Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Hari ini kita belajar tentang persebaran fauna di Indonesia sebagai bagian dari Keanekaragaman Hayati di Indonesia.
Sebelum saya mulai dengan materi utama, saya antar anak anak sekalian kenapa terjadi persebaran fauna dan kenapa kita pelajari materi ini.
Akar dari materi ini adalah biodiversitas atau biodiversity. Arti dari biodiversitas adalah keanekaragaman. Ada dua pertanyaan yang dapat muncul dalam keanekaragaman yang melahirkan adanya materi ini adalah:
- Apakah setiap hewan yang ada di Indonesia dapat ditemukan diseluruh pulau besar di Indonesia? Jawabannya adalah tidak. Ada perbedaan yang nyata dan ada hewan hewan yang hanya ditemukan pada daerah tertentu saja.
- Apakah yang menyebabkan terjadinya perbedaan jenis jenis hewan yang ada di Indonesia?
Khusus untuk pertanyaan kedua ini, jawabannya tidak langsung ditemukan di biologi, kita harus melihat dengan menggunakan ilmu geografi dan geologi. Dengan adanya kebutuhan ilmu lain, biologi dan geografi/geologi membuat cabang ilmu baru yang disebut biogeografi atau biogeologi.
Sesungguhnya dengan adanya bukti nyata tentang persebaran fauna di Indonesia yang secara garis besar terbagi dua dan secara menyeluruh terbagi tiga, para peneliti memiliki bukti tambahan dalam teori Pangea yang kemudian memisah ratusan juta tahun lalu yang membuat tiap spesies mengalami jalur evolusi yang bervariasi akibat adanya perbedaan kondisi lingkungan yang drastis. Nanti di ujung materi persebaran fauna, semua akan menjadi jelas, khususnya pada fauna di daerah bali dan lombok.
Persebaran Fauna di Indonesia
Materi biologi tentang persebaran fauna di Indonesia bukanlah ilmu atau pengetahuan yang begitu saja kita dapatkan dengan mudah. Dibutuhkan waktu bertahun tahun dan dana yang banyak untuk mendapatkan kebenaran ini. Ada tiga orang yang menjadi terkenal atas penemuan ini, yaitu
- Alfred Russel Wallace
- Max Carl Wilhelm Weber
- Richard Lydekker
Ketiga orang ini membuat kita tahu bahwa ada tiga persebaran fauna di Indonesia yaitu:
- Fauna Kawasan Indonesia Bagian Barat
- Fauna Peralihan
- Fauna Kawasan Indonesia bagian Timur
Sekilas ketiga pembagian ini seperti pembagian perbedaan waktu di Indonesia, tapi penemuan terhadap persebaran fauna diatas tidak ada hubungannya dengan pembagian waktu tersebut.
Mari kita bahas satu persatu pembagian ini.
Persebaran Fauna Kawasan Barat / Fauna Orientalis
Kawasan Indonesia barat dibagi oleh garis Wallace yang merupakan penemuan dari Alfred Russel Wallace. Garis Wallace membentang (dari utara ke selatan) pada daerah antara Kalimantan dan Sulawesi. Dan terus turun ke bawah pada lautan antara Lombok dan Bali. Fauna yang berada pada garis Wallace ini juga disebut sebagai Fauna Asiatis atau Fauna Orientalis
Nah ini yang unik pada dua pulau terakhir yaitu Pulau Bali dan Pulau Lombok. Jarak antara kedua pulau kurang lebih 25 km. Akan tetapi, walaupun jarak ini kecil, fauna yang terdapat di dua pulau ternyata cukup berbeda.
Daftar fauna atau hewan yang ada di kawasan barat (Fauna Asiatis / Fauna Orientalis) adalah sebagai berikut:
- Harimau Panthera tigris
- Macan tutul atau leopard Panthera pardus
- Gajah Elephas maximus
- Badak jawa Rhinoceros sondaicus
- Banten Bos sondaicus
- Orang utan Pongo pygmaeus
- Wau-wau Hylobates lar
- Lutung Presbytis cristata
- Beruang madu Ursus malayanus
- Merak hijau Pavo muticus
- Burung jalak bali Leucopsar rothschildi
Persebaran Fauna Peralihan
Fauna peralihan dapat dikatakan sebagai fauna hibrida yaitu percampuran antara fauna barat dan fauna timur Indonesia. Kelompok peneliti yang pertama mengamati indikasi dan menemukan tentang hal tersebut dipimpin oleh Max Carl Wilhelm Weber, yang pada akhirnya dinamakan garis Weber.
Garis Weber ini secara sederhana terletak di bagian timur Sulawesi. Untuk lebih jelasnya kita dapat amati pada peta persebaran fauna di bawah ini.
Jadi kita dapat artikan bahwa fauna peralihan adalah penjelasan tambahan untuk garis Wallace yang kurang sempurna menggambarkan pemisahan dua kelompok fauna barat dan timur. Bahkan dalam penemuannya, Weber beranggapan bahwa garis Wallace kurang sempurna dalam membagi dua kelompok fauna.
Kemunculan dari garis Weber ini membuat adanya daerah peralihan diantara dua wilayah yang fauna atau hewan hewan darat yang ada berbeda. Bahkan ada banyak fauna endemik ditemukan pada daerah peralihan (endemik artinya hanya ditemukan pada lokasi spesifik).
Daftar fauna atau hewan Peralihan adalah
- Anoa pegunungan Bubalus quarlesi
- Anoa dataran rendah Bubalus depressicornis
- Komodo Varanus komodoensis
- Babirusa Babyrousa babyrussa
- Maleo Macrocephalon maleo
- Duyung Dugong dugon
- Kuskus beruang Ailurops ursinus
- burung rangkong Rhyticeros cassidix
- kupu kupu Sulawesi Papilio iswara dan Papilio peranthus
- Soa-soa Hyrosaurus amboinensis
- Kakatua putih berjambul merah Cacatua moluccensis
Komodo Varanus komodoensis adalah salah satu contoh hewan endemik pada pulau Komodo,Rinca di daerah Nusa Tenggara Timur.
Persebaran Fauna Kawasan Timur / Fauna Australis
Kelompok fauna terakhir dan yang paling timur Indonesia adalah fauna australis atau fauna timur. Kawasan ini diketahui atas penemuan Richard Lydekker yang pada akhirnya disebut garis Lydekker.
Jadi garis Lydekker ini membatas antara daerah peralihan yang dibatas oleh garis Weber dan fauna yang dapat ditemukan pada Benua Australia.
Apa artinya? Artinya, fauna Australis atau fauna kawasan Timur Indonesia mempunyai kesamaan dengan kelompok fauna secara besar dengan fauna yang ditemukan di Benua Australia.
Hal ini dapat teman teman lihat pada daftar hewan atau fauna kawasan timur / Fauna Australis dibawah ini.
- Kangguru pohon Dendrolagus ursinus
- Walabi kecil Dorcopsulus vanheurni
- Burung kasuari gelambir ganda Casuarius casuarius
- Burung kakatua raja Probosciger atterimus
- Burung cenderawasih ekor pita Astrapia mayeri
- Kasturi raja Psittrichas fulgidus
- Kupu kupu sayap burung Ornithoptera sp.
- Ular sanca hijau Chondrophyton viridis
- Buaya Irian Crocodylus novaeguineae
Kesimpulan
Dapat diambil kesimpulan bahwa persebaran fauna di Indonesia terbagi atas tiga yaitu Fauna Orientalis (Barat), Fauna Peralihan, dan Fauna Timur (Australis).
Dari ilmu persebaran fauna tersebut kita juga dapat mengambil suatu dugaan atau hipotesis berdasarkan teori Pangea, bahwa Mungkin dulunya, Pulau Papua itu bergabung dengan Benua Australia yang kemudian memisah.
Referensi
Irnaningtyas. 2014. Biologi Untuk SMA/MA Kelas X Kelompok Perminatan Matematika dan Ilmu Alam. Jakarta: Penerbit Erlangga.