Protista Mirip Jamur Pengertian Ciri Klasifikasi Siklus Hidup Contoh

0
2246
protista mirip jamur, pengertian, ciri ciri, contoh klasifikasi

Protista Mirip Jamur (Jamur Protista)

Selamat pagi, masih semangat belajar dirumah nya kan. Kali ini kita akan mempelajari salah satu kelompok Protista yaitu Protista mirip jamur atau Jamur protista.

Sebelumnya, kita telah membahas secara lengkap tentang protozoa dan ganggang. Kali ini semoga artikel ini dapat menjawab berbagai pertanyaan dan keingintahuan teman teman tentang Jamur Protista.

Pengertian Jamur Protista

Protista mirip jamur atau jamur protista adalah organisme eukariotik sporofit mirip jamur yang dinding selnya tidak tersusun oleh kitin.

Pengertian Protista mirip jamur atau Mould diatas adalah hasil telaah dalam beberapa ciri ciri protista mirip jamur ini.

Kalo kita membaca lebih jauh, protista mirip jamur mempunyai satu perbedaan yang paling mendasar jika dibandingkan dengan Kingdom Jamur atau Fungi.

Apa itu?

Jawabannya adalah penyusun dinding sel keduanya. Jamur atau fungi tersusun atas kitin, sedangkan Protista mirip jamur tersusun atas selulosa dan lainnya.

Perbedaan lain seperti adanya hifa dan miselium pada jamur, nanti saya akan jelaskan lebih jauh kenapa hal ini bukan menjadi yang utama dalam pengertian Protista mirip jamur diatas.

Ciri Ciri Protista Mirip Jamur

Untuk semakin mengetahui tentang perbedaan dan memahami apa itu protista mirip jamur atau jamur protista, mari kita baca beberapa ciri ciri utama Protista mirip jamur dibawah ini.

  1. Organisme eukariotik yang mampu menghasilkan spora
  2. Bersifat heterotrof karena tidak mempunyai kloroplas (sehingga tidak mengandung klorofil)
  3. Salah satu fase dapat membentuk seperti jamur (Fruit Body)
  4. Mampu bereproduksi secara seksual dan aseksual
  5. Dapat berupa uniseluler dan dapat juga berupa multiseluler
  6. Biasanya berwarna cerah dan transparan berlendir(jauh berbeda dengan alga).

Klasifikasi Protista Mirip Jamur

Setelah membahas tentang ciri ciri protista mirip jamur, kita masuk ke bagian klasifikasi Protista mirip jamur.

Protista mirip jamur terbagi atas tiga kelompok filum yaitu:

  1. Jamur lendir Plasmodial (Myxomycota
  2. Jamur lendir seluler (Acrasiomycota)
  3. Jamur air (Oomycota)

Mari kita pelajari satu persatu filum dari Protista mirip jamur diatas.

protista mirip jamur, pengertian, ciri ciri, contoh klasifikasi

Jamur Lendir Plasmodial (Plasmodial Slime Mold)

Filum pertama adalah jamur lendir plasmodial atau plasmodial slime mold. Dalam Taksonomi atau klasifikasi disebut Myxomycota.

Pengertian Myxomycota / Jamur Lendir Plasmodial

Pengertian Myxomycota adalah protista mirip jamur yang berwujud lendir dan mampu membentuk plasmodium dalam salah satu tahapan hidupnya.

Ciri Ciri Myxomycota

Ciri ciri jamur lendir plasmodial atau Myxomycota adalah:

  1. Organisme Eukariotik
  2. Tubuh seperti lendir dan tidak bersekat
  3. Heterotrof fagosit
  4. Mampu membentuk massa amoeboid yang disebut plasmodium
  5. Memiliki kaki semu atau pseudopodia
  6. Reproduksi seksual dengan singami dan aseksual dengan sporangium.

Cara Hidup Jamur Lendir Plasmodial

Jamur lendir plasmodial disebut seperti ini karena mampu membentuk plasmodium.

Istilah plasmodium tidaklah sama dengan istilah penyebab penyakit malaria.

Pengertian Plasmodium pada jamur lendir plasmodial adalah massa tunggal sitoplasma yang tidak terbagi- bagi oleh membran (tidak bersekat) sehingga mengandung banyak nukleus dan dapat tumbuh hingga diameter beberapa sentimeter.

Inti sel atau nukleus pada plasmodium biasanya bersifat diploid (2n) dan dapat membelah secara mitosis secara bersamaan.

Warna plasmodium biasanya berwarna cerah kekuningan ataupun oranye. Ketika dibutuhkan penyerapan oksigen dan makanan lebih banyak, plasmodium akan berbentuk seperti jaring jaring ataupun jaringan pada permukaan substrat.

Dalam tahap atau fase plasmodium, jamur lendir plasmodial (myxomycota) memperoleh makanannya dengan cara menjulurkan pseudopodianya (kaki semu) ke arah makanan, kemudian makanan tersebut ditelan . Proses ditelannya makanan disebut fagositosis.

Jenis jenis makanan jamur lendir plasmodial adalah kayu yang membusuk ataupun sisa sisa daun, bakteri, atau jamur uniseluler yang terdapat di tanah lembap dan di hutan basah.

Myxomycota atau plasmodium jamur lendir akan pindah atau masuk ke tahap reproduksi seksual ketika habitat mulai mengering dan makanan sudah tidak ada.

Reproduksi seksual jamur lendir Myxomycota dengan cara singami antara sesama sel ameboid atau sesama sel berflagela.

Sedangkan reproduksi aseksual jamur lendir Myxomycota dengan cara pembentukan spora menggunakan sporangium.

Contoh Jamur Lendir Plasmodial Myxomycota

Diketahui hingga saat ini, terdapat sekitar 500 spesies jamur lendir plasmodial. Salah satu diantaranya adalah

  1. _Physarum _sp.,
  2. Didymium sp., dan
  3. Fuligo septica.

Siklus Hidup Jamur Lendir Plasmodial Myxomycota

Setelah belajar tentang pengertian jamur lendir plasmodial, reproduksi dan contoh serta ciri ciri jamur lendir plasmodial Myxomycota, kita belajar sedikit tentang siklus hidup jamur lendir secara umum.

Berikut siklus hidup jamur lendir Plasmodial.

1) Plasmodium tumbuh dewasa dan membentuk jaringan agar mendapatkan makanan dan oksigen lebih banyak.
2) ketika terjadi kekeringan atau kondisi lingkungan kurang menguntungkan, plasmodium dewasa membentuk sporangium bertangkai (stalk). Plasmodium dewasa mempunyai kromosom diploid (2n).
3) Di dalam sporangium terjadi pembelahan secara meiosis dan menghasilkan spora haploid yang tahan (resisten) terhadap kekeringan.
4) Apabila keadaan atau kondisi lingkungan sudah membaik, maka spora akan berkecambah membentuk sel aktif yang haploid (n).
5) Sel-sel aktif tersebut memiliki bentuk yang berbeda dan dapat berubah menjadi sel amoeboid atau sel berflagela.
6) Terjadi singami antara sel-sel yang memiliki bentuk yang sama. Singami menghasilkan zigot yang berkromosom diploid (2n).
7) Nukleus (inti) zigot yang diploid (2n) membelah secara mitosis tanpa disertai pembelahan sitoplasma membentuk plasmodium pemakan yang diploid (2n). 

Ciri-ciri Myxomycota (jamur lendir plasmodial) antara lain bersifat heterotrof fagosit, memiliki massa ameboid, bereproduksi secara aseksual (sporangium) dan seksual (singami).

Jamur Lendir Seluler / Acrasiomycota(Cellular Slime Mold)

Setelah membahas panjang lebar tentang jamur lendir plasmodial atau Myxomycota, kita pindah ke jamur lendir kedua yaitu jamur lendir seluler atau Acrasiomycota.

Pengertian Jamur Lendir Seluler Acrasiomycota

Pengertian jamur Lendir Acrasiomycota adalah protista mirip jamur uniseluler yang berlendir yang dapat membentuk koloni dengan sekat sekat dalam keadaan tertentu.

Dinamakan seluler, karena memang dalam tahap hidupnya jamur lendir Acrasiomycota itu adalah sel sel yang hidup soliter.

Namun, apabila kondisi lingkugan sedang tidak mendukung khususnya makanan habis. Sel sel tersebut akan membentuk agregat atau koloni dengan sekat sekat.

Sama halnya dengan jamur lendir plasmodial, jamur lendir ini juga memiliki kaki semu.

Ciri Ciri Jamur Lendir Seluler Acrasiomycota

Berikut adalah ciri ciri jamur lendir Acrasiomycota:

  1. Organisme eukariotik tidak berfotosintensis
  2. Heterotrof
  3. Mempunyai kaki semu atau pseudopodia dalam tahap amoeboid
  4. Tubuh koloni berlendir dan bersekat sekat
  5. Mmapu membentuk koloni atau agregat dengan jumlah sel yang cukup banyak (125.000 sel)
  6. Tidak terdapat kitin pada dinding selnya

Dari ciri ciri jamur lendir aseluler Acrasiomycota diatas, kita menyadari bahwa ternyata perbedaan antara jamur lendir plasmodial dan jamur lendir seluler adalah keberadaan sekat.

Jamur lendir seluler mempunyai sekat, sedangkan jamur lendir plasmodial tidak mempunyai sekat .

Cara Hidup Jamur Lendir Seluler Acrasiomycota

Jamur lendir Seluler ketika makanan telah habis, akan membentuk agregat atau koloni. Koloni atau agregat tersebut dapat berpindah tempat atau bergerak untuk mencari sumber makanan selanjutnya.

Selain itu, ketika jamur lendir seluler masih tersusun atas satu sel ameboid soliter, tubuhnya bergerak menggunakan pseudopodia. Mereka akan bergerak dan mencari makanan berupa bakteri bakteri.

Sebagai tambahan perbedaan jamur lendir seluler dan jamur lendir plamodial, tubuh jamur lendir seluler itu adalah kromosom haploid (n) dan hanya zigot yang mempunyai kromosom diploid (2n).

Diketahui bahwa reproduksi jamur lendir seluler Acrasiomycota secara seksual juga dilakukan dengan cara singami oleh sel sel ameboid.

Sedangkan reproduksi aseksual jamur lendir seluler Acrasiomycota dengan cara membentuk tubuh buah atau fruiting body.

Stalk pada Acytostelium sp. mengandung selulosa.

Terdapat sekitar 65 spesies jamur lendir seluler, antara lain

  1. Dictyostelium discoideum,
  2. Polysphondylium sp..
  3. Coenonia sp., dan
  4. Acytostelium sp.

Siklus Hidup Jamur Lendir Seluler Acrasiomycota

Berikut adalah siklus hidup jamur lendir Seluler Acrasiomycota:

1) Ketika suplai makanan atau persediaan makanan telah habis, sel sel ameboid yang mengandung kromosom haploid (n) akan membentuk koloni atau agregat.
2) Agregat tersebut akan berbentuk layaknya peluru dan mempunyai kemampuan untuk bergerak untuk berpindah tempat.
3) Agregat menetap di suatu tempat untuk membentuk tubuh buah (fruiting body).
4) Sel sel yang mengering akan membentuk batang penyokong yang kemudian disebut stalk. Selanjutnya, Tubuh buah akan terbentuk oleh sel sel lain yang merayap ke atas sel sel mengering (stalk).
5) Spora bersifat resisten atau tahan terhadap kondisi lingkungan buruk (contohnya , kekeringan).
6) Bila spora jatuh di tempat yang menguntungkan, maka akan tumbuh menjadi sel ameboid yang haploid (n).
7) Sel ameboid berada dalam tahap makan, hidup soliter, dan bergerak dengan pseudopodia.
8) Apabila makanan telah habis atau tidak tersedia lag maka sel-sel ameboid mengeluarkan senyawa kimiawi yang dapat merangsang sel ameboid lain untuk bergerak ke arah pusat agregat untuk membentuk suatu unit.
9)Pada kondisi tertentu, sel ameboid dapat melakukan singami sehingga terbentuk zigot yang diploid (2n).
10) Zigot yang diploid (2n) akan memakan sel ameboid lain dan tumbuh menjadi sel raksasa yang dilindungi dinding sel yang resisten. Sel raksasa tersebut kemudian mengalami pembelahan secara meiosis dan beberapa kali mitosis sehingga menghasilkan sel-sel ameboid yang haploid (n) di dalamnya.
11) Bila dinding sel raksasa pecah, maka sel ameboid baru yang haploid (n) akan keluar dan menjadi sel pemakan (misalnya memakan bakteri).

Sel-sel ameboid hasil reproduksi seksual juga dapat membentuk agregat bila di lingkungan tidak tersedia makanan yang memadai.

Jamur Air (Oomycota)

Filum terakhir pada protista mirip jamur adalah jamur air atau Oomycota.

Pengertian jamur air atau Oomycota adalah protista mirip jamur yang dapat membentuk struktur seperti hifa senositik berdinding sel selulosa.

Jadi, jamur Oomycota ini sudah hampir betul menyerupai jamur atau fungi sesungguhnya. Hal yang membedakannya hanya pada dinding sel hifa nya yang tersusun atas selulosa. Sedangkan pada jamur atau fungi sesungguhnya adalah kitin.

Nama lain Oomycota atau jamur air adalah jamur karat putih (white rust)atau jamur berbulu halus {downy mildew).

Ciri Ciri Jamur Air Oomycota

Berikut adalah ciri ciri utama jamur air Oomycota

  1. Organisme eukariotik non fotosintetik dan heterotrof
  2. Dapat berupa uniseluler dan juga multiseluler
  3. Oomycota multiseluler berbentuk hifa halus bercabang tidak bersekat
  4. Hifa halus tersebut mempunyai banyak inti atau senositik.
  5. Mempunyai anggota yang bersifat parasit, contohnya pada sisik ikan, insang atau jaringan yang luka.
  6. Kebanyakan anggotanya bersifat saprofit atau merupakan saproba(mengurai organisme yang sudah mati)

Reproduksi Jamur Air Oomycota

Setelah membahas tentang ciri ciri jamur air Oomycota, mari kita ketahui bagaimana reproduksi jamur air Oomycota.

Ada dua cara reproduksi jamur air Oomycota. Pertama dengan cara seksual, dan kedua dengan cara aseksual.

Cara reproduksi aseksual jamur air Oomycota adalah dengan membentuk zoospora berflagela dua. Zoospora artinya spora yang mampu bergerak.

Selanjutnya, cara reproduksi seksual jamur air Oomycota adalah dengan fertilisasi atau pembuahan sel telur oleh inti sel sperma yang menghasilkan oospora yang merupakan zigot resisten.

Contoh Jamur Air Oomycota

Hingga saat ini, kita mengetahui ada sekitar 500 spesies Oomycota. Habitat mereka ada yang di tanah basah, di perairan dan ada pula yang menjadi parasit pada tumbuhan dan hewan. Berikut contoh contoh jamur air Oomycota.

Pythium sp., menyebabkan penyakit rebah semai pada tanaman karena menyerang bagian pangkal batang bibit tanaman.

Saprolegnia sp., parasit pada ikan dan serangga, dapat hidup di air tawar dengan suhu sekitar 3 °C – 33 °C. Dalam genus Saprolegnia terdapat beberapa spesies contohnya: Saprolegnia australis dan Saprolegnia ferax.

Phytophthora sp., contohnya

  1. Phytophthora nicotianae (parasit pada tembakau)
  2. Phytophthora infestans (penyebab penyakit late blight, menyerang tanaman budidaya, misalnya tomat dan kentang),
  3. Phytophthora sojae (parasit pada tanaman kedelai),
  4. Phytophthora palmivora (parasit pada kelapa

Plasmopara viticola, parasit pada tanaman anggur

Demikianlah artikel tentang jamur air Oomycota. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi teman teman kalian. Tetap semangat belajar di Rumah yah.

#Dirumahaja dan mari bersama kita taklukkan virus Corona. Tetap semangat belajarnya karena belajar itu mudah dan akan memudahkan kita nantinya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini