Beranda Biologi Bakteriologi: Metode Pewarnaan Gram

Bakteriologi: Metode Pewarnaan Gram

0
- Advertisiment -

Pewarnaan Gram

Selamat pagi para pelajar yang lagi semangat belajar, kali ini kita akan belajar tentang pewarnaan gram pada bakteri.

Sebenarnya saya ingin membahas tentang dua kategori atau pengelompokkan bakteri berdasarkan pewarnaan gram. Tapi setelah saya pikir pikir, ada bagusnya kita pelajari dulu apa dan bagaimana pewarnaan gram itu.

- Advertisiment -

Pewarnaan gram adalah metode yang dikembangkan oleh dokter kelahiran Denmark Hans Christian Gram pada tahun 1884.

Metode pewarnaan yang Hans Christian Gram kembangkan ini untuk membedakan jenis bakteri berdasarkan ketebalan lapisan peptidoglikan pada dinding sel dengan sistem pewarnaan.

Sejarah Pewarnaan Gram

Seperti yang telah kita ketahui pewarnaan gram ini dinamakan sesuai dengan nama penemu atau pengembangnya yaitu Hans Christian Gram. Pada waktu itu beliau sedang bekerja bersama Carl Friedlander pada sebuah kamar mayat (morgue) di rumah sakit kota di Berlin.

Pada waktu itu, Hans Christian Gram menggunakan metode ini bukan untuk mengklasifikasikan jenis bakteri melainkan untuk membuat bakteri yang ada pada jaringan paru paru dapat lebih mudah terbuat.

Beliau menerbitkan metode ini pada tahun 1884 dan menambahkan dalam laporannya tentang pengamatan bakteri basil thypus yang tidak mampu diwarnai.

Penggunaan Pewarnaan Gram

Kegunaan pewarnaan gram tentunya adalah untuk kepentingan medis dan bakteriologi khususnya dalam mengetahui bakteri bakteri yang akan kita amati.

Oleh karena itu dengan menggunakan metode pewarnaan gram ini, tercipta dua kelompok besar bakteri yaitu bakteri gram positif dan bakteri gram negatif.

Walaupun begitu, metode pewarnaan gram tidak mampu melakukan identifikasi, diagnosis serta mencari filogeni suatu bakteri. Ini hanya metode deteksi awal ada tidaknya bakteri pada sesuatu yang kita amati, itupun tidak berlaku untuk semua jenis bakteri, tetap dibutuhkan metode lain.

Dalam ilmu medis, pewarnaan gram digunakan untuk mempercepat diagnosis awal. Jadi ketika dicurigai ada infeksi bakteri, maka jaringan atau cairan tubuh tersebut dicek menggunakan metode pewarnaan gram.

Metode kultur dan metode lain tetap dilakukan untuk memastikan betul infeksi yang terjadi dan tingkat bahayanya.

Menggunakan pewarnaan gram dapat membuat penanganan medis untuk penyakit penyakit yang membutuhkan penanganan cepat dapat dilakukan. Contoh pada penyakit meningitis menggunakan cairan serebrospinal serta cairan sinovial pada penyakit arthritis.

Bakteri Neisseria meningitidis terlihat bulat ungu akibat pewarnaan gram.

Metode Pewarnaan Gram

Metode pewarnaan gram merupakan metode yang sangat sederhana yang dapat dilakukan oleh siswa SMA atau SMP sekalipun. Hal ini karena tidak menggunakan bahan yang cukup berbahaya bagi manusia.

Metode yang dilakukan dalam pewarnaan gram memanfaatkan ketebalan peptidoglikan pada dinding sel bakteri.

Ketika dinding sel nya sangat tebal, maka pewarnaan ungu pada metode gram akan tertinggal dan dikatakan bakteri gram positif.

Sebaliknya, ketika peptidoglikan pada dinding selnya tipis, maka warna ungu tidak akan melekat sehingga disebut bakteri gram negatif.

Perbedaan pewarnaan gram positif (ungu) dan gram negatif (merah). Bakteri Gram positif Staphylococcus aureus terlihat berwarna ungu, sedangkan bakteri Escherichia coli berwarna merah karena merupakan gram negatif.

Jadi bagaimana cara melakukan pewarnaan gram di dalam laboratorium?Sebelum melakukan percobaan, teman teman sebaiknya mengetahui semua bahan-bahan, peralatan serta langkah langkah pengerjaan pewarnaan gram.

Setelah mengetahui, anda barulah menyiapkan semua bahan dan alat yang akan teman teman gunakan di dalam laboratorium. Hal tersebut penting karena dalam laboratorium adalah lingkungan kerja sehingga sebelum masuk ke dalam lingkungan kerja baiknya hal hal yang anda ingin lakukan sudah fix.

Ketika hal ini tidak diterapkan dalam lingkungan laboratorium, ada kemungkinan yang cukup besar terjadi kecelakaan kerja dan gagalnya percobaan. Bagus kalo cuman pecah satu dua kaca, kalo sampai terjadi luka pada praktikan, kan tidak bagus.

Maka dari itu semua praktikan saya sewaktu jadi asisten laboratorium saya beri TP atau Tugas Pendahuluan yang berhubungan dengan percobaan yang akan kita lakukan. Sebelum masuk Laboratorium, kita berikan pertanyaan seputar TP, 1 atau 2 soal saja sebelum masuk.

Panjang juga penjelasannya. Ayo sekarang kita cek alat dan bahan perwarnaan gram.

Alat dan Bahan Pewarnaan Gram

Dibawah ini adalah alat alat dan bahan yang telah ada di dalam laboratorium dan juga yang teman teman perlu siapakan di meja kerja teman teman.

Alat dan Fungsi

  1. Enkas untuk menginkubasi alat dan media pada suhu kamar 25-27 C
  2. Jarum ose bulat untuk inokulasi dari media pada ke cair atau sebaliknya
  3. Objek glass / kaca objek untuk tempat bakteri (media tumbuh bakteri)
  4. Mikroskop untuk mengamati mikroorganisme yang tidak dapat dilihat oleh mata telanjang. Bagi kalian yang membutuhkan penjelasan lebih jauh tentang bagian bagian mikroskop dan cara penggunaannya. Silahkan baca pada artikel ini.
  5. Sprayer untuk wadah alkohol 70%
  6. Nampan untuk tempat alat dan bahan
  7. Tiga buah Pipet tetes untuk mengambil larutan dalam skala kecil ukuran 1-10ml
  8. Bunsen sebagai pemanas dalam skala kecil dan pengkondisian steril
  9. Penjepit kayu

Bahan dan fungsi

Bahan yang digunakan dalam praktikum Mikrobiologi Dasar tentang Pewarnaan Gram sebagai berikut:

  1. Aquadest untuk membilas larutan
  2. Alkohol (etanol) 95% untuk dekolorisasi
  3. Safranin Indikator untuk pewarna sekunder
  4. Kristal ungu indikator untuk pewarna primer
  5. Iodium indikator (lugol) untuk memperkuat warna
  6. Minyak emersi untuk pengamatan 10×100 pada mikroskop (1000x pembesaran)
  7. Kertas label untuk menandai alat atau bahan
  8. Tissue untuk membersihkan alat dan bahan
  9. Alkohol 70% untuk mensterilkan tangan dan enkas

Cara Kerja Pewarnaan Gram

Siapakan seluruh perlengkapan dan bahan bahan yang dibutuhkan dalam percobaan pewarnaan gram.

Selanjutnya, enkas disterilkan menggunakan alkohol 70% yang telah dimasukkan ke dalam sprayer. Setelah itu, taruh bunsen yang telah dinyalakan ke dalam enkas dan kemudian ditutup. Selanjutnya semua pekerjaan akan dilakukan di dalam enkas tersebut, sehingga semua bahan dan alat kecuali mikroskop di simpan di dalam enkas.

Kalian bisa menggunakan rak pewarnaan ketika enkas tidak ada dalam lab. Tetapi hal ini akan meningkatkan risiko kontaminan dari ruangan laboratorium.

Kaca objek yang akan digunakan dibersihkan (dilap) dan kemudian dijepit menggunakan penjepit kayu. Selanjutnya disterilkan dengan alkohol 70%, dilap kemudian dilewat lewatkan pada bunsen, jangan di panaskan seperti jarum ose yah.

Lalu, Jarum ose dipanaskan hingga memerah agar betul betul steril. Selanjutnya diberi tetesan air dari botol Aquadest agar dalam lingkaran jarum ose melekat air. Air tersebut kemudian dilengketkan pada kaca objek.

Selanjutnya, jarum ose disterilkan lagi dengan memanaskannya pada bunsen lalu disentuhkan kepada media isolasi pada bagian yang tidak ada mikroba untuk mendinginkan. Setelah sesaat barulah digunakan untuk mengambil bakteri (isolat) tersebut. Sedikit saja, seperti ditempelkan saja, tidak dicolek.

Selanjutnya, jarum ose diletakkan pada kaca objek, agar bakteri melekat pada air yang ada pada kaca objek. Lalu difiksasi dengan bunsen tapi agak jauh yah agar bakteri yang ingin diamati tidak rusak. Ini hanya agar terjadi pelekatan yang baik antara bakteri dan kaca objek.

Ilustrasi tahapan pewarnaan gram

Selanjutnya pewarnaan gram dapat dilakukan dengan meneteskan kristal ungu sebagai pewarna primer menggunakan pipet tetes. Setelah itu diamkan 60 detik agar pewarna ungu dapat melekat dengan baik.

Lalu dibilas menggunakan aquadest agar sisa kristal ungu pada objek glass selain bakteri dapat luntur dan memperjelas pengamatan. Lalu ditetesi iodium dan di diamkan selama 60 detik. Iodium ini berfungsi sebagai penguat warna kristal ungu pada bakteri.

Selanjutnya dicuci menggunakan alkohol (etanol) 95% untuk melarutkan lapisan lemak pada bakteri atau decolorisation. Biarkan kurang dari 5 detik, lalu dibilas dengan aquadest.

Selanjutnya penetesan pewarna sekunder yaitu safranin menggunakan pipet tetes dan didiamkan selama 60 detik. Selanjutnya dibilas lagi dengan aquadest untuk membersihkan sisa sisa safranin pada objek glass.

Pengamatan Mikroskop

Terakhir pengamatan, objek glass diletakkan pada preparat. Tambahkan minyak emersi satu tetes agar dapat menggunakan pembesaran 10 x 100 kali pada mikroskop, lalu diamati dibawah mikroskop. Disini teman teman dapat menggambarnya.

Ini contohnya perbesaran 1000x ditambah perbesaran digital pada bagian persegi diatas.

Saran saya ambil kamera atau smartphone dan foto melalui lensa mikroskop. Dengan begitu anda dapat melakukan pembesaran digital menggunakan smartphone atau kamera anda. Simpel bukan.

Setelah memperoleh gambar yang baik. Bersihkan dan rapikan laboratorium teman teman. Selanjutnya adalah identifikasi menggunakan tinjauan pustaka baik melalui internet serta buku buku untuk identifikasi bakteri yang anda amati. Apakah sudah benar spesies itu atau bukan.

Hasil Pengamatan

Bakteri atau bagian yang berwarna ungu adalah bakteri gram positif sedangkan ketika ada yang berwarna merah atau sedikit merah maka bakteri tersebut adalah bakteri gram negatif.

Ketika kalian hanya mengamati satu jenis bakteri pada satu kaca objek, sudah seharusnya hanya satu warna saja yang muncul. Apakah itu ungu (kristal violet) atau merah safranin. Akan tetapi ketika timbul kontaminasi, baik pada media kultur (media isolat) atau pada saat pengerjaan, maka akan muncul warna lain ketika jenis bakteri yang mengkontaminasi itu berbeda.

Fungsi Pewarnaan Gram

Dalam mikrobiologi, pewarnaan gram sangat sering dilakukan, begitupula dalam dunia medis khususnya yang berhubungan dengan infeksi. Hal ini dilakukan karena fungsi pewarnaan gram yaitu:

  1. Membedakan dua kategori bakteri
  2. Menentukan tingkat patogenitas bakteri berdasarkan kategori gram positif ataupun negatif
  3. Memperjelas bentuk bakteri pada pengamatan mikroskop

Fungsi terakhir pewarnaan gram itulah yang membuat setiap praktikan sebaikanya melakukan pewarnaan gram ketika ingin mengamati suatu mikroba atau koloni mikroba.

Demikianlah artikel tentang metode pewarnaan gram. Semoga postingan ini bermanfaat dan berguna buat kalian. Tetap semangat belajar karena belajar itu mudah. Bagi yang terkena lockdown, semangat yah belajar nya. Belajar dirumah aja bisa kok, selama ada keinginan dan usaha.

- Advertisiment -

TIDAK ADA KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Exit mobile version