Pengertian Bisnis Tujuan dan Jenis Jenis Bisnis

3
69190
Pengertian Bisnis dan Tujuan Bisnis

Kali ini belajar itu mudah akan menjelaskan mengenai Gambaran Umum Bisnis. Hal hal yang dipelajari dalam gambaran umum bisnis seperti pengertian bisnis, tujuan bisnis atau alasan perlu adanya bisnis dilakukan dan berbagai jenis-jenis bisnis. Materi ini merupakan pengantar untuk mempelajari materi Pengantar Bisnis yang dimaksudkan sebagai bekal bagi kalian yang lagi berusaha untuk memahami bisnis dan mempelajari ruang lingkupnya. Oleh karena itu, diharapkan setelah membaca artikel ini anda dapat mendefinisikan pengertian tujuan bisnis,  dan menjelaskan jenis-jenis bisnis.

Pengertian Bisnis

Secara umum, pengertian bisnis (business), tidak terlepas dari aktivitas produksi, pembelian, penjualan, maupun pertukaran barang dan jasa yang melibatkan orang atau perusahaan. Dalam konteks yang lebih sempit, pengertian bisnis sering dikaitkan dengan usaha, perusahaan atau organisasi yang menghasilkan barang dan jasa untuk menghasilkan laba. Pendapat lain mengatakan bahwa pengertian bisnis adalah usaha untuk memenuhi kebutuhan manusia, organisasi ataupun masyarakat luas. Pelaku bisnis (businessman) akan selalu melihat adanya kebutuhan masyarakat dan kemudian mencoba untuk melayaninya secara baik sehingga masyarakat menjadi puas dan senang karenanya. Dari kepuasan masyarakat itulah businessman atau para pelaku bisnis akan mendapatkan keuntungan dan kemudian keuntungan tersebut akan digunakan untuk mengembangkan bisnis agar menjadi lebih luas.

Pengertian bisnis diatas sesuai dengan pendapat Jeff Madura yang mengatakan bahwa pengertian bisnis sebagai berikut” A business is an enterprise that provides products or services desired by customers” definisi tersebut menggambarkan bahwa bisnis didirikan untuk memenuhi kebutuhan konsumen berupa barang atau jasa. Jika bisnis tersebut dapat melakukan operasinya secara efektif, maka pemilik memperoleh tingkat pengembalian yang wajar atas investasi mereka diperusahaan.

Gambaran Umum Bisnis

Tujuan Bisnis

Tujuan dari suatu bisnis adalah untuk melayani kebutuhan pelanggan oleh pemilik yang mencoba untuk memperoleh laba. Orang-orang menciptakan bisnis mungkin karena melihat suatu kesempatan untuk menciptakan barang atau jasa yang belum ditawarkan oleh perusahaan lain. Selain itu, adanya keinginan untuk memproduksi barang yang lebih murah dibandingkan dengan perusahaan lain. Dengan demikian kesempatan mendapatkan laba terbuka karena dapat menyediakan barang dan jasa bagi konsumen.

Jenis-jenis kegiatan bisnis

Jika ditinjau dari motifnya, bisnis dapat dibedakan menjadi 2 (dua) jenis yaitu:    .

  1. Bisnis yang berorientasi keuntungan (profit oriented atau profit motive). Contoh: perusahaan perorangan, CV, Firma, PT, dsb.
  2. Bisnis yang tidak berorientasi keuntungan atau nirlaba (non profit oriented atau non profit motive).Contoh: yayasan, organisasi sosial, lembaga swadaya masyarakat, dan sebagainya.

Jika ditinjau dari jenis kegiatannya, bisnis dapat dibedakan menjadi 4 (empat) jenis, yaitu:

  1. Bisnis Ekstraktif

Bisnis ekstraktif adalah bisnis yang bergerak dalam jenis kegiatan pertambangan atau menggali bahan-bahan tambang yang terkandung di dalam perut bumi. Contohnya: pabrik semen, timah, nikel, dan lain-lain.

  1. Bisnis Agraris

Bisnis Agraris adalah bisnis yang bergerak di bidang pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan, dan kehutanan.

  1. Bisnis Industri

Bisnis industri adalah bisnis yang bergerak di bidang industri manufaktur, misalnya industri tekstil, garmen, mesin, dan Iain-lain..

  1. Bisnis Jasa

Bisnis jasa adalah bisnis yang bergerak di bidang jasa yang menghasilkan produk-produk tidak berwujud, seperti jasa perbankan, kecantikan, dll.

Jika ditinjau dari nilai kegunaan, bisnis dapat menciptakan 4 (empat) nilai kegunaan, yaitu:

  1. Nilai guna bentuk (form utility)

Bisnis yang menciptakan nilai bentuk (form utility) adalah bisnis yang berusaha untuk mengubah suatu benda sehingga menjadi lebih bermanfaat bagi manusia (masyarakat). Contoh: perusahaan meubel, keramik, dan lain lain.

  1. Nilai guna tempat (place utility)

Bisnis ini menciptakan kegunaan tempat yang berupa memindahkan sesuatu dari suatu tempat yang kurang bermanfaat dipindahkan ke tempat lain yang lebih bermanfaat. Perusahaan ini bergerak di bidang transportasi, baik orang maupun barang, baik darat, laut, maupun udara.

  1. Nilai guna waktu (time utility)

Bisnis ini merupakan usaha penyimpanan yang bermaksud untuk menyimpan barang dari suatu waktu yang pada saat itu kurang bermanfaat untuk nanti dikeluarkan pada saat barang tersebut lebih bermanfaat. Contoh: produk-produk hasil pertanian, misalnya cengkeh, kakao, padi, dan lain lain.

  1. Nilai guna pemilikan (possession utility)

Bisnis ini menjalankan usahanya untuk menciptakan atau memenuhi kegunaan pemilikan terhadap sesuatu barang atau jasa. Misalnya kebutuhan untuk memiliki kesehatan, kecantikan, pendidikan, keamanan.

Pihak-pihak yg berkepentingan dalam suatu Bisnis (Stakeholders)

Adapun pihak-pihak yang berkepentingan dalam suatu bisnis, yaitu pemilik (owner), kreditor (creditor), karyawan (employee), pemasok, (supplier) dan pelanggan (costumer). Kelima Stakeholders tersebut dijelaskan sebagai berikut:

1. Pemilik (Owner/employer)

Setiap bisnis dimulai dari suatu ide mengenai produk atau jasa yang diciptakan oleh satu atau beberapa usahawan. Para usahawan sangat penting bagi pengembangan bisnis baru karena dapat menciptakan produk baju/memperbaiki yang sudah ada yang diinginkan oleh konsumen. Banyak perusahaan tumbuh karena menerbitkan saham-saham baru, sehingga ada aliran dana yang masuk ke perusahaan.

2. Kreditor (Creditor)

Kreditor merupakan salah satu pihak yang memberikan pinjaman pendanaan ke perusaaan. Kreditor dapat berupa lembaga keuangan, maupun individu. Disisi lain, lembaga keuangan akan memperoleh pendapatan berupa pendapatan bunga.

3. Karyawan (Employee)

Karyawan dalam perusahaan meliputi karyawan operasional dan karyawan di posisi manajerial (level of management). Untuk mencapai tujuan perusahaan, peran karyawan sangat dibutuhkan dan memegang peranan yang sangat penting. Oleh karena itu, perusahaan harus memberikan imbalan jasa (kompensasi) atas jasa mereka pada perusahaan. Bentuk imbalan jasa itu dapat berbentuk financial (gaji, bonus, dll) ataupun bentuk non-financial (fasilitas kendaraan atu rumah, tiket liburan, dll.).

4. Pemasok (Supplier)

Peranan pemasok sangat penting bagi perusahaan. Bagi perusahaan manufaktur, ketersediaan bahan baku akan memperlancar proses produksi, demikian juga sebaliknya.

5. Pelanggan (customer)

Perusahaan tidak dapat bertahan hidup tanpa ada pelanggan. Loyalitas pelanggan akan menjaga kelangsungan bisnis perusahaan. Untuk menarik konsumen perusahaan harus menyediakan produk atau jasa yang berkualitas dan terjangkau harganya sehingga konsumen merasa puas. Menurut Jeff Madura (2007) Interaksi pihak-pihak yang berkepentingan dalam bisnis diilustrasikan pada skema berikut:

Skema interaksi bisnis antara pemilik pegawai pembeli dan suplier
Skema : Interaction among Owners, Employees, Customers, Suppliers, and Creditors

Skema di atas menunjukkan bahwa manajer memutuskan bagaimana dana yang diperoleh dari pemilik, kreditor atau penjualan ke pelanggan akan digunakan. Mereka menggunakan dana untuk menggaji karyawan, membayar supplier, membeli bahan baku, membayar kembali kreditor. Uang yang tersisa merupakan laba, yang sebagian laba ditahan dan diinvestasikan kembali oleh perusahaan. Sisa laba yang ada juga dipakai membayar dividen (dividend), atau laba yang dibagikan kepada para pemegang saham.

Pengertian Bisnis dan Tujuan Bisnis

Demikianlah artikel tentang pengertian bisnis, tujuan bisnis dan jenis jenis bisnis. Learniseasy.com harap anda tetap belajar karena belajar itu mudah.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini