Sejarah Isi Konferensi Meja Bundar (KMB), Tujuan, & Dampaknya

0
2461
Perjanjian Konferensi Meja Bundar (KMB)
Perjanjian Konferensi Meja Bundar (KMB)

Kali ini kita akan belajar tentang sejarah KMB atau sejarah Konferensi Meja Bundar (KMB) tujuan KMB serta dampak KMB itu sendiri.

Lokasi dan Waktu Pelaksanaan KMB

Kita mulai dari menjawab pertanyaan Kapan konferensi Meja Bundar (KMB) diadakan. KMB diadakan pada tanggal 23 Agustus Hingga 2 November 1949 di Den Haag, Belanda. Den Haag resminya dikenal sebagai  s-gravenhage. Den Haag merupakan kota pemerintahan Belanda (gemeente).

Latar belakang KMB (Konferensi Meja Bundar)

Apa yang melatar belakangi terjadinya KMB? Hal yang melatarbelakangi terjadinya konferensi Meja Bundar adalah kegagalan Belanda dalam menggagalkan kemerdekaan Indonesia melalui konfrontasi militer dalam waktu singkat sehingga membuat PBB (UNO) bertindak menengahi dan mengeluarkan resolusi untuk menghentikan agresi militer Belanda di Indonesia.

Resolusi Dewan Keamanan PBB pada tanggal 28 Januari 1949 tersebut membuat Belanda harus menyelesaikan sengketa dengan Indonesia menggunakan jalan diplomasi.

Perjanjian perjanjian yang terjadi sebelum KMB adalah

  1. Perundingan Linggarjati (15 November 1946 dan 25 Maret 1947)
  2. Perjanjian Renville (KTN / Komisi Tiga Negara) (8 Desember 1947 – 17 Januari 1948)
  3. Perjanjian Roem Royen (Roem-Roijen) (14 Apri 1949- 7 Mei 1949)
  4. Konferensi Inter-Indonesia di Yogyakarta (31 Juli – 2 Agustus 1949)

Gagalnya Perundingan Linggarjati dan Perjanjian Renville dan munculnya Agresi Militer Belanda, membuat PBB murka dan mengeluarkan resolusi yang efektif berlaku pada Perjanjian Roem Royen dan selanjutnya KMB.

Adapun konferensi Inter- Indonesia adalah pertemuan yang diadakan oleh internal Indonesia di Jakarta untuk membahas apa saja yang akan dibawa ke Konferensi Meja Bundar (KMB).

Pihak Pihak Yang Menghadiri Konferensi Meja Bundar (KMB)

1. Pihak Indonesia, terdiri dari:

  • Delegasi Republik Indonesia diketuai oleh Mohammad Hatta.
  • Délegasi BFO (Bijeenkomst voor Federaal Overleg), yang mewakili berbagai negara yang diciptakan Belanda di kepulauan Indonesia, diketuai oleh Sultan Hamidi II

2. Pihak Belanda

  •  Delegasinya diketuai oleh J.H. van Maarseveen.

3. Pihak UNCI (United Nation Comission For Indonesia)

  • Ketua oleh Merle Cochran (Amerika Serikat)

Tujuan diadakan Konferensi Meja Bundar (KMB)

Setelah kita mempelajari tentang latar belakang konferensi Meja Bundar (KMB), dan pihak pihak yang menghadiri KMB, mari kita ketahui tujuan diadakannya konferensi Meja Bundar (KMB).

Tujuan diadakan konferensi Menja Bundar (KMB) adalah

Untuk mengakhiri perselisihan Indonesia — Belanda dengan jalan melaksanakan perjanjian-perjanjian yang telah diadakan antara Republik Indonesia dengan Belanda, terutama mengenai pembentukan Negara Serikat

Hasil Konferensi Meja Bundar (KMB) atau Isi Keputusan Konferensi Meja Bundar (KMB)

Hasil hasil konferensi Meja Bundar (KMB) yang dilaksanakan pada tanggal 23 Agustus – 2 November 1949 atau isi konferensi Meja Bundar (KMB) adalah sebagai berikut:

Isi Perjanjian Konferensi Meja Bundar / Isi Perjanjian KMB

  1. Keradjaan Nederland menjerahkan kedaulatan atas Indonesia jang sepenuhnja kepada Republik Indonesia Serikat dengan tidak bersjarat lagi dan tidak dapat ditjabut, dan karena itu mengakui Republik Indonesia Serikat sebagai Negara yang merdeka dan berdaulat.
  2. Republik Indonesia Serikat menerima kedaulatan itu atas dasar ketentuan-ketentuan pada Konstitusinja; rantjangan konstitusi telah dipermaklumkan kepada Keradjaan Nederland.
  3. Kedaulatan akan diserahkan selambat-lambatnja pada tanggal 30 Desember 1949
    —Rantjangan Piagam Penjerahan Kedaulatan

Round Table Signing.jpg
By User Davidelit on en.wikipedia – 40 Tahun Indonesia Merdeka Jilid 1, p235. Photo credited to Information Ministry, Public Domain, Link

Perjanjian Konferensi Meja Bundar (KMB) atau Dutch - Indonesian Round Table Conference di Den Haag (The Hague)
Foto Konferensi Meja Bundar (KMB) atau Dutch – Indonesian Round Table Conference di Den Haag (The Hague)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini