Ada tiga pergolakan dan konflik utama yaitu
(1) Pergolakan dan konflik berkaitan dengan ideologi
(2) Pergolakan dan konflik berkaitan dengan kepentingan
(3) Pergolakan dan konflik berkaitan dengan sistem pemerintahan.
Untuk penjelasan lebih jauhnya silahkan baca artikel dibawah ini.
Indonesia, adalah negara yang diperoleh bukan berdasarkan pemberian. Negara ini merupakan wujud nyata perjuangan para pejuang dan para aktivitis aktivis muda dan tua Indonesia dimasa sebelum kemerdekaan dan setelah kemerdekaan.
Indonesia yang terdiri atas 17500 pulau yang di dalamnya berisikan 300 lebih kelompok etnik dan 1340 suku bangsa. Warga negara Indonesia mempunyai 6 agama resmi serta beberapa aliran kepercayaan yang masing masing penganutnya mempunyai andil dalam kemerdekaan dan mempertahankan kemerdekaan.
Dari keberagaman tersebut, Indonesia memiliki 737 bahasa dengan 1 bahasa utama sebagai bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia.
Sayangnya dalam keberagaman dan semangat bhineka tunggal ika tersebut, terdapat beberapa pergolakan dan konflik dalam negeri antar sebangsa dan setanah air sendiri bahkan setelah kemerdekaan kita raih pada tahun 1945.
Mulai dari konflik kecil hingga konflik atau pergolakan besar pernah terjadi di Indonesia setelah kemerdekaan (1945). Konflik besar tersebut hampir saja memecah bela NKRI dan mengancam kedaulatan Negara Republik Indonesia.
Salah satu konflik besar tersebut adalah masuknya PKI ke Indonesia dan Pemberontakan PKI di Madiun pada tahun 1948.
Secara umum, ada tiga konflik atau tiga bentuk pergolakan di Indonesia setelah kemerdekaan
Peristiwa konflik dan pergolakan berkaitan dengan Ideologi
Ideologi Indonesia dari sejak kemerdekaan (bahkan jauh sebelum kemerdekaan) adalah Pancasila atau lima sila.
Ada beberapa oknum dan kelompok serta organisasi selama setelah kemerdekaan hingga tahun 1965 berusaha mengganti ideologi Pancasila Indonesia dengan ideologi ideologi lain.
Pemberontakan dan pergolakan yang muncul dari organisasi seperti DI/TII dan PKI memberikan Indonesia pengalaman pahit dan kelam akan terancam bubarnya dan punahnya Negara Indonesia.
Pemberotakan seperti PKI di Madiun, Pemberotakan DI/TII dan peristiwa G30S/PKI telah menorehkan sejarah kelam dan gelap akan pertempuran sesama saudara setanah air.
Sesama anak bangsa, bangsa Indonesia, bertemu dan saling tembak menembak, membom dan saling membunuh di medan pertempuran adalah hal menyedihkan.
Terlepas dari itu, konflik konflik kecil sekitar Ideologi seperti masuknya paham paham dan berusahanya untuk mengembangkan ideologi ideologi baru memang ada. Contohnya dari PNI yang menanamkan paham nasionalisme radikal, Masyumi dan NU, yang menanamkan paham Islam syariah, PKI yang menanamkan Komunisme, PSI yang berpaham Sosialis demokratis dan berbagai kelompok kedaerahan lainnya.
Peristiwa konflik dan pergolakan berkaitan dengan kepentingan
Konflik dan pergolakan dalam negeri berkaitan dengan kepentingan juga terjadi di Indonesia setelah kemerdekaan, dan bahkan hingga sekarang.
Konflik kepentingan atau vested interest tersebut sering muncul akibat ego dan ketidak sepahaman antara pemberontak dengan pemerintah pusat dalam hal ini Presiden Sukarno.
Konflik konflik dan pergolakan yang berkaitan dengan kepentingan tersebut dilakukan oleh banyak organisasi,contohnya APRA, RMS, dan Andi Aziz.
Konflik kepentingan seperti tidak inginnya bergabung dengan NKRI, kejengkelan terhadap RIS (Republik Indonesia Serikat) serta ketidakinginan melepas jabatan atau posisi yang selama ini dikendalikan. Serta adanya janji yang ingin ditagih kepada Presiden atau pemerintahan pusat.
Konflik besar yang terjadi, sering juga karena tidak menerima kedatangan tentara KNIL atau tentara Kerajaan Hindia Belanda di daerah yang mereka kuasai.
Peristiwa konflik dan pergolakan berkaitan dengan sistem pemerintahan
Konflik dan pergolakan dalam negeri berkaitan dengan sistem pemerintahan adalah jenis ketiga yang terjadi di Indonesia. Salah satu bagian dari jenis peristiwa konflik ini adalah perihal negara federal dan BFO serta pemberontakan Permesta dan PRRI.
Kita ketahui bersama sejarah perjanjian perjanjian yang ada ketika kemerdekaan Indonesia telah terjadi yaitu setelah tahun 1945. Masalah pertama atau konflik terjadi ketika hasil perjanjian linggarjati tidak sesuai dengan keinginan bangsa ini, yaitu terbentuknya RIS (Republik Indonesia Serikat).
Selain RIS, muncul BFO akibat perjanjian Linggarjati. BFO adalah negara negara federal yang merupakan bentukan Belanda dan diluar dari RI.
BFO seperti Negara Pasundan, Negara Madura, dan Negara Indonesia Timur. BFO tersebut pada awalnya memihak dan dibawah kendali Belanda, akan tetapi setelah beberapa waktu, negara negara dalam BFO tidak lagi ingin dibawah kendali Belanda.
Adapun perihal pemberontakan Permesta dan pemberontakan PRRI adalah bentuk kecewaan terhadap kebijakan kebijakan pemerintah pusat pada masa itu.
Permesta dan PRRI menuduh bahwa pemerintah pusat tidak adil dan terkesan komunis.
Pembahasan lebih dalam tentang konflik dan pemberontakan pergolakan dalam negeri diatas, akan saya bahas lebih dalam pada artikel terpisah. Tetap semangat belajar, karena belajar itu mudah.