Selamat pagi, kali ini kita belajar tentang sejarah penemuan virus. Di abad 21 ini khususnya, tahun 2020 ini kita semua pasti mendengar kata virus, khususnya dengan maraknya penyebaran virus Corona dan kasus virus Corona (Covid-19) di seantero penjuru dunia.
Jadi sebenarnya kapan istilah virus mulai muncul dalam dunia sains dan mulai dikenal oleh manusia sebagai virus. Sebagai seseorang yang ingin memahami dengan benar virus itu, ada baiknya kita mengetahui sejarah penemuan virus itu sendiri.
Sejarah Virus
Secara etimologi virus mempunyai arti yang cukup unik yang menggambarkan dirinya yaitu “racun”. Kata virus sendiri merupakan istilah dari bahasa latin yang dikelurkan oleh saintis Jerman, Adolf Mayer pada tahun 1883.
Ceritanya, ketika Adolf Mayer sedang meneliti satu kasus penyakit yang terjadi pada tanaman tembakau pada tahun 1883, Adol Mayer menduga bahwa penyebab penyakit pada tembakau tersebut adalah sesuatu yang lebih kecil dari bakteri. Kesimpulan tersebut Adolf Mayer ambil tentu saja bukan tanpa alasan.
Sampel yang diambil dari tanaman tembakau yang sakit tersebut telah dia coba amati dibawah mikroskop, akan tetapi Adolf Mayer tidak dapat melihat bentuk bakteri apapun. Hal yang membuatnya lebih heran lagi, ketika getah tanaman tembakau sakit diberikan ke tanaman sehat, akhirnya menjadi sakit pula. Oleh karena itulah, Adolf Mayer memberikan kesimpulan bahwa “Virus” adalah bakteri yang lebih kecil dari biasanya.
Baca lebih jauh tentang pengertian virus pada link artikel ini.
Dimitri Ivanowsky
Peneliti Rusia mencoba mencari tahu apa yang tidak dapat dipecahkan Adolf Mayer, 10 tahun kemudian yaitu pada tahun 1892. Dimitri Ivanowsky merupakan nama peneliti tersebut (dari namanya saja sudah ketahuan bahwa ini orang asli Rusia).
Getah tanaman tembakau tersebut dicoba disaring dengan menggunakan penyaring khusus atau filter khusus yang mampu menapis berbagai ukuran bakteri. Akan tetapi, hasilnya tetap sama, tanaman sehat yang dioleskan getah hasil saringan tersebut tetap menyebabkan tembakau menjadi sakit juga.
Kesimpulan Dimitri Ivanowsky ada dua yaitu, ada bakteri yang sangat kecil yang sangat sulit untuk disaring, dan atau, bakteri tersebut menghasilkan racun yang dapat merusak tanaman tembakau atau merupakan bakteri patogenik.
Martinus Beijerinck
Kemudian, dalam sejarah penemuan virus, peneltian tersebut dilanjutkan 5 tahun setelahnya, 1897, oleh Martinus Beijerinck. Hasil penelitiannya sendiri menunjukkan bahwa virus dapat “berkembangbiak”.
Hal tersebut Martinus Beijerinck kemukakan karena pada percobaan yang dilakukan terhadap getah tanaman tembakau yang sakit dipindahkan ke tanaman sehat yang kemudian sakit, dan dari yang sakit itu diambil kembali getahnya untuk disemprotkan kepada yang sehat. Percobaan tersebut dilakukan beberapa kali hingga tibalah pada sebuah kesimpulan bahwa yang menyebabkan tanaman tembakau itu sakit dapat memperbanyak diri.
Hal ini membuat kesimpulan kedua Dimitri Ivanowsky tentang adanya racun atau patogen yang dihasilkan bakteri patogen menjadi tidak valid lagi. Patogen ketika telah berpindah pindah, seharusnya berkurang dan bahkan hilang. Berbeda halnya dengan hasil percobaan Martinus Beijerinck.
Martinus Beijerinck pun melakukan percobaan lain, yaitu mencoba untuk menumbuhkan virus tanaman tembakau tersebut pada cawan petri, dan mendapat kesimpulan bahwa tidak dapat tumbuh. Hal ini membuat Martinus Beijerinck berkesimpulan bahwa penyebab penyakit tanaman tembakau ini adalah sesuatu yang lebih kecil dan lebih sederhana dari bakteri, yang dia sebut sebagai “Filterable Virus” atau virus yang tak dapat disaring.
Selanjutnya terdapat banyak riset yang tentang virus dan penyakit yang disebabkan oleh virus, walaupun pada saat itu masih berupa dugaan dikarenakan peralatan untuk mengamati bentuk dan wujud virus itu sendiri belum ditemukan.
Penemuan Mikroskop eletron pada tahun 1931 oleh Erns Ruska dan Max Knoll membuka lembaran baru dalam kehidupan para ilmuwan dunia. Virus pun tidak luput dari pengaruh positif teknologi ini.
Wendell Stanley dan Max Lauefer
Pengetahuan tentang virus semakin bertambah dengan hadirnya mikroskop eletron. Kemudian pada tahun 1935, Wendell Stanley dan Max Lauefer mampu memisahkan materi yang virus menjadi protein dan asam nukleat pada virus TMV atau tobacco mosaic virus. Mereka menemukan bahwa virus mengandung RNA dan atau DNA.
Setelah beberapa tahun lamanya, pada tahun 1935, oleh Wendell Stanley yang merupakan peneliti kelahiran Amerika Serikat menemukan bahwa penyebab penyakit tanaman tembakau adalah virus. Hal tersebut dia temukan setelah berhasil mengkristalkan patikel penginfeksi tanaman tembakau tersebut. Partikel tersebut akhirnya disebut TMV atau Tobacco Mosaic Virus.
Sejak saat itu, ketika virus berhasil dikristalkan, terjadi banyak perdebatan tentang apakah virus sebagai sebuah organisme/makhluk hidup atau bukan makhluk hidup.
Untuk menjawab dan mendalami lebih jauh tentang virus, mulai dari ciri ciri tubuh virus secara umum, bentuk virus, struktur tubuh virus, beserta cara hidup dan reproduksi virus. Kalian bisa kunjungi beberapa artikel terkait dibawah ini.