaknya virus. Dalam siklus litik, asam nukleat virus akan langsung melakukan sabotase terhadap kerja normal sel inang untuk memproduksi apa yang dibutuhkan untuk membentuk dan menyusun tubuh tubuh virus anakan.
Sedangkan pada siklus lisogenik, asam nukleat virus berusaha bergabung dengan DNA sel inang. itu artinya asam nukleat virus mencari tempat tidur yang nyaman saja. Jadi dapat kita katakan bahwa dalam siklus lisogenik virus terlihat tidak aktif dan dalam posisi stand by.
5# Terbentuknya Virion
Perbedaan kelima yang sudah jelas adalah terbentuknya virion dan bagian bagian penyusunnya. Tentu saja dalam siklus litik terjadi dan terbentuk sedangkan pada siklus lisogenik hal ini tidak terjadi sama sekali.
6# Perlindungan Terhadap Sel Inang
Nah, ini masih dalam tahap penelitian yah, bagi kalian yang ingin mendalami lebih jauh silahkan baca pada artikel ini.
Jadi berdasarkan artikel tersebut, ada kemungkinan bahwa siklus lisogenik melindungi sel inang dari masuknya dan terinfeksinya sel inang dari virus virus lainnya khususnya dari virus yang berbeda yang ingin melaksanakan siklus litik pada sel inang yang telah terbentuk profag.
Hal ini masuk akan karena materi genetik virus telah bergabung dengan materi genetik inang. Jadi ketika datang jenis virus yang lain ingin menginvasi, maka sudah tentu akan terjadi pertarungan. Untuk lebih jauhnya nanti kita akan ketahui mungkin beberapa tahun kedepan ketika teknologi dan eksperimen tentang hal ini telah selesai.
Mungkin saja dapat bermanfaat bagi manusia dalam membentuk DNA tubuh yang anti terhadap semua jenis virus yang berbahaya dengan terapi genetik.
Itulah diatas 6 perbedaan siklus litik dan siklus lisogenik pada virus. Semoga bermanfaat bagi kalian. Tetap semangat belajarnya karena belajar itu mudah.
Untuk tambahan ilmu kalian bisa baca tentang pada artikel ini https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK21523/