Pada artikel kali ini saya akan menjelaskan salah satu materi yang teman teman pada kelas X Biologi semester 1 yaitu Kingdom Monera. Pada K13 serta sistem klasifikasi 6 kingdom, Monera terbagi menjadi dua kingdom atau kerajaan yaitu Archaebacteria dan Eubacteria.
Alasan terbaginya sesuatu dalam taksonomi tentu saja karena adanya perbedaan yang signifikan terhadap kedua kelompok organisme uniseluler ini. Dan kita ketahui, walaupun ada perbedaan yang mendasar, pasti ada beberapa persamaan yang memang terjadi karena adanya hubungan kekerabatan.
Dalam artikel ini, kita akan mempelajari tentang beberapa persamaan dan perbedaan antara Archaebacteria dan Eubacteria beserta contoh contoh spesies dari kedua kerajaan ini. Pertama mari sini saya jelaskan dulu beberapa persamaan Archaebacteria dan Eubacteria.
Persamaan Archaebacteria dan Eubacteria
Mungkin akibat adanya kekerabatan atau karena sesama makhluk hidup, Archaebacteria dan Eubacteria memiliki persamaan yang tidak sedikit. Hal ini sama situasinya dengan persamaan antara sel hewan dan sel tumbuhan. Berikut beberapa persamaan tersebut.
1# Jenis Sel
Saya ingin menuliskan kompleksitas sel atau organisasi sel pada heading diatas, tapi rasa rasanya jenis sel sudah cukup menggambarkan bagian ini.
Persamaan Archaebacteria dan Eubacteria adalah keduanya merupakan uniseluler atau sel tunggal. Apa artinya, artinya satu individu terdiri atas satu sel. Ini berbeda dengan organisme multiseluler yang satu organisme tersusun atas beberapa sel dan umumnya berbeda bentuk ataupun fungsi tiap jenis selnya.
Hal ini wajar wajar saja menjadi persamaan dari kedua Kingdom / kerajaan ini karena memang pada sistem klasifikasi 5 kingdom sebelumnya, Archaebacteria dan Eubacteria berada dalam kingdom Monera yang memang merupakan organisme uniseluler.
2# Kehadiran Dinding Sel dan Membran sitoplasma
Persamaan Archaebacteria dan Eubacteria adalah kehadiran dinding sel dan membran sitoplasma pada keduanya. Walaupun begitu, perlu teman teman sadari bahwa struktur penyusun dinding dan membran sitoplasma keduanya berbeda.
3# Tidak Ada Organel Bermembran dan Nukleus
Persamaan ketiga dari Archaebacteria dan Eubacteria adalah tidak ditemukannya organel bermembran dan nukleus atau inti sel. Hal ini membuat keduanya disebut dalam golongan Prokariot dan disebut sebagai sel prokariotik.
4# Ribosom 70S
Kedua jenis sel baik itu archaebacteria maupun eubacteria mempunyai 70S Ribosom, walaupun terdapat perbedaan sifat dan sensitivitas kimia pada keduanya.
5# Bentuk Kromosom
Persamaan kelima antara archaebacteria dan eubacteria adalah bentuk dan jumlah kromosom keduanya. Bentuk krosomom keduanya adalah sirkular dan tunggal.
6# Cara Reproduksi
Persamaan keenam antara archaebacteria dan eubacteria adalah cara reproduksi yang dimiliki keduanya yaitu sama sama binari fisi (pembelahan) dan juga transfer gen horisontal.
Perbedaan Antara Archaebacteria dan Eubacteria
Itulah diatas keenam persamaan yang dapat kita temukan dengan mudah pada kedua jenis kategori sel prokariotik diatas. Berikutnya adalah perbedaan antara archaebacteria dan eubacteria.
1# Habitat
Habitat atau tempat hidup dapat menjadi perbedaan mendasar bagi kedua jenis bakteri. Archaebacteria, seperti dalam sejarah penemuannya, hidup dalam lingkungan yang ekstrim. Sedangkan Eubacteria hidup dalam berbagai habitat yang tidak ekstrim, walaupun ada bakteri yang membentuk endospora ketika dalam suasana ekstrim.
2# Dinding Sel
Perbedaan kedua antara archaebacteria dan eubacteria adalah penyusun dinding sel keduanya. Dinding sel archaebacteria mengandung pseudopeptidoglikan, glikoprotein dan juga lapisan-S.
Sedangkan dinding sel eubacteria dapat tidak ada dan juga bagi yang ada tersusun atas peptidoglikan, lapisan S.
3# Membran Sitoplasma
Perbedaan selanjutnya adalah ikatan pada membran sitoplasma kedua kategori bakteri ini. Pada membran sel archaebacteria, ditemukan ikatan eter-lipid sedangkan pada membran sel eubacteria ditemukan ikatan ester-lipid.
Membran sel ether lipid yang dimiliki archaebacteria ini juga berbeda dengan sel eukariotik yang diketahui hingga saat ini.
4# Jalur metabolisme
Perbedaan selanjutnya antara archaebacteria dan eubacteria adalah jalur metabolisme yang digunakan untuk menghasilkan energi dalam metabolismenya.
Archaebacteria mempunyai jalur metabolisme yang berbeda tapi hampir sama dengan glikolisis dan siklus krebs yang dimiliki eubacteria.
Jalur metabolisme archaebacteria erat hubungannya dengan kondisi ekstrim yang dialami, sehingga salah satu jalur metabolisme unik yaitu methanogenesis yang hanya dimiliki oleh kelompok metanogen pada archaebacteria.
5# Tipe / Kelompok besar
Perbedaan selanjutnya adalah perbedaan kelompok. Archaebacteria selanjutnya terbagi menjadi tiga berdasarkan habitatnya yaitu metanogen, halofil, dan termoasidofil.
Sedangkan bakteri ada dua tipe pembagian yang sering kita temui yaitu gram positif dan gram negatif.
6# Kehadiran Basa Pirimidin Timin
Kita ketahui pada sel eukariotik, terdapat basa pirimidin Timin. Hal ini berbeda dengan archaebacteria yang tidak ditemukan timin pada tRNA atau RNA transfer nya.
Sedangkan pada eubacteria, atau bakteri sejati, ditemukan adanya basa pirimidin timin ini.
7# Kehadiran Intron
Perbedaan selanjutnya yang terbilang sangat spesifik adalah kehadiran intron. Pada kelompok archaebacteria, ditemukan intron sama halnya dengan sel eukariotik. Sedangkan pada sel eubacteria, tidak ditemukan adanya intron.
Intron dapat dikatakan “nukleotida sampah”, hal tersebut relevan karena nukleotida tersebut dipotong (RNA Splicing) dan dibuang sehingga tercipta RNA akhir yang tidak mengandung intron sama sekali (maturasi).
8# RNA Polymerase
Perbedaan spesifik selanjutnya adalah keadaan RNA polimerase pada archaebacteria dan eubacteria. Pada archaebacteria, RNA polimerase kompleks dan terdiri atas 10 subunit. Sedangkan pada eubacteria RNA polimerase sederhana dan hanya tersusun atas 4 subunit.
9# Patogenitas
Perbedaan selanjutnya adalah patogenitas. Pada kelompok Archaebacteria, hingga 2020, tidak ditemukan adanya spesies yang patogen atau menyebabkan penyakit pada manusia. Sedangkan pada eubacteria, banyak yang patogen dan banyak juga yang tidak. Untuk lebih jelasnya kalian dapat baca pada sumber ini.
Tabel Perbandingan: Persamaan dan Perbedaan
Dibawah ini adalah tabel persamaan dan perbedaan antara Archaebacteria dan Eubacteria.
Pembanding | ARCHAEABACTERIA | EUBACTERIA |
Arti | Archaebacteria adalah sel tunggal, organisme sederhana yang mampu bertahan pada kondisi ekstrim. Archaebacteria dianggap sebagai organisme yang paling primitif dan diduga muncul pertama kali 4 milyar tahun silam. | Eubacteria atau bacteria juga merupakan makhluk uniseluler atau sel tunggal tetapi mempunyai struktur yang lebih kompleks. Semua tipe bakteri selain archaebacteria ada dalam kategori ini. |
Habitat / Tempat hidup | Archaebacteria sangat mungkin ditemukan dan dapat hidup pada lingkungan dengan kondisi ekstrim seperti pada sumber mata air panas, laut yang dalam, perairan asin (kadar garam sangat tinggi), serta di sekitar kawah. | Habitat bakteri beragam dan hampir dapat diberbagai tempat, kecuali yang ekstrim. |
Dinding Sel | Dinding sel archaebacteria tidak mengandung peptidoglikan hanya pseudopeptidoglikan. | Dinding sel tersusun atas peptidoglycan dengan asam muramik atau lipopolisakarada |
Membran sel | Membran sel Archaebacteria mempunyai ikatan eter pada cabang asam alipatik | Membran sel eubacteria mempunyai ikatan ester dengan asam lemak |
Jalur metabolisme | Archaebacteria tidak mengikuti jalur glikolisis atau siklus krebs. Archaebacteria mempunyai jalur tersendiri yang mempunyai kemiripan dengan keduanya. | Menggunakan jalur glikolisis dan siklus krebs untuk memecah glukosa. |
Tipe | Metanogen, Halofil, Termoasidofil. | Gram-positif and gram-negatif. |
Reproduksi | Archaebacteria bereproduksi secara aksesual mulai dari pembelahan (binary fission), fragmentasi, atau proses pertunasan (budding) | Eubacteria sama sama mampu melakukan cara reproduksi yang dilakukan archaebacteria. Sebagai tambahan, eubacteria (tertentu) dapat mengubah dirinya menjadi spora ketika kondisi lingkungan berbahaya. |
Perbedaan yang spesifik
Archaebacteria | Eubacteria |
Pada tRNA (RNA transfer) tidak ditemukan adanya Timin (Thymine) | Pada tRNA ditemukan adanya Timin (Thymine) |
Ditemukan intron | Tidak ditemukan intron |
RNA polymerase kompleks dan mengandung 10 subunit | RNA polymerase sederhana dengan hanya mengandung 4 subunit. |
Archaebacteria tidak ada yang patogen | Beberapa bakteri merupakan patogen sehingga menyebakan penyakit pada manusia. |
Ditemukan adanya histon | Tidak ditemukan histon |
Contoh spesies Archaebacteria | Contoh spesies Eubacteria |
1.Pyrolobus fumarii | 1.Streptococcus pneumoniae |
2.Sulfolobus acidocaldarius | 2.Yersinia pestis |
3.Pyrococcus furiosus | 3.Escherichia coli (E.coli) |
4.Methanobacterium formicum | 4.Salmonella enterica |
Demikianlah artikel tentang persamaan dan perbedaan antara archaebacteria dan eubacteria. Semoga artikel ini berguna bagi kalian khususnya bagi yang #dirumahaja karena social distancing ataupun lockdown.
Tetap belajar, karena belajar mudah dan mempermudah yang sulit. Tetap semangat dan jaga kesehatan kalian, khususnya sekarang ini yang lagi pandemi COVID-19. Wassalam.