Learniseasy.com – Sejarah Manusia Purba Di indonesia | Kali kita akan mencoba menjawab beberapa pertanyaan tentang sejarah manusia purba di Indonesia.
Istilah manusia purba adalah istilah yang dirujuk untuk nenek moyang manusia, atau makhluk yang menurut salah satu teori Evolusi manusia, menjelaskan bahwa manusia modern berasal dari manusia purba dan manusia purba berasal dari manusia kera atau ape man.
Mungkin kalian mencari ini karena diberi tugas oleh guru sejarah kalian, tentang bagaimana sejarah manusia purba di Indonesia. Tidak perlu panjang lebar, mari kita bahas tentang manusia purba di Indonesia.
Sejarah Manusia Purba Di Indonesia
Manusia purba di Indonesia banyak ditemukan di seluruh dunia, kali ini kita bahas di Indonesia. Daerah di Indonesia yang banyak ditemukan manusia purba adalah Jawa Tengah dan Jawa timur serta Papua.
Perlu diketahui sebelumnya, menurut Dubois manusia kera bukanlah manusia purba, oleh karena itu jenis primata yang kita bahas disini adalah dalam kelompok genus “Homo”.
Adapun “manusia purba” seperti Meganthropus palaeojavanicus dan Pithecanthropus, menurut Dubois, bukanlah manusia, melainkan “Ape Man” atau peralihan antara manusia dan kera.
Jadi manusia purba tertua yang ditemuka di Indonesia adalah yang ditemukan di Solo oleh Koenigswald yaitu Homo soloensis dan Homo wajakensis. Keduanya hidup pada Jaman Dilluvium.
KEBUDAYAAN INDONESIA YANG PERTAMA
Sejarah Manusia purba di Indonesia menghasilkan kebudayaan pertama atau hasil daya cipta kreasi yang memiliki kegunaan ditemukan di Pacitan dan Ngandong. Kebudayaan tersebut disebut kebudayaan batu tua atau Palaeolitikum (Paleolithicum).
Manusia purba pada kebudayaan Pacitan telah mampu membuat alat alat bantu dari batu, khususnya alat bantu dalam berburu dan mengolah hasil buruan mereka, seperti kapak genggam.
Kebudayaan Ngandong, manusia purba telah mampu membuat selain kapak genggam dari batu, mereka juga membuat alat dari tulang yang digunakan untuk mengolah makanan seperti ubi dan kelandi.
Tentu saja, kedua kebudayaan tersebut merupakan hasil olahan Homo soloensis dan Wajakensis karena ditemukan fosil mereka disana.
KEHIDUPAN / PENGHIDUPAN MANUSIA PURBA INDONESIA
Sejarah manusia purba | Cara manusia purba dalam menghidupi dirinya atau dengan kata lain bagaimana mereka mencari makan dan juga bertempat tinggal.
Berdasarkan temuan bukti fosil yang ada, arkeolog menyimpulkan bahwa manusia purba pada kebudayaan Ngandong dan Pacitan belum mengenal cocok tanam ataupun berternak.
Mereka melakukan food gathering atau mengumpulkan makanan dari yang sudah ada di tanah Jawa. Seperti mengambil buah di pohon, memetiknya, serta berburu hewan liar atau hunting.
Tempat tinggal manusia purba di kebudayaan pacitan dan ngandong menunjukkan bahwa mereka itu belum memiliki tempat tinggal atau masih nomaden. Artinya, manusia purba saat itu, sering berpindah tempat mengikuti daerah makanan dan air secara berkelompok.
Manusia sebelum manusia modern – HOMO SAPIENS
Homo sapiens bukan lagi manusia purba. Homo sapiens merupakan manusia yang telah sempurna. Sapiens sendiri berarti cerdik.
Dipercaya oleh banyak peneliti bahwa Homo sapiens merupakan nenek moyang manusia yang terdekat. Hal itu karena umur fosil ditemukannya Homo sapiens berkisar pada 20 ribu tahun silam.
Kebudayaan Homo sapiens juga sangat maju, jauh lebih maju dari kebudayaan Pacitan dan ngandong atau kebudayaan manusia purba Homo soloensis dan Homo wajakensis.
Kebudayaan Homo sapiens di Indonesia saat itu disebut kebudayaan batu tengah atau Mesolithicum (mesos tengah, lithos = batu).
Cara Hidup Homo sapiens
Dijelaskan oleh arkeolog bahwa Homo sapiens telah menetap dan telah melakukan cocok tanam. Walaupun masih di dalam gua pada masa awal awal munculnya Homo sapiens.
Bukti yang ditemukan seperti kyokkenmoddinger di Sumatera Timur dan beberapa lukisan gua gua di Sulawesi Selatan menjadi dasar dari pernyataan diatas.
Kyokkenmoddinger atau bukit kulit kerang ditemukan juga menjadi bukti bahwa manusia Homo sapiens sudah bertempat tinggal dan sudah mengambil makanan di lautan yaitu kerang.
Jadi apabila ada yang bertanya apakah manusia purba dan Homo sapiens berbeda, maka jawab berbeda. Perbedaan utama keduanya adalah ukuran tengkorak yang mensinyalir perbedaan ukuran otak. Hal tersebut berarti perbedaan daya pikir mereka berdua.
Perbedaan Tubuh Manusia Purba dengan Homo Sapiens
- Ruang otak manusia purba lebih kecil daripada homo sapiens, sehingga volume otaknya lebih kecil.
- Tulang kening manusia purba lebih menonjol ke depan
- Pada tulang rahang bawah, tulangnya lurus ke belakang, sehingga dapat dikatakan tidak berdagu.
- Tulang rahang manusia purba lebih besar dan lebih kuat, demikian pula gigi-giginya.
Itulah diatas sejarah manusia purba yang dipercaya menjadi nenek moyang manusia modern di Indonesia. Tetap belajar dan karena belajar itu mudah.
Baca juga artikel terkait dibawah ini:
Sejarah Pithecanthropus Mojokertensis dan Ciri-Cirinya (LENGKAP)
Belajar Jenis-Jenis Manusia Purba dan Ciri-Cirinya (LENGKAP)