Sebelumnya sudah saya bahas tentang sejarah penemuan virus, selanjutnya kita masuk ke bagian ciri ciri tubuh virus. Khusus pada bagian ini, saya akan menjelaskan tentang ukuran tubuh virus dan metode yang digunakan untuk mengetahui ukuran tubuh virus itu sendiri.
Sebelumnya pada sejarah penemuan virus, saya sebutkan bahwa sejak ditemukannya mikroskop eletron, bentuk dan struktur virus menjadi dapat teramati. Berikut beberapa metode yang digunakan oleh para peneliti untuk dapat mengetahui ukuran tubuh virus.
Observasi Langsung Menggunakan Mikroskop Elektron
Kalian pasti sudah pernah menggunakan mikroskop cahaya. Nah, mikroskop elektron ini berbeda dengan mikroskop cahaya karena instrumentasi penerangan yang digunakan berbeda.
Mikroskop cahaya menggunakan cahaya sebagai penerangan, sedangkan mikroskop eletron, menggunakan berkas elektron yang mempunyai kerapatan yang lebih kecil sehingga mampu mengamati partikel partikel yang sangat kecil.
Pengamatan virus menggunakan mikroskop eletron untuk pertama kali dilakukan pada tahun 1930 oleh Ilmuwan Amerika Serikat. Sayatan yang digunakan pun sangatlah tipis yang disebut sayatan ultratipis jaringan makhluk hidup tersebut.
Mikroskop eletron ditemukan oleh Ernst Ruska dan Max Knoll. Atas jasa kedua orang ini dan peneliti sebelumnya, kita semua dapat mengamati virus lebih jelas.
Untuk sekarang ini, peneliti biasanya menggabungkan dua metode yaitu metode menggunakan mikroskop eletron dan ultrasentrifugasi.
Filtrasi Selaput Kolodion
Para peneliti selain menggunakan mikroskop eletron juga menggunakan metode filtrasi selaput kolodion dengan porositas bertingkat.
Menggunakan metode ini, virus dapat diketahui range atau kisaran ukuran atau volumenya. Dengan menentukan selaput pada bagian mana yang dilewati oleh virus dan selaput mana yang membuat virus tersebut tak dapat dilewati.
Sedimentasi dalam Ultrasentrifugasi
Metode ini menggunakan mesin sentrifuga (perhatikan gambar dibawah ini). Dengan mengendapkan partikel partikel virus yang terdapat dalam cairan sampel, kita dapat mengetahui ukuran partikel virus tersebut berdasarkan kecepatan yang digunakan untuk mengendapkannya.
Menggunakan kecepatan pada titik ultrasentrifugasi, yaitu diatas 30.000 rpm hingga 150.000 rpm, hampir semua makromolekul termasuk protein, karbohidrat dan lemak pun dapat diendapkan dan dipisahkan dari cairan yang tidak bermassa.
Perlu diketahui bahwa untuk mengetahui suatu massa, dalam kasus ini virus dalam sebuah sel yang kompleks, maka perlu dilakukan sentrifugasi bertingkat, hingga pada akhirnya partikel paling terkecil pun diperoleh.
Menggunakan metode ultrasentrifugasi dan AUC (analisisnya), massa, bentuk serta komposisi virus dapat diketahui. Hebat bukan. Terima kasih kepada bapak Theodor Svedberg atas penemuannya dan metode yang dia temukan ini.
Pengukuran Perbandingan
Metode ini adalah metode tambahan untuk mengetahui ukuran virus menggunakan virus pembanding. Virus pembanding yang sering digunakan adalah bakteriophage atau bakteriofag. Ukuran tubuh virus bakteriofag adalah 10-100 nm.
Ukuran tubuh virus pokoknya sangat kecil, ada yang lebih kecil dari organel sel ribosom adapula yang lebih besar dari organel sel ribosom. Ukuran virus berkisar antara 20 nm – 400 nm. Contohnya Poliovirus mempunyai ukuran tubuh kurang lebih 20 nm atau lebih kecil dari ribosom.
Metode perbandingan mempermudah para peneliti dalam melaporkan dan memaparkan penelitian mereka kepada publik, serta dapat mempermudah dalam menganalisa virus itu sendiri. Analisis tersebut salah satunya adalah pengelompokkan virus tersebut dalam taksonnya masing masing. Walaupun ukuran bukanlah ukuran satu satunya.
Saya akan memposting dalam artikel lain tentang faktor faktor yang menentukan dalam klasifikasi virus. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kalian yang semangat belajar. Bagi kalian yang lagi “DOWN”, apalagi “LOCKDOWN” akibat virus CORONA (COVID-19), tetap belajar yah, karena belajar itu mudah. Learniseasy.com.
Artikel terkait:
Bentuk tubuh virus
Struktur tubuh virus
